Rabu, 04 Maret 2015

PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF (THE EFFECTIVE LESSON)

PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
(THE EFFECTIVE LESSON)



Makalah

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Henie Kurniawati, S.Psi.MA Psi

Oleh:
Wantia Khikmah : 1123305005
Dian Windiasih   : 1123305006
One Ulfatu Zain  : 1123305013
Alfam Attamimy : 1123305024
Khusnul Umami : 1123305027
Anisaul Fadliyah : 1123305036
Rois Ma’ruf       : 1123305037
Deny Ristiani     : 1123305041
Tarbiyah/ 3 PGMI A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
          Mengajar (teaching) dapat membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar[1]. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pengertian ini terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat di sekolah-sekolah, seringkali guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektifitas pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif, guru dituntut agar mampu mengelola proses pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau dan mampu belajar.
Makalah ini membahas bagaimana menerapkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari hakikat sebenarnya, sehingga dengan demikian akan terwujud suatu pembelajaran yang menghasilkan pembelajaran yang optimal sesuai tujuan yang akan dicapai.



BAB II
PEMBAHASAN
A.  Hakikat Pembelajaran Efektif
1.    Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan lingkungannya.[2] Belajar juga kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Soemanto[3]
Menurut Hamalik Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran[4]. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa menjadi bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya.
2.    Pengertian Efektif
Efektif adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif.
3. Hakikat Pembelajaran Efektif
Hakikat pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.[5]
Pembelajaran efektif akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa, serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya sendiri. Di dalam menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka perlu dilakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu dengan cara belajar efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu adanya bimbingan dari guru.
B. Karakteristik Pembelajaran yang Efektif
Terdapat beberapa karakteristik pembelajaran yang efektif antara lain:
1.    Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis. Dan secara fisik, misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta dan lain-lain.
2.    Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup.
3.    Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas.
4.    Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain.
5.    Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.
6.    Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada diri orang lain.
7.    Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika diperlukan [6]
C. Kondisi Efektif
       Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru memperhatikan dua hal: pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada pada diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut ini:
1.    Melibatkan siswa secara aktif
2.    Menarik minat dan perhtian siswa
3.    Membangkitkan motivasi siswa
4.    Memberikan pelayanan individu Siswa
5.    Menyiapkan dan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran

D. Suasana Pembelajaran Efektif
Beberapa suasana yang efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran:
1.    Suasana belajar yang menyenangkan
Suasana belajar yang menyenangkan akan terwujud apabila terdapat keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik (misalnya keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk peserta didik bergerak),dan adanya rasa aman dan bersemangat.
2. Suasana Bebas
Suasana bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam berbicara dan atau berpendapat.
3. Pemilihan media pengajaran dan metode yang sesuai
Guru dituntut mampu memiliki dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan materi yang akan di sajikan, dituntut mampu menggunakan metode mengajar secara stimulan untuk menghidupkan suasana pengajaran dengan baik.

E. Upaya Memelihara Kondisi dan Suasana Belajar yang Efektif
Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif antara lain:
1.    Tanggung jawab pendidik
Guru sebagai perancang pengajaran dituntut memiliki kemampuan untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif, yang berarti harus memiliki pengetahuan dan keahlian yang profesional serta kesiapan pada proses belajar mengajar.
2.      Penataan lingkungan belajar
Dalam memelihara kondisi dan suasana yang efektif perlu adanya penataan lingkungan belajar. Aktivitas guru dalam menata lingkungan belajar lebih terkonsentrasi pada pengelolaan lingkungan belajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dalam melakukan penataan lingkungan belajar dikelas tiada lain melakukan aktivitas pengelolaan kelas atau manajemen kelas (classroom management).
3. Cara pengajaran pendidik
Dalam rangka memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif maka guru harus mampu memilih cara yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan melibatkan peserta didik yang bervariasi, maka seorang Pendidik harus mampu dan menguasai beragam strategi dan perspektif serta dapat mengaplikasikannya secara fleksibel.
F. Strategi Pembelajaran Efektif
     Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif diperlukan strategi yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan seefektif mungkin. Dalam melaksanakan strategi tersebut, diperlukan beberapa hal yaitu:
1.    Prinsip-prinsip belajar
Prinsip belajar merupakan cara untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Dengan adanya prinsip belajar ini, akan terjadi sebuah perubahan bagi peserta didik yang signifikan diantaranya:
a.    Perubahan yang disadari
b.    Perubahan yang berkesinambungan
2.      Esensi Belajar
a.    Perubahan seluruh aspek pribadi
b.    Proses yang disengaja dan disadari
c.    Terjadi karena ada dorongan/kebutuhan yang ingin dicapai
d.   Bentuk pengalaman yang sistematis, dan terarah
3.      Rangkaian aktivitas belajar
a.    Adanya kebutuhan dan tujuan : merasakan adanya kekurangan
b.    Kesiapan untuk memenuhi kebutuhan
c.    Pemahaman situasi : melihat aspek yang terkait dengan belajar
d.   Menafsirkan situasi : hubungan berbagai aspek
e.    Respons : aktivitas belajar
4.    Hasil Pembelajaran
a.    Informasi verbal
b.    Kecakapan intelektual : diskriminasi, konsep konkret, aturan
c.    Strategi kognitif
d.   Sikap
e.    Kecakapan motorik
5.    Kualitas belajar
a.    Belajar untuk menjadi diri sendiri
b.    Belajar untuk belajar
c.    Belajar untuk berbuat
d.   Belajar untuk hidup bersama secara damai



G. Manajemen Pengajaran Efektif
Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen dalam suatu model pembelajaran , yaitu :
1.    Manajemen efektif adalah hasil dari sejumlah faktor, tidak ada cetak biru/pedoman yang sederhana bagi manajemen kelas yang efektif.
2.    Manajemen efektif mendorong keberhasilan murid.
3.    Manajemen efektif bebas dan tidak terbatas. Banyak guru mempercayai bahwa jika manajemen terlalu terstruktur, hal itu mengurangi kreativitas murid.
4.    Efektifitas manajemen bersifat konsisten. Para guru harus bekerja dalam cara yang sama untuk pengungkapan yang sama dari perilaku salah. Guru tidak seharusnya menghukum dengan marah atau putus asa. Tentu saja, guru pun seharusnya jangan takut untuk amarah sepanjang marah itu tidak mengurangi motivasi dan hukuman yang diberikan.
H. Mengajar yang Efektif
Mengajar efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar yang efektif. Untuk dapat mengajar secara efektif guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang menunjang terciptanya kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Kondisi yang dimaksudkan hanya dapat tejadi apabila guru mengajar menggunakan prinsip-prinsip mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a.    Konteks
Belajar, sebagian besar tergantung pada konteks be1ajar itu sendiri .. Situasi problematis yang mencakup tugas untuk belajar hendaknya dinyatakan dalam kerangka konteks yang dianggap penting dan memaksa bagi pelajar dan melibatkan siswa menjadi peserta yang aktif, justru karena tujuan itu sendiri.


b.    Fokus
Proses mengajar harus dilakukan secara fokus agar mencapai hasil yang diinginkan atau sesuai tujuan.
c.    Sosialisasi
Kondisi sosial pada suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses belajar yang sedang berlangsung di kelas itu. Sehingga seorang guru harus mampu bersosialisasi dengan siswa.
d.   Individualisasi
Dalam mengorganisasi belajar mengajar guru memperhatikan taraf kesanggupan siswa dan merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat dilakukan sebaik-baiknya.
e.    Urutan
Guru harus mempertimbangkan efektivitas dari serangkaian pelajaran yang disusun secara tepat menurut waktu atau urutannya.
f. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Usaha belajar yang efektif dan sukses ditambah oleh evaluasi yang bermutu dan diskriminatif akan mengenai pada semua aspek belajar. Evaluasi merupakan bagian mutlak dari pengajaran sebagai unsur intergral di dalam organisasi belajar yang wajar.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan pemaparan makalah di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa: Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Pada hakikatnya pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya faktor-faktor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta didik.
FOOTNOTE
  • [1] Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), hlm. 104
  • [2] Oemar Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2002), hlm. 56
  • [3] Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm. 226-227
  • [4] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Belajar yang Mempengaruhi (Jakarta:PT. Rineka Cipta),hlm. 94-97
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandoro, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor Belajar yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Soemanto. Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

1 komentar: