Rabu, 04 Maret 2015

LINGKUNGAN EKEKTIF DALAM PEMBELAJARAN

LINGKUNGAN EKEKTIF DALAM PEMBELAJARAN



Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas makalah
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen Pegampu:  Henie Kurniawati, S.Psi.
Disusun oleh:
1.      Nuraeni Marzuki                  1123305007
2.      Ahmad Arifin Zain               1123305014
3.      Alfian Fendi Priyaji              1123305015
4.      Erika Ditya Budiastuti          1123305022
5.      Dara Unika An’asyiki           1123305025
6.      Ruswati                                  1123305031
7.      Roikhatul Janah                    1123305032
8.      Rizki Bagus Panuntun          1123305034
9.      Khanifah                                1123305035

3 PGMI-A
SEKOLAH TINGGI  AGAMA  ISLAM NEGERI PURWOKERTO
TAHUN 2011/ 2012
BAB I
PENDAHULUAN

Dunia pendidikan terus mengalami perkembangan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai jenis kebijakan yang ditetapkan untuk memperoleh mutu pendidikan nasional yang bisa bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya, serta berbagai jenis metode yang diramu untuk mendapatkan hasil yang unggul dari dunia pendidikan di Indonesia.
Proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaian mutu pendidikan yang baik. Oleh karena itu beberapa model pembelajaran efektif telah diterapkan untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif. Suatu proses pembelajaran yang kondusif dapat diketahui dari meningkatnya prestasi belajar siswa. Selain itu dapat dilihat langsung dari semakin meningkatnya animo siswa untuk mengikuti suatu pelajaran. Proses pembelajaran yang kondusif menyebabkan siswa lebih aktif, termotivasi dan betah untuk belajar. Sehingga secara psikologis siswa tidak merasa terpaksa belajar, dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan  mudah.
 BAB II
PEMBAHASAN

A.        LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Pengertaian lingkungan adalah ada dua istilah yang sangat erat kaitannya tetapi berbeda secara gradual, ialah “alam sekitar” dan lingkungan. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu pada individu. Istilah lain yang erat kaitannya dengan lingkungan adalah “ekologi” atau sering disebut “lingkungan hidup”.
Faktor pembelajaran yang penting yaitu Lingkungan belajar/pembelajaran/pendidikan terdiri dari berikut ini:
1.      Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kelompok kecil.
2.      Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya.
3.      Lingkungan alam (fisik) meliputi sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar.
4.      Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan tekhnologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapt menjadi faktor pendukung pengajaran. Dalam konteks ini ternasuk sistem nilai, norma, dan adat kebiasaan.[1]
Terjadinya proses pembelajaran yang kondusif tidak terlepas dari tersedianya lingkungan pembelajaran yang efektif pula. Lingkungan Pembelajaran meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Management Kelas
Kontribusi antara strategi guru dalam manajemen kelas meliputi tingkat kehadiran, peraturan sekolah dan kelas, respon guru terhadap pendapat siswa, instruksi yang memperbaiki suasana belajar siswa
 2. Persistensi dari Masalah Manajemen
 Orang tua pemimpin sekolah dan guru telah mengedentifikasi kedisiplinan siswa adalah masalah kritis di sekolah dan pemimpin dalam kelas pun mendukung pernyataan tersebut. Beberapa peninjauan menemukan lebih dari 50% siswa yang tidak diberikan tugas tiap waktu. Guru pemula menandai management adalah masalah utama.

B.        Tujuan dari pengaturan kelas antara lain:
1.      Ketika guru mengatur kelas mereka, mereka memiliki dua tujuan penting. Pertama membuat pengajaran berbasis lingkungan yang terbaik.
2.      Tujuan kedua dari pengaturan kelas adalah untuk mengembangkan respon siswa dan peraturan diri. Sistem pengaturan yang efekif membantu siswa menumbuhkan kemampuan mereka untuk mengatur pengajaran dan mengontrol diri.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan kelas, meliputi:
a.       Karakteristik siswa
b.      Prosedur penstabilan
Penerapan prosedur intensitas siswa akan ikut pada aktivitas sehari-harinya seperti bagaimana siswa menyelesaikan ujian. Bagaimana meraut pensilnya, bagaimana membuat transisi dari aktivitas yang satu dan aktivitas lainnya. Standar perbaikan perilaku seperti mendengarkan seseorang ketika berbicara.
3.      Lingkungan fisik
a.       Penglihatan kedepan ruangan harus disusun sehingga semua siswa dapat melihat ke papan tulis, OHP dan tampilan yang lain.
b.      Keterjangkauan untuk meningkatkan area lintas tinggi seperti rautan pensil, pintu kelas dan daya tampung ruang serta harus dijaga kebersihan dan terpisah dengan yang lain
c.       Untuk sekolah dasar (SD) harus mempunyai tempat menyimpan pekerjaannya di dalam laci tanpa diganggu oleh siswa lain
4.      Pembuatan peraturan yang efektif
a.       Rencanakan pelan-pelan tata cara kelas kamu dan aturan sebelum tahun dimulai
b.      Pikirkan pembangunan setingkat dengan siswa kamu dalam persiapan dan mengajar aturan mengajar dan tata caranya.
Peraturan kelas dan sekolah mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
1. Konsisten
Peraturan kelas dan sekolah harus konsisten. Contoh: jika sekolah menghendaki siswa di luar kelas maka dengan sendirinya guru harus mempertegasnya.
 2. Keteraturan
Peraturan harus jelas sehingga tidak bermakna ganda.
3. Rasional
Harus jelas dan masuk akan. Rencana tata cara dan aturan dalam kelas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Tata cara atau aturan kelas dibuat sebelum masuk sekolah hari pertama.
2.      Guru dan orang tua menyiapkan aturan dan segala kebutuhan untuk siswa.
Antara lain: tentang tata cara membuat tugas, bagaimana kertas-kertas
disiapkan dan lain-lain
3.      Guru matematika menyediakan sebuah tulisan daftar aturan sebelum dia
mulai pelajaran pada hari pertama. Dia kemudian meminta siswa untuk memberi masukan sebagai tambahan. Aturan-aturan tersebut diperlukan di kelas sehingga kelas sebagai tempat yang baik untuk belajar.
4. Setelah membuat peraturan sesuai dengan syarat-syarat yang benar, maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengajarkan peraturan dan cara menjalankannya.
5. Peraturan dibuat sesuai tingkatan siswa.
Keteguhan seorang guru dapat membantu siswa dalam membangun tanggung jawabnya. Demokrasi seorang guru merupakan kemampuan guru dalam menggabungkan kepedulian dan keteguhan. Beberapa karakteristik dari sebuah demokrasi guru adalah :
1.      Kelasnya teratur dan dibatasi oleh bangungan.
2.      Siswa-siswa telah memelihara setiap aturan.
3.      Dia menyediakan pimpinan pada keduanya yakni mematuhi perintah dan memandu pelajaran.
4.      Dia menggunakan aktivitas belajarnya untuk mempromosikan sebuah suasana pada hak milik dan kepunyaan.
Contoh:
Penyusunan aturan pada mata pelajaran keterampilan dan ilmu Ilmu Pasti
– Pikirkan lingkungan fisik kamu dalam perencanaan tata cara dan aturan.
– Pada tingkat keenam guru menyusun kursi siswa karena itu mereka bertatap muka jauh dari jendela kelas. Pada saat itu siswa melakukan pembelajaran langsung ke lingkungan atau di lapangan.
 – Untuk ilmu ukur, guru mempunyai memindahkan kegiatannya ke ruangan tamu karena ruangan itu tidak ditutup papan tulis.
– Menjelaskan kepada siswa tentang berkebiasaan dan tata cara kelas kamu
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka diptarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang kondusif tidak terlepas dari tersedianya lingkungan pembelajaran yang efektif.
2. Peraturan sekolah dan kelas harus sesuai dengan tingkatan siswa
3. Peraturan dibuat sebelum siswa mulai masuk tahun ajaran.
4. Terlaksananya tata cara dan peraturan sekolah dan kelas membutuhkan
 kerjasama yang kondusif antara kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.




[1]  Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2008, cet 8) hlm 195-196  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar