Rabu, 14 Oktober 2015

Ketika Hari esok....



 
sumber gambar : google
Terkadang, dalam hidup pernah nggak sih membayangkan gamaimana hari esok.
Bagaimana jika....
 ketika hari esok itu datang, dan kita tidak disatukan dengan seseorang yang selalu kita sebut dalam do’a-do’a kita...
Bagaimana jika...
 ketika hari esok itu datang, kita tidak didatangkan orang yang benar-benar kita tunggu selama ini...
Bagaiamana jika...
 ketika hari esok itu datang, kita menyesali keputusan yang telah kita buat. Keputusan karena kita telah memutuskan untuk berhenti berjuang utuk seseorang...
Bagaimana jika....
 ketika hari esok datang, kita kecewa karena kita tidak sabar menunggu kedatangan seseorang sehingga kita membuat keputusan yang salah...
bagaimana jika...
ketika hari esok datang kita benar-benar disatukan dengan sesorang yang kita cintai diam-diam selama ini...
bagaiamana jika...
selama ini kita memilih orang yang salah dan mempertahankan cinta yang salah...
bagaimana jika..
ketika hari esok datang, ternyata kita dipisahkan setelah sempat dipertemukan...
bagaimana jika..
ketika hari esok datang, ternyata tidak ada hari esok untuk kita...
bagaimana jika, hari esok tidak pernah benar-benar datang untuk kita...
bagaiamana-jika-tidak-ada-hari-esok-untuk-kita?

Senin, 24 Agustus 2015

Kamu, penghuni gua dan kisah sang pengembara


Pernahkah kamu membayangkan atau setidaknyamemikirkan tentang jodohmu. Bagaimana dia? Seperti apa dirinya? Pernahkah kalian memikirkan itu semua?
Kalian pernah mendengar kisah seseoranag penghuni gua? Dia adalah seseorang yang selalu menghabuiskan waktunya didalam gue, sendirian. Dia hanya keluar untuk hal-hal yang sedikit penting seperti makan misalnya. Dia begitu disibukan dengan segala aktifitas didalam gua tanpa ia sadari betapa indahnya hidup diluar gua.
Lalu, pernahkah kalian membaca sebuah kisah tentang seorang pengembara? Seseorang yang sangat suka mengembara, dia lebih suka menghabiskan waktu diluar gue. meski hanya untuk jalan-jalanyang tyidak begitu penting. Dia suka berkelana kesana kemari mempelajari makna hidup yang tersebar diluar sana, menikmati betapa indahnya dunia dan lupa bahwa gua adalah tempat paling aman dan nyaman.
Pernah mendengar bukan jika jodoh kita adalah cerminan dari diri kita sendiri. Kita akan mendapatkan jodoh persis seperti apa adanya diri kita.
Tapi, bagaimana jika ternyata jodohmu diluar kendali imajinasimu. Jodohmu adalah seseorang yang benar-benar lain dari dirimu. Dia sangar berbeda denganmu bahkan dia bertentangan dengan sosok dirimu sesungguhnya.
Bagaimana jika jodohmu adalah dia sang penghuni gua, dan kamu adalah sang pengembara yang dikisahkan itu?
Bagaimana jika jodohmu benar-benar makhluk penghuni gua itu-
Dia lebih suka menghabiskan waktunya didalam rumah. Duduk didepan computer seharian, bermanja-manja dengan kasur empuk miliknya dan berkutat dengan smartphone kepunyaannya.
Bagaimana jika jodohmu benar-benar dia, seseorang yang selalu asyik menari diatas tuts-tuts computer dan ponsel kesayangannya. Begitu heboh dan asyik dengan dunia mayanya yang akan kalang kabut ketika paketan data miliknya habis quota, yang tak bisa hidup jika sinyal internet miliknya dalam status S.O.S.
Dia benar-benar lain dari dirimu yang dijuluki sang pengembara itu. Bagaiman jika sang penghuni gua itu benar-benar jodohmu? Dia adalah sesuatu yang lain yang pasti bukan kamu banget.
Kamu adalah sang pengembara itu, kamu begitu interaktif dengan dunia nyata diluar sana, banyak orang yang kau temui yang membuatmu mudah lupa ketika harus mengingat nama-nama mereka. Kamu adalah sang pengembara, fitrahmu adalah berpergian, traveling, touring, piknik, hiking, dan segudah aktifitas yang menyita banyak waktumu diluar gua. Bahkan terkadang kamu lupa jika kamu memiliki ponsel yang seharusnya selalu kau ingat ketika berada disebuah acara. Kau bahkan bisa hidup tanpa koneksi internet berhari-hari di gunung, kau bahkan tidak peduli jika layar ponselmu berisi ratusan sms yang menunggu balasanmu.
Kehidupan pengembaramu membuatmu terbiasa hidup tanpa itu, dank au tak pernah mempermasalahkan dunia maya yang tak semuanya bisa menjadi nyata. Kau bahkan terkadang lupa m,engabadikan momen indah di status media sosialmu seperti para penghuni gua yang haus akan media sosial milik mereka.
Sang penghuni gua-
Dia tidak terlalu banyak memiliki teman didunia nyata seperti halnya kamu. Ketika dia sibuk dengan komentar-komentar teman-teman dunia mayanya kamu bahkan lupa kalau akun media sosialmu sudah lama tak kau buka. Banyak e-mail, message yang perlu kau akui kebberadaannya.
Karena banyaknya komunikasi yang kau jalin didunia nyata kau lupa menyapa teman-temanmu didunia maya. Kau bahkan tak meninggalkan komentar pada tulisan teman dunia mayamu bahkan kau lupa menanggalkan like pada postingan milik teman dunia mayamu.
Kau sang pengembara-
Kau begitu pelupa, tak bisa mengingat dengan baik orang-orang yang sudah kau temui. Kamu memang pribadi yang hangat membuat orang mudah bergaul dan berteman denganmu tapi tak sadarkah kamu, bahwa kau juga begitu acuh.
Dia sang penghuni gua-
Untuk urusan cinta mungkin kaulah seseorang pertama yang dicintainya tanpa sengaja dan mungkin melalui akun media sosial miliknya. Dia mencintaimu melalui guanya, dia mengamatimu dari balik akun-akun media sosialnya tapi bahkan kau sekarang jarang meninggalkan postingan-postingan dimedia sosial milikmu.
Kau sungguh jahat, wahai sang pengembara. Tak tahukah dia menantimu, menanti tulisan-tulisanmu didunia maya. Dia jatuh cinta padamu lebih dulu. Dia jatuh, tanpa pernah kau tahu itu.
Kau sang pengembara-
Karena kau sudah jauh berkelana pastilah banyak orang yang kau temui. Kamu mungkin sudah banyak mengembara dari hati ke hati yang lain, banyak hati yang sudah kau singgahi dan kau tetap belum menemukan siapa jodohmu. Karena banyaknya pengembaran kau menjadi tidak peka akan keberadaan cinta sejatimu, kau benar-benar orang yang tidak peka!
Dia, sang penghuni gua-
Karena terbiasa hidup didalam gua dia menjelma menjadi sosok yang dingin dan kaku seperti suasana didalam gua, dingin. Dia juga tidak tahu bagaimana memberikan perhatian dengan benar kepada seseorang yang dicintainya. Dia menjadi sosok yang susah ditebak sikapnya.
Kamu, sang pengembara-
Kau begitu terbiasa dengan pancaran sinar matahari, kau juga menjadi pribadi yang hangan, selalu meninari orang-orang disekelilingmu. Kau terus berupaya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi. Kau benar-benar seperti matahari yang selalu ceria, tertawa riang penuh kebahagiaan. Bahkan kau cenderung ekspresif dan begitu menggebu-gebu ketika mengerjakan sesuatu.
Dia, sang penghuni gua & kamu, sang pengembara itu…
Kamu mungkin pernah bertemu sang penghuni gua itu secara tanpa sengaja entah dimana yang jelas kau pasti sudah lupa pernah bertemu dengannya.
Kalian adalah jodoh yang sudah dipertemukan dengan cara apaling ajaibNya yang pasti pertemuan itu diluar rencana kalian berdua. Tapi kalian memang manusia yang payah, kalian tidak mengetahui kalau kalian sudah saling dipertemukan.
                     Mungkin, satu hari dahulu sekali entah kapan itu tepatnya….
Hari saat kalian dipertemukan. Mungkin saja kalian bertemu saat kau, sang pengembara sedang melakukan perjalanan kesebuah tempat dan didepan guanya kalian dipertemukan.
Hanya sepintas saja pertemuan kalian, wajar jika kau melupakannya.
Tapi tahukah kamu sang pengembara, sang penghuni gua jatuh pertema kalinya kepadamu. Sesorang yang dikaguminya didunia maya menjelma menjadi seseorang yang nyata yang dapat dilihatnya. Dia semakin mencintaimu.
Dia, sang penghuni gua-
Tapi tahukah kamu, justru dia kecewa karena melihatmu. Dia putus asa karena mengetahui dia hanya jatuh sendirian, dialah yang sibuk jjatuh cinta sendirian karenamu.
Harapannya yang tinggi tiba-tiba jatuh, dia sakit dan merana. Cintanya bertepuk sebelah tangan. Hatinya begitu terluka dan galau berkepanjangan. Dia merasa hidup tak adil. Kenapa kamu tidak mencintainya juga? Kenapa kamu tidak membalasnya? Orang disekitarnya menganggapmu adalah orang yang jahat karena membuatnya merana.
Akhirnya sang penghuni gua kembali menjalani kehidupan awalnya didalam gua, berusaha menyibukan diri untuk bisa melupakanmu dan kamu seperti biasa masih terlalu sibuk dengan pengembaraanmu yang kemana-mana.
Tapi…
Tapi bagaimana jika kaulah sang penghuni gua itu dan jodohmu adalah sang pengembara itu. Kamu selalu hidup didalam gua, tidak ada perubahan sama sekali.
Sedang dia, sang pengembara. Dia terus berjalan kedepan menuju perbaikan-perbaikan yang nyata. Dia selalu sibuk memperbaiki diri sedang kamu sibuk mengutuk diri dan menyesali diri sendiri, kamu terlalu sibuk meratapi kegalauan karena dia berjalan terlalu jauh kedengan meninggalkan guamu, tak sempat memeperhatikan rasa sakitmu.
Kamu, sang penghuni gua~
Kamu bahkan lupa untuk memperbaiki diri. Kamu sibuk dengan hatimu yang terluka. Kamu lupa dan melupakan kalau seharusnya hatimu hanya untukNya bukan untuknya.
Kamu mulai terburuk berbulan-bulan karena memikirkannya. Kamu khawatir jika dia akan menjadi takdir orang lain. Hingga pada suatu masa kamu disadarkan olehNya dan hidayahNya datang padamu secara tiba-tiba.
Kamu akhirnya mengetahui hal yang harus kamu lakukan adalah memperbaiki diri, memantaskan dirimu sendiri seperti dia yang sibuk memperbaiki dirinya.
Kamu sibuk dengan CintaNya dan lupa dengan cintanya. Kamu yakin sesuatu yang sudah ditakdirkan menjadi milikmu takkan pernah menjadi takdir orang lain. Selain memperbaiki diri kamu berjuang, sedikit demi sedikit kamu menjadi pribadi yang matang dan juga mapan. Dengan gagahnya nanti kamu akan datang ke kerajaan milik orang tuanya. Nanti, hari itu sudah kau pastikan akan datang.
Kamu memperbaiki diri dan mengejar ketertinggalan sang pengembara yang sudah memulai startnya lebih dulu disbanding kamu. Sekarang, kedudukanmu sama baiknya. Bukankah seseorang yang baik akan dijodohkan dengan seseorang yang baik pula. Kedudukanmu sama sekarang, kalian sama-sama orang baik.
Kamu sekarang berada tepat dibelakang sang pengembara. Tapi keberanianmu kembali diuji. Kamu hanya butuh satu langkah lagi untuk bisa berada disampingnya selamnya, hanya butuh satu keberanian lagi tapi kau kembali goyah.
Kamu takut jika nantinya kau akan mendapati rasa kecewa yang jauh lebih besar dari sebelumnya yang akan membuatmu terkapar untuk kesekian kalinya karena seseorang yang kau sebut cinta.
Kamu mulai memandanginya diam-diam dan semakin kau diam cinta yang ada dihatimu semakin tumbuh membesar membuat gejolaknya tak bisa kau tahan. Kau kembal;I memperhatikannya dari balik layar mencari-cari tahu sesuatu tentangnya.
Kau mengingat setiap detil kelakuannya, tingkah polosnya, bahkan makanan kesukaannya, hobinya, dan hal-hal kecil yang sering luput dari perhatian orang. Kau benar-benar mengingat betul hal-hal yang disukainya dan yang dibencinya.
Sekali lagi, kau hanya bisa bertepuk tangan atas cintamu yang bertepuk sebelah tangan. cintamu tak lebih besar dari ketakutanmu.
Kau sang penghuni gua-
Kau hanya seorang pengecut yang hidup mencintainya secara diam-diam. Sang pengembara tak pernah peduli padamu meski kau begitu peduli padanya. Parahnya, dia tak pernah tahu jika kau berada tepat dibelakannya. Kaulah sebenarnya orang yang siap menangkap saat dia benar-benar terjatuh. Untuk kesekian kalinya, sungguh parah dia tak pernah menyadari keberadaanmu karena ketidakberanianmu menunjukan siapa kamu.
“cinta itu dekat, jika kau mampu dan mau melihat” begitu sloga yang selalu kau dendangkan. Dia hanya belum mampu dan mungkin belum mau melihat keberadaanmu atau tepatnya tidak tidak pernah bisa melihat keberadaanmu karena sebenarnya kaulah yang tak pernah memperlihatkan dirimu padanya.

Kau hanyalah sang penghuni gua, terima nasibmu. Bagaimana caranya kau akan berani menunjukan keberadaanmu pada sang pengembara itu. Bagaimana kau akan bisa menarik perhatiannya untuk melihat sosokmu?
Hei!mungkin bukan kamu penghuni gua itu. Mungkin kamulah sang pengembara itu!
Kamu harus membuka matamu lebar-lebar ada seseorang yang seharusnya kau lihat sejak dulu, ada orang yang harusnya kau perhatikan! Hei1 buka matamu!
Hal yang harus kamu lakukan hanya membuka matamu agar kau dapat melihat cintamu. Seseorang yang katanya adalah jodohnya sudah berada dekat denganmu. Ayo, edarkan matamu untuk bisa melihatnya, dia benar-benar berada disekelilingmu maka buka matamu dengan benar.
Jika kedua matamu tidak mampu membuatmu melihat sang penghuni gua itu gunakan mata hatimu. Karena ialah mata yang tidak pernah tertutup meski kau mencoba menutup mata. Dialah mata yang selalu bisa melihat hal-hal yang tak bisa dilihat ketika mata tertutup.

Banyak penghuni-penghuni gua yang sedang menunggu kau melihat sosoknya. Sepeti, aku mislanya… #eaa

Minggu, 23 Agustus 2015

IAIN Purwokerto tak sekeren namanya...

gedung rektorat baru milik IAIN Purwokerto
Almamater, apa sih artinya bagi kalian? Pernah mendengar sebuah universitas bernama STAIN Purwokerto? Tidak banyak yang tahu bukan? Bahkan mahasiswanya tidak banyak juga yang merasa bangga pernah kuliah disana. Kenapa? Kalian merasa minderkah dengan almamater kalian? Tanya mengapa..
Apa almamater kita tidak sekeren mereka mereka? Apa karena almamater kita tidak masuk TOP 10 dalam universitas ternama diseluruh dunia? Kita merasa rendah diri ketika ada yang menanyakan dimana kita kuliah, dari lulusan manakah kita. Hanya sedikit dari mereka yang bangga kuliah disebuah universitas bernama STAIN Purwokerto.
Sekarang, STAIN Purwokerto bermetamorfosis menjadi universitas yang levelnya katanya lebih naik setingkat. Sehingga ketika ditanya dimana kalian kuliah, ada jawaban yang setidaknya sedikit membuat bangga, IAIN Purwokerto. Kebanggaan apa yang ada didalamnya? Tanya mengapa…
Gue juga kuliah disana, di STAIN Purwokerto dan saat ini menjadi IAIN Purwokerto. Gue juga entah karena apa tidak tahu alasannya kenapa saya bisa kuliah disana. Merasa bangga? Iya! Meski awalnya tidak.
Kenapa? Saat pertama kali rektor gue memberikan sebuah motivasi yang sampai sekarang masih gue ingat dengan baik ketika awal semester satu pada jaman dahulu ketika pertama kali gue mengikuti kuliah umum di auditorium bersama ratusan mahasiswa lainnya. Maaf kala itu mungkin mahasiswanya tidak bisa dibilang ribuan, karena kampus gue bukan kampus yang “besar”.
“sudah menjadi keputusan Tuhan kalian berada disini, kalian adalah makhluk pilihan-pilihan tuhan” kurang lebihnya beliau berkata seperti itu. Sederhana sih, tapi bertahun-tahun gue baru bisa sedikit mengerti maksud dari perkataan beliau.
Sekali lagi, harusnya kalian bangga sejak awal berada di IAIN Purwokerto, kalian adalah manusia terpilih. Banyak kok ternyata yang tidak diterima dikampus gue. jadi kita sebenarnya manusia pilihan tuhan, terlepas jurusan apa yang kita ambil.
Jurusan apa yang kalian ambil? Tidak kerenkah? Jurusan yang tidak populerkah? Jurusan yang… berhenti membandingkan apa yang pernah kalian jalani semasa kuliah dengan masa orang lain.
Seharusnya kalian meyakini bahwa setiap tempat memiliki kebaikan masing-masing. Soal kuliah dimana kalian, mengambil jurusan apakah kalian itu tidak terlalu kentara dan tidak terlalu dipedulikan oleh masyarakat. Itu sama sekali tidak begitu terlihat dimata masyarakat.
Masyarakat hanya akan mengambil kebermanfaatan kalian dan kebaikan kalian sebagai seorang ‘manusia’. Tanggap tidaknya kita, sopan tidaknya kita, jujur tidaknya kita, baik tidaknya kita, dan semua hal yang kadang luput kita pelajari saat kita kuliah. Tentang bagaimana kita beradaptasi dengan masyarakat, tentang cara kita berkomunikasi, tentang bagaimana menjalin relasi, sungguh itu terkadang benar-benar luput dari pengajaran kita sehari-hari semasa kuliah.
Kuliah dimana dan jurusan apa yang kalian ambil tidak akan pernah mengurangi nilaimu sebagai seorang manusia. Mungkin kalian masih belum bangga karena kalian bukan kuliah di universitas ternama dan bukan sebuah universitas besar yang sering muncul dilayar kaca masuk dalam jaringan TOP 10 atau TOP 100 universitas yang diminati para mahasiswa di Indonesia.
Sekali lagi, itu bukan masalah kalian kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Sekali lagi itu tidak terlalu ‘penting’. Itu tidak akan mengurangi nilaimu sebagai manusia, sebagai seorang khalifah dimuka bumi ini. Semua orang selalu memiliki peluang yang sama untuk mengembangkan kapasitas dan kreatifitas seperti ditempat lain, sepanjang kalian mempercayai kemampuan kalian sama hebatnya dengan mereka yang berada ditempat lain, selama kalian yakin bisa melakukannya dengan segala keterbatasan-keterbatasan yang kalian miliki.
Itu tidak akan pernah mengurangi nilaimu sebagai seorang manusia. Manusia yang baik akan sangat bijaksana menilai manusia lain, tidak hanya sekedar almamater dan jurusan yang kalian ambil, sama sekali bukan itu. Kalian kuliah bukan karena uang kan? Kalian kuliah bukan hanya untuk mencari pekerjaan kan? Semoga memang menuntut ilmu adalah tujuan utama kalian yang benar-benar murni karena menuntut ilmu, menggali pengetahuan yang tersebar di muka bumi. Semoga semangat menuntut ilmu kalian memang masih murni tidak terkontaminasi oleh ketenaran-ketenaran dan kesombongan belaka yang membuat kalian membanggakan diri terlalu tinggi. Karena idealisme kalian saat duduk dibangku kuliah akan dipertanyakan dan di uji suatu hari nanti.
Semoga kelak, suatu hari nanti, sesuatu yang datang dihari esok tidak akan membuahkan penyesalan karena juruan yang kalian ambil dan kampus yang kalian pilih tidak menjadi sebuah penyelasan dikemudian hari. Adapun nanti kita menjadi seperti apa tetaplah menjadi orang baik. Orang baik akan selalu memandang manusia dengan cara-cara yang lebih baik daripada sekedar almamater.
Hal ini akan menjadi pembelajaran penting untuk kita kan? Agar suatu hari nanti, saat kita menjadi orang tua atau saat ini kalian sudah menjadi seorang orang tua kita tidak akan pernah memaksa pada anak-anak kita untuk masuk ke kampus dan jurusan yang terbaik menurut kita, agar anak-anak kita juga tidak akan memandang orang lain dari hal-hal seperti itu.
IAIN Purwokerto, tidak sekeren namanya jika kita hanya melihat dari namanya. Jadilah orang baik, maka kebaikan akan mengikutimu. Terlepas dimana kamu, tempatmu mungkin disini jadi jangan membayangkan kamu berada ditempat lain. Dari tempatmu berada sekarang sebarkanlah kebaikan karena peluangmu sama besarnmya dengan mereka yang berada ditempat lain. IAIN Purwokerto memang terdengar keren, tapi tak sekeren yang terdengar.

“pada akhirnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan” (balveer) *hahaha* *abaikan* 
makhluk pilihan tuhan yang ditugaskan untuk menyebarkan kebaikan dibumi ini, jadilah pelindung untuk diri kalian sendiri karena stok orang baik semakin menipis, intensitasnya di muka bumi ini mulai berkurang men. Banggalah dengan almamater kalian, dan buat alamamater kalian bangga dengan keberadaan kalian. Jangan melulu mencari kebanggaan dari alamamater kalian tapi buatlah sesuatu yang membanggakan untuk almamater kalian. Peluang kalian sama besarnya dengan mereka yang berada ditempat lain, tergantung bagaimana kalian mempercayainya. Teruslah melakukan hal dengan baik-baik melakukan yang terbaik dan berbuatlah untuk hal-hal yang baik. Salam!

K.E.M.E.R.D.E.K.A.A.N

sumber gambar : google

Cinta itu Jauh…
Cinta dan kemerdekaan.  Dimana-mana banyak tulisan yang mendefinisikan arti kemerdekaan. Mungkin karena kita baru merayakan momen kemerdekaan kita yang ke 70 pada tanggal 17 Agustus kemarin. Seperti warga Indonesia pada umumnya, upacara kemerdekaan dilalui dengan sangat antusias. Berbagai tumpeng kemerdekaan dibuat untuk menggambarkan senangnya bangsa yang merdeka itu.
Tak mau ketinggalan, berbagai perlombaan diadakan untuk memperingati betapa keras perjuangan para pejuang bangsa dulu. Salah satunya lomba panjat pinang misalnya.. para pejuang bahu membahu merebut gelar kemerdekaan meski letih, meski terinjak, dan meski..meski yang lainnya. Begitulah….
Bagaiamana kalian memperingati K-E-M-E-R-D-E-K-A-A-N?  Tapi apa hanya sekedar sebuah peringatan saja? Kalian bisa menjawab sendiri atas pertanyaan ini, itu jika kalian mau. Pertanyaan seperti ini sifatnya tidak memaksa. Bahkan jika kalian menjawab apa artinya sebuah jawaban tanpa tidakan yang nyata? Ah, sudah lupakan.
Katanya, merdeka itu jika kita berhenti mencerca keadaan sekeliling kita dan mulai melakukan tindakan nyata untuk bangsa. Tuhan mengahdiahkan kita 86.400 detik sehari. Lalu apa yang kita gunakan untuk bangsa? Mari merengung…!!
Katanya, merdeka itu jika kita bisa menguasai diri sendiri untuk tidak menguasai orang lain…
Katanya, merdeka itu jika kita bisa mengendalikan hawa nafsu kita untuk tidak menyakiti orang-orang disekeliling kita…
Katanya, merdeka itu ketika kita bisa memerdekakan orang yang tidak beruntung dari kita…
Katanya, merdeka itu jika kita tidak menjajah bangsa kita sendiri…
Katanya, merdeka itu jika kita bisa melawan perbedaan yang ada..
Katanya, merdeka itu jika kita tidak memusuhi teman sendiri..
Katanya, merdeka itu jika kita tidak iri dengan milik orang lain…
Katanya, merdeka itu ketika kita peduli terhadap bangsa kita sendiri..
Katanya, merdeka itu berbicara tentang diri kita sendiri.
Seperti apa sih, merdeka itu?
Apa merdeka samadengan cinta tanah air? Kata agama gue salah salah satu haditsnya bahwa “cinta tanah air sebagian dari iman” mencintai tanah air adalah fitrah manusia yang wajar bahkan nabi pernah bersabda “Demi Allah, sungguh engkau (kota Makkah) betul-betul bumi Allah yang paling baik dan tanah yang paling dicintai Allah, sekiranya aku tidak dipaksa keluar oleh kaumku, tidaklah aku keluar darimu (Makkah)” (HR Ibnu Majah) betapa nabi mencintai tanah airnya sendiri.
Sudah sepantasnya kita bersyukur karena terlahir diatas bangsa yang merdeka secara fisik. Liat perjuangan para pahlawan terdahulu, yang membuat kebebasan yang kita nikamati sekarang. Kita berdo’a untuk mereka semua, yang memengang bambu runcing untuk mengusir para penjajah, untuk mereka semua yang mengangkat tangan tinggi-tinggi menggemakan takbir diseluruh negeri untuk membebaskan diri dari para penjajah, untuk mereka semua yang telah mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk kebebasan yang kita rasakan sekarang, untuk mereka semua jihad dan darah para suhada yang membela Negara kita tercinta memerangi penjajah yang menyengsarakan mereka, berdo’alah untuk mereka semua dan bersyukurlah karena kita tidak berada pada kondisi yang sama seperti dulu. Berterimakasihlah dengan mendo’akan mereka.
Semoga kita tetap menjadi manusia yang merdeka, manusia yang tetap berada pada jalan kebenaran. Merdeka adalah ketika kita bisa mendapat ridhoNya. ridhoNya didapat jika kita mengantongi ridho orang tua. Jika ingin menjadi orang yang merdeka, selalu mintalah Ridho orang tua untuk apa yang akan kita lakukan nantinya. “Ridhanya Allah ada pada ridha orang tua, murkanya Allah ada pada murkanya orang tua” mari membuat diri kita merdeka dengan mengantongi ridha orang tua.
Begitupun dengan cinta. Ketika kau yakin akan pilihan cintamu mintalah ridha orang tua. Ridha orang tua jauh lebih penting daripada pilihan yang kau yakini.
Cinta itu jauh…

Sekali lagi, cinta itu jauuuuuh jika kau tidak mengantongi restu orang tuamu. Dan cinta itu jauh jika cintamu tak direstui orang tuanya juga. Mungkin sudah saatnya Kamu harus memerdekakan cintamu juga dengan meminta restu mereka, orang tuamu dan orang tuanya. #eaaa

Senin, 10 Agustus 2015

Mari berteman setelah Gebyar asyik-Purwokerto



gue mau cerita soala keseruan yang gue alamin kemaren. cerita ini bukan milik gue sendiri tapi milik mereka-mereka juga yang hadir dalam acara tersebut. acara apa itu? namanya 'gebyar asyik' berarti kata kuncinya adalah asyik, jadi ceritanya yang asyik-asyik aja yah. *anggukan kepala*

gue bingung mau cerita darimana, dan kenapa gue harus terlibat juga dalam cerita itu? #ehh

gue diajakin temen gue buat ikut ngumpul acara apa gitu awalnya gue nggak ngerti dan begonya gue mau-mau aja sih diajakin katanya asyik. berhubung gue kadang suka sok asyik jadi gue suka juga sama sesuatu yang asyik-asyik.

gue yang diajakin temen gue yang katanya mewakili media, gue mikir keras banget pada saat itu? media? dan gue ikutan media blogger (katanya) padahal yak gue sebenernya kadang suka sebel kalo blog gue dibaca orang, kenapa? karena blog gue layaknya buku harian gue, kumpulan kehidupan-kehidupan gue yang udah gue alamin, tentang mimpi-mimpi gue yang gue sembunyiin dari dunia *alay* *hahahaha*
dan blog gue juga sepi pengunjung men, karena gue juga jarang ngeshare ke temen-temen gue, mana ada orang yang rela buku hariannya dibaca orang. malu kali. :D
tapi tenang, khusus acara ini gue share, tapi entah ada yang baca apa enggak intinya gue mau berbagi pengalaman gue yang mengasyikan ini.

bagaimanapun kronologi awalnya, gue ngrasa 'asyik' bisa ikutan dalam acara tersebut (red : GEBYAR ASYIK) *Daebak*

karena banyaknya media lokal maupun nasional yang juga meliput acara tersebut gue jamin deh beritanya udah menyebar dimana-mana. jadi lupakan, gue nggak akan menulis berita juga tentang rincian acara tersebut, itu bukan ranah gue men.

Tema gebyar asyik tahun ini adalah 'semangat pertemanan' dan katanya taun kemaren ngadain juga acara beginian dengan tema kebersamaan dan sialnya taun kemaren gue kagak diajak, dan semoga taun depan dan taun depannya lagi semoga gue bisa ikut berpartisipasi lagi ngramein acara tersebut.

yang nggak hadir kemaren pas malem minggu (8 agustus 2015) nyesel deh kalian *kasian* tapi tenang, kita berdo'a aja taun depan bakal ada lagi dan semoga gue diikutsertakan lagi *yeah-ngarep*

seperti yang sudah diberitakan media-media salah satunya seperti yang tertulis di satelitnews dan radarbanyumas eh diblog temen gue juga udah ditulis citrapradipta disitu sudah tertulis dengan jelas begimana rangkaian acaranya. seperti yang gue liat dan alami juga disitu buanyak banget hal-hal yang mengasyikan seperti pameran kuliner, berbagai permainan yang asyik-asyik seperti labirin asyik, bola asyik, gaya asyik dan yang asyik-asyik lainnya..

gue jadi punya ide blilian, apa itu? ada deh #loh
gue jadi tau kalau ada desa-desa yang asyik, mereka membuat komunitas-komunitas yang membuahkan uang *berbinar-binar* gue jadi sedikit berfikir mereka-mereka sang penggerak patut diacungi jempol. mereka dengan bangganya melestarikan produk lokal dan budaya lokal, hal ini sejalan tentunya dengan konsep acara gebyar asyik. gue berterima kasih banget sama sampoerna kretek yang udah mau nyelenggarain acara kaya beginian, ditengah-tengah manusia yang gila akan produk-produk luar negri. acara ini keren abis. gue aja yang orang banyumas baru tau kalau ada kerajinan dari cumplung. apa itu cumplung? cumplung is...apa ya...? batok kelapa..
tapi serem ah, tapi kereen.. ayoo pada beli topeng cumplung, ada helm cumplung juga loh.. ayo.. ayo... cintai produk lokal! gak kalah kerennya deh, *promosi*

karena gue adalah seorang 'guru' yaelah, bangga banget kayaknya. *hahaha* evillaugh*
gue jadi pengen mengajarkan kepada murid-murid gue tercinta untuk lebih mencintai budaya sendiri dan produk-produk lokal. gue mau memberikan motivasi kepada mereka ah untuk selalu kreatif memanfaatkan limbah-limbah disekitar. gue juga mamerin foto-foto acara tersebut ke murid-murid gue loh dan mereka terkesima. *yaiyalah, sekolah gue aja dipelosok negeri gitu*  semenjak acara gebyar asyik imajinasi gue jadi liar kemana - mana dan gue mau juga ah bikin usaha siapa tau usaha gue berhasil nantinya. *amin ya Allah* pada beli yak, cepet pegang HP, Buka Instagram ketik 'Kuntring shop' eh pake spasi nggak yah? gue dikit lupa. gue jualan coklat gitu, awas kalo nggak beli. beli dong! biar gue bahagia dan kalian dapet pahala bikin orang bahagia *jajajaja*

sebenernya banyak banget yang mau gue tulis tapi gue bingung apa yang akan gue tulis *loh, apa maksudnya* *abaikan*
tapi. karena gue udah menuliskan alamat blog gue ke mas tio jadi gue sedikit menulis tentang acara tersebut. dari lubuk hati gue yang paling dalam *jangan tanya kedalamannya berapa, gue kagak ngarti* gue ngrasa seneng banget, gue dapet banyak banget pelajaran dan pikiran gue akhirnya terbuk, gue pengen memajukan desa gue tercinta. dan.. gue ketemu sama temen-temen lama gue di acra tersebut, gue nggak nyangka acara tersebut mempertemukan gue dengan temen-temen gue, yah meski belum ketemu sama jodoh gue. #ehh

gue jadi pengen belajar nari juga, ahihihihi..
sekian..
oh iya, sekilas info! sebentar lagi dikecamatan Kutasari-Purbalingga mau ada LT, yang mau meliput boleh silahkan datang kesana...tepatnya tanggal berapa gue lupa, ish..
nggak afdol kayaknya kalau gue nggak majang foto gue sendiri kan..kan..kan..
tada...


itu hasil selfie dari Hp-nya mas Doni, tengkiu...
eh, kan udah sekian yah.. gini nih gue kalau udah cerita suka susah berenti. padahal gue kan gadis pendiam. eh maksud gue gadis pendiam yang nggak bisa diam...
Cintai produk Indonesia layaknya kamu mencintai dirimu sendiri, dan jangan pernah lupa untuk membawa Indonesia kemana-mana. karena itu suatu kebanggaan yang luar biasa.. -Ruswati Suwarni 

baca juga ya siapa aja pada mau beli atau sekedar liat-liat dan mampir..
sandal bandol
cus pada pesen yang banyak, gayanya mengikuti perkembangan jaman kok. padahal sejarahnya nih kata pembuatnya sandal ini dulunya cuma digunakan untuk sapi, dan sekarang ronald sang presenter yang ada di tipi-pun sekarang udah make loh, jadi jangan malu membeli dan memakai produk lokal ya..ya..
baca juga bloggerbanyumas, sekian deh wasalamu'alaikum..
eh tadi pertamanya salam kagak yak?


Sabtu, 25 Juli 2015

yang datang Dibiarkan pergi

sumber gambar : google


Hari-hari gue sedang dipenuhi soal cinta. Gue jadi teringat serentetan kejadian sejak tahun 2015 menyapa. Banyak hal yang gue lalui dan banyak juga itu merupakan hal yang sia-sia. Tapi seperti biasa kita tak pernah bisa memutar waktu. Kita akan selalu menyesal setelah waktu berlalu begitu saja.
Kalo orang Indonesia selalu punya jam karet kira-kira jam apa yang dipake oleh ‘menyesal’? gue masih nggak ngerti kenapa dia selalu datang terlambat dan tak jarang dia datang paling akhir saat semuanya tak baik-baik saja berjalan sesuai keinginan kita. Kenapa?
Nggak terasa puasa udah berakhir dan akan segera dirindukan kembali kedatangannya. Gue kadang suka nyengir kuda kalo masa lalu gue tiba-tiba berjalan dengan lambat didepan gue.
Seperti sedang melihat serial drama yang penuh dengan warna. Kadang begitu menakutkan melebihi hantu. Tidak. Hantu itu tidak menakutkan, yang menakutkan itu orang jahat, Manusia yang pura-pura baik.
Kadang seseorang didatangkan kepada kita bukan untuk menjadi takdir kita. Tapi kadang ia didatangkan hanya untuk menguji kita. Ujian akan terus datang hingga akhir waktu, iya kan?
Saat ini gue begitu Labil, itu wajar kan untuk seorang perempuan yang belum bisa dikatakan dewasa? Udah gede sama udah dewasa beda kan? Untuk hal apapun gue belum cukup gede untuk disebut dewasa.
Gue mau cerita soal seseorang yang datang tapi dibiarkan pergi. Sedikit mengungkit masa lalu, dulu saat semester satu gue sempet mau nikah dengan seseorang. Dari informasi yang terpercaya (orang tua gue) katanya dia itu suka sama gue sejak gue SMP dan dia baru memberanikan diri menyatakan cintanya ke gue saat gue duduk dibangku putih abu-abu. Karena dorongan dari orang tua gue, gue menerimanya pada waktu itu.
Ceritanya, dia itu belum punya modal buat nikah tapi udah pengen cepet nikah sama gue. aneh kan? Jadi dia itu menjadi TKI di Taiwan biar dapet duitnya cepet kata orang kerja diluar negri. Yaiyalah, liat aja UMR Indonesia berapa? Eh nggak usah dibahas soal itu.
Kita kembali lagi ke orang itu, orang tuanya dia mendesak biar gue mau tunangan dulu sama dia dan kalau udah lulus baru deh nikah tapi kalau gue kuliah dia bakal kerja diluar negeri lagi kurang lebihnya gitu.
Dan gue menolak itu pada saat itu. Bukan gue nggak mau nikah sama dia, gue mau Cuma guenya yang nggak bisa. Alasannya nggak bisa gue sebutkan. Intinya gue masih muda, gue nggak mau aja jadi orang yang nggak menikmati masa muda gue apalagi gue orang yang nggak bisa LDR.
Kata mama, menikah itu ngejalaninya bakal lama, seumur hidup jadi jangan terburu-buru harus dipikirkan baik-baik (nasab, nasib, nisob) #eah
Dan waktu berjalan, pas gue udah kuliah saat gue dipondok. Gue mendengar kabar kalo dia menikah dengan seorang perempuan dari kota yang selalu bercahaya (Cilacap). Gue sedikit syok. Kok bisa? Perasaan putus dari gue baru beberapa bulan udah mau nikah aja.
Tuhan itu adil kan? Dari segi psikologis saat itu gue belum siap menikah sekarangpun sebenernya juga belum siap. Tapi kata orang menikah itu bukan masalah siap atau tidak siap. Tapi sampai sekarang gue masih menjaga hubungan baik dengan orang itu. Dia beberapa kali masih suka silaturahmi kalo lebaran kerumah gue bareng istrinya beserta anaknya. Karena dia emang udah deket banget sama keluarga gue, terutama mama gue.
Kemudian orang-orang datang ke kehidupan gue, silih berganti. Selama gue kuliah dan hampir mau selesai setidaknya ada lima orang mungkin yang ngajak gue nikah. Gue jadi mikir, mungkin umur gue udah pas kali ya buat diajak kea rah situ? Dulu gue kan masih suka pacaran jadi kalo diajakin nikah itu adalah momok yang menakutkan. Ngapain nikah muda?
Dan sekarang saat gue pengen nikah nggak ada deh yang ngajak nikah. Derita gue. #ehh
Sebenernya gue sih mau nikah, tapi bukan sekarang. Setelah gue wisuda. Tapi nikah itu kan Rahasia Allah. Kemarin juga belum lama, saat gue KKN gue dicomblangin sama sodara gue. gue disuruh kenalan dulu sama kenalannya sodara gue, karena gue nggak enak sama sodara gue akhirnya gue mau deh PDKT dulu, aslinya gue males banget.
Saat pertama kali ketemu sama dia, hati gue langsung menolak. Gue nggak mau sama orang itu. Akhirnya gue memikirkan berbagai cara biar dia yang mundur duluan. Gue kasih mentahannya gue. gue nunjukin langsung semua sifat gue. dari super duper cueknya gue, de el el
Seminggu dua minggu dia masih intens kepoin gue ini dan itu, guepun ngejawab semau gue. lalu tiba saatnya dia bilang dia mau ngelamar gue, meminta gue ke orang tua gue. biasanya cewe kan bakal klepek-klepek kalo ada yang bilang mau dilamar. Gue sih enggak.
Gue bilang tuh, gue nggak mau dululah lamar-lamaran kaya gitu. Gue kan lagi KKN, belum ngerjain skripsi pula. Alasan pendidikan itu selalu jadi nomer one buat gue. gue bilang ke dia biar saling kenal dulu baru deh kalo dia udah mantep boleh ngomong ke babeh kalo putri kesayangannya akan dijadikan sebagai permaisyuri #Jajajaja
Gue kan setiap hari ngasih mentahannya gue kaya gimana, dan mungkin karena dia nggak bisa mencintai gue apa adanya, dengan segudang kekurangan gue akhirnya lama-kelamaan dia mundur. Dia udah jarang ngasih sms yang selalu gue cuekin, bla bla bla dan akhirnya dia menyerah untuk meminang gue.
Sebenernya dia itu baik, tapi hati gue menolak kebaikannya. Bego banget gue, yang datang dibiarkan pergi. Gue nggak suka aja, dia itu ngrokok, gue paling benci sama cowo perokok. Kemudian dia itu agamanya kurang, gue pengen suami gue kelak punya pendalaman agama yang lebih dari gue, yang selalu menstabilkan keimanan gue yang suka naik turun.
Selain itu, bahasanya juga kasar dan dia itu cuek nggak perhatian. Gue tuh orang yang cuek dan gue nggak mau dapet orang yang cuek juga. Gue itu wanita, dan wanita itu nggak bisa hidup tanpa perhatian, iya kan? Semua pria tau kalo wanita nggak bisa hidup tanpa itu.
Gue suka ketika cowo gue nanyain udah makan belum? Udah solat belum? Udah mandi belum? De es be. Gue suka diperhatikan untuk hal-hal kecil yang kadang gue suka lupa dan melupakannya. Gue paling sebel kalo pacar gue nyuekin gue seharian tanpa kabar. Dia lagi ngapain, dimana, sama siapa, gue nggak bisa hidup dengan hubungan seperti itu.
Dan gue paling sebel kalo ada cowo yang deketin gue, selalu sms gue tiga kali sehari kaya minum obat, nanyain gue ini, itu, gue sebel sama orang yang sok deket. Emang dia siapanya gue? #hahaha
Gue itu susah dimengerti, makanya gue nyari pendamping yang bisa ngertiin gue. dan belum lama, ramadhan kemarin. Mantan gue dulu banget tiba-tiba sms gue ngajak ketemuan katanya ada hal penting yang mau diobrolin.
Gue kan bukan tipe yang suka basa basi, jadi gue pengen dia langsung ke poin yang mau diomongin. Katanya dia itu pengen ketemu ortu gue, boleh apa kagak gitu. Lalu gue nanya ketemu buat apa? Gue suka menjawab jawaban dengan pertanyaan. Bertanya adalah hobi gue.
Katanya lagi, dia itu pengen ngobrol serius dengan babeh soal gue. katanya pula, dia itu mau keluar negri buat kuliah. Gue Tanya mau kemana dianya nggak njawab, malah bilang ada lah. Aneh, emang gue nggak berhak tau ya?
Dia sebenernya pengen mastiin dia masih ada harapan apa enggak hidup sama gue. ceritanya dia itu cinta mati banget sama gue, katanya. Gue langsung bilang blak-blakan banget kalo nggak akan ada harapan, kecuali jika ia terus berharap pada-Nya.
Katanya dia juga belum siap buat nikah, katanya minimal taun depan dia siap. Terus ngapain ngomong serius kalo belum siap? Bikin dosa aja. Yang jelas gue bilang udah nggak ada kesempatan. Gue sih nggak bilang alasan sebenernya ke dia. Bukan nggak bisa, tapi gue nggak mau.
Ketika kita disakitin orang lain, bukan berarti kita juga harus menyakiti orang lain juga. Pedoman gue sih seperti itu. Sebenernya sih gue masih sakit hati sama dia, banget.
Ceritanya. Pada jaman dahulu kala, dia itu pernah ngerjain gue lewat sms. Dia mengaku sebagai temannya padahala itu dia sendiri. Dia ngatain gue ini dan itu pokonya bahasanya nggak bermoral banget. Seumur hidup gue Cuma dia yang ngehina-hina gue kasar banget seperti itu. Kalo ngehinanya itu suatu kenenaran sih gue masih bisa terima, dia ngata-ngatain gue yang nggak sesuai dengan gue. intinya gue itu keliatan nista banget dimata dia, dia ngakunya senagai temannya dia padahal itu dirinya sendiri.
Saat itu gue nangis darah, gue cerita ke mamah. Gue heran kenapa ada orang yang ngatain gue untuk hal-hal yang nggak pernah gue lakuin. Gue sedih banget kala itu. Gue sakiiiiit banget intinya. Nggak bisa digambarin deh sakitnya kaya apa.
Gue jadi mikir, katanya dia cinta ke gue. tapi kenapa harus seperti itu bentuk kecintaanya? Dengan menghina-hina gue. mungkin dia udah lupa, tapi gue masih inget dengan jelas setiap kata-kata yang diucapkannya.
Gue berusaha memaafkan, karena gue bukan orang yang suka ngebenci orang. Gue sebisa mungkin nggak ngeliat mukanya, biar gue lupa sama omongannya. Tapi dia selalu ngejar-ngejar gue seolah-olah dia itu makhluk tersuci didunia.
Sebenernya ilmu agamanya baik, tapi dia mencintai manusia secara berlebihan dan buat gue itu bukan sesuatu yang baik. Gue udah masukin dia ke black list abadi gue.
Dan masalahpun datang, temen-temennya datang menyalahkan gue. katanya gue nggak tau dirilah, inilah, itulah. Katanya gue penyebab terpuruknya dia, penyebab frustasinya dia, dan gue adalah penyebab segala-galanya buat dia kata teman-temennya. Buat gue itu beban berat buat psikologis gue.
Dan gue memutuskan untuk mengulurkan tangan gue. gue sesekali menyapadengan maksud biar temen-temennya seneng dan gue nggak disalah-salahin terus. Gue menyamngatin dia biar terus menjalani hidup tanpa gue. gue nggak mau jadi penyebab terpuruknya hiddup seseorang.
Gue kurang baik apa coba? Gue menekan rasa sakit gue demi dia. Dan gue nyoba minta tolong kedia. Gue bilangnya buat tugas kuliah gue, sebenrnya nggak ada tugas seperti itu, gue Cuma pengen tau seberapa care sih dia ke gue. dia dengan senang hati membantu gue, menurut gue sih gitu.
Tugas gue udah selesai, dia cepet banget mengerjakan tugas dari gue. dan dia sms minta ketemu sma gue buat nyerahin tugasnya. Saat itu gue lagi di cendana, gunung bunder. Lagi acara Pecapa *Pramuka*
Otomatis gue nggak bisa ketemu kan.katanya dia buru-buru mau pergi ke jogja atau keman gitu waktu itu. Jadi gue minta tolong kedia buat nganterin itu kerumah gue ditiitpin sama orang yang ada dirumah gue.
Gue kira keputusan gue itu nggak salah. Rumah gue adalah tempat teraman buat gue, tai dia memahaminya lain. Dia mengira gue nggak mau ketemu sama dia. Pokonya dia selalu punya pikiran buruk dengan gue.
Dia bilang gue gak tau berterima kasihlah, inlah, itulah. Katanya dia ngebela-belain nunda keberangkatannya demi gue. dan gue malah nggak tau terimakasih dan nggak mau ketemu sama dia. Gue ngejelasin kedia posisi gue yang nggak memungkinkan. Tapi dia nggak bisa ngerti. Gue sih nggak membenci mereka yang nggak bisa ngertiin gue, Cuma menyayangkan aja. Gue jarang banget mau menjelaskan keslahpahaman orang tentang gue, tapi gue dengan rela menjelaskan keadaan gue dan dia tetep nggak mau ngerti.
Itu sifat buruknya yang gue nggak suka. Dia curhat dengan teman-temannya. Otomatis menjelek-jelekkan gue dan dengan pemahamannya tentang gue. dan temen-temennya langsung meneror gue. ngatain gue ini dan itu. Intinya gue adalah cewe yang nggak tau terimakasih.
Terutama mas Luthfi dan mas Nabil. Kalian Cuma mendengarkan dari sebelah pihak. Dan mereka lebih mempercayai pemikiran sahabat mereka. Gue sebel banget dan gue nggak ada rencana menjelaskan kemereka. Bukan karena gue nggak bisa, tapi gue nggak mau.
Sampai ada kata-kata yang begitu menyakitkan. Ada mas-mas yang bahkan berasa Tuhan. Tau mana yang paling bener, ngrasa dirinya paing bener. Memberikan dalil yang panjang kali lebar.
Selalu berakhir buruk padahal niat gue baik.gue mau mencoba menjaga silaturahmi yang sempet terputus sama mantan gue itu. Dan saat itu gue udah nggak mau tau lagi apa yang terjadi sama orang itu. Dan dengen pedenya dia datang lagi kegue kemaren saat Ramadan. Seolah-olah dia makhluk tersuci didunia. Gue ilfil banget, tapi gue selalu menahan semua itu.
Gue selalu memberikan senyuman meski gue nggak pengen tersenyum. Gue nggak benci sama orang itu, gue hanya ‘nggak suka’ aja. Dia datang, dan dibirkan pergi.
Dan banyak yang datang, lalu gue biarkan pergi begitu aja. Bukan karena gue pengen dapet yang terbaik. Gue hanya mencari sesoerang yang mengajak gue untuk hal-hal yang baik. Tuhan tau apa yang gue rasain.
Gue bener-bener gak mau nikah sekarang. Gue mau nyelesein pendidikan gue dulu, dan gue lagi memperbaiki diri. Allah tau gue lagi berjuang untuk hal-hal baik dan semoga perjuangan gue gak sia-sia nantinya. Siapapun jangan racuni gue untuk nikah cepet ato semacamnya. Apalagi pacaran! Gue akan menolak keras! #arg!!