Minggu, 15 Februari 2015

Menanti dengan Anggun



Hahai~
Akhirnya gue nulis lagi teman, oke berhubung judulnya agak serius gitu ya gaes gue serius. Menanti dengan anggun, apa maksudnya? Pasti kalian bertanya-tanya. Yapz, gue juga lagi mikir. (tak tok tak tok)


Aha, nggak penting banget si gue. Jadi gini nih. Intinya itu gue sedang menanti datangnya pangeran gue. Gue heran dan masih bertanya-tanya. Itu sang pangeran otewenya lama banget yak? Jangan-jangan pangeran gue lagi tersesat entah kemana (ya Allah, tuntun kembali pangeran hamba agar dia berjalan kearah yang benar, dijalanMu yang mengarah pada hamba. Pliss~)


Tuhan, beritahu pangeran hamba kalau disini ada seorang putri yang setiap hari mendambakan kedatangannya. Gue udah janji untuk selalu setia menunggunya. Yang bisa gue lakuin sekarang Cuma bisa memperbaiki diri, gue nggak mau “pacaran” model apapun.
Gue udah memutuskan untuk single (catet: bukan jomblo) jadi beda ya antara single dan jomblo. Kalian bisa cari perbedaannya di mbah google, pasti ketemu deh. intinya sekarang ini gue memilih untuk sendiri dan bahagia dengan cara gue, gue mau nyelesain study gue dan bikin orang tua gue bangga dulu. Jadi siapapun pangeran gue jangan goda gue dengan pacaran-pacaran yang nggak penting. Kamu harus yakin, jika kita berjodoh pasti akan ada aja jalannya, kamu yakin seperti gue kan soal prinsip yang satu ini? Setuju anggukan kepala.




Ya Allah, hamba mohon berikan kekuatan pada pangeran hamba agar dia punya banyak keberanian untuk menerobos masuk kedalam istana orangtua hamba. Hamba mohon, berilah keberanian pada pangeran gagah hamba agar dia tidak ragu-ragu memilih hamba sebagai ratu dikerajaannya nanti, hamba mohon.
Gue tau, gue itu orang yang cueknya minta ampun. Jadi gue pengen pangeran gue perhatian ke gue biar gue sadar kalo gue itu nggak bisa hidup sendiri. Semoga kelak, disaat yang tepat pangeran gue akan selalu setia menemani gue kemanapun gue pergi dan dia akan membawaku kemanapun dia pergi. Tuhan Engkau lebih mengerti yang terbaik buat gue, jika gue udah bertemu dengan pangeran itu kasih tau biar gue nggak jatuh cinta pada cinta yang salah lagi.

Gue bakal terus berdo’a dan bermimpi tentang datangnya pangeran gue. Mungkin dia lagi membuat istana yang indah buat gue. Yang akan gue dan dia dan anak-anak gue dan dia tinggalin nanti, selamanya. Entahlah, Barangkali kuda yang ditunggangi pangeran gue jalannya pelan dan mengalami banyak rintangan hingga dia belum juga sampai ke kerajaan orang tua gue.

Jika nanti gue disatukan dengan sah dengan pangeran gue, gue akan belajar buat jatuh cinta sama dia. Ya Allah gue mohon jatuhkan gue sejatuh-jatuhnya pada cinta yang baik, cinta yang menuju kearahMu. Saat ini, selain memperbaiki diri gue Cuma bisa berdo’a. kata banyak orang perempuan itu bisanya Cuma nangis sama berdo’a doang. Iya sih? Iya juga si (mikir keras)




Mungkin diluar sana pangeran gue juga lagi mikir dan bermimpi untuk bisa segera bersanding dengan gue. Gue selalu berharap dengan harapan-harapan baik gue, semoga pangeran yang sedang dalam perajalan menuju kearah gue juga selalu bermimpi yang baik-baik tentang gue dengan caranya sendiri.
Gue disini yang sedang memperbaiki diri dan menjaga hati hanya untuk pangeran gue nanti, semoga dia juga melakukan hal yang sama. Gue cemburu jika kenyataannya pengeran gue sedang tergoda oleh putri yang lebih cantik dan lebih baik dari gue. Ya Allah jangan biarkan pangeran yang ditakdirkan untuk gue tergoda oleh putri-putri diluar sana. Putri-putri yang lebih sempurna dari gue, gue butuh seorang pangeran yang bisa membuat gue jadi sempurna kalo bersama dia. Sadarkan! Sadarkan! pangeran gue, Tuhan!

Suatu saat, setelah pangeran gue berani menemui orang tua gue dan meminta gue buat jadi ratu dikerajaannya nanti. Gue bakal nyubit pangeran gue keras banget karena udah ngebuat gue nunggu lama. Menunggu itu bukan pekerjaan yang mudah, menunggu itu melelahkan dan mengasyikan. Terkadang gue suka senyum-senyum sendiri membayangkan pangeran gue itu, seperti apa sosoknya? Bisakah ia menjadi seorang raja yang baik nantinya? Seorang raja yang akan menjadi seorang Imam untuk gue dan anak-anak dia yang gue lahirin nanti. gue suka mengkhayal bagaimana nanti saat gue mengandung anaknya, keturunan-keturunannya yang baik dan membanggakan. Ya ampun, mulia banget cita-cita gue (hehehehew~)

Gue akan terus menunggunya dengan anggun, gue akan selalu belajar untuk memperbaiki diri, belajar menjadi ma’mum yang baik untuknya kelak. Gue nggak sabar buat memulai semuanya dari nol dengan pangeran gue (yaela kayak pom bensin aje dimulai dari nol) dilarang ketawa!

Siapapun pangeran gue, gue akan menyambutnya dengan penuh cinta dari cintaNya, cinta yang datang dari sang maha pembuat cinta. Gue nggak sempet buat membenci orang, menyalahkan orang lain karena pangeran gue jalannya cukup lambat. Semoga, gue selalu memiliki hati yang cantik.

Pangeran, gue akan selalu menunggumu dalam taat dengan anggun. Datanglah dengan gagah berani dan tanpa keraguan pada orang tua gue. Gue selalu berdebar-debar menunggu kedatanganmu ke istana orang tua gue.
Oh pangeran, semoga kita disatukan dengan cara yang paling indah hingga ke surgaNya. Gue udah nggak sabar meraih SurgaNya bersamamu pangeran. Pangeran oh pangeran jika kita ditakdirkan menikmati indahnya surga, kumohon jangan tergoda oleh bidadari-bidadari yang ada disana, gue perempuan yang amat pencemburu. Kumohon pangeran, jadikan gue ratu dan bidadari satu-satunya yang ada dihatimu dengan cinta kasih dariNya sang maha pembuat segala cinta.
Pangeranku oh pangeran, mungkin saja kau tidak akan membaca tulisan ini. Kuharap Tuhan gue selalu menunjukan jalan untukmu, jalanNya yang menuju kearah gue. Semoga Tuhan gue selalu membisikkan sesuatu yang baik-baik padamu.  Kudo’akan semoga perjalananmu menuju istana orang tua gue dilancarkan dan dimudahkan, tidak banyak rintangan yang menghadangmu, jika ternyata banyak rintangan

Salam rindu untuk pangeranku dari seorang putrid yang selalu menantimu menjemputku