Rabu, 04 Maret 2015

laporan kegiatan kuliah kerja lapangan

LAPORAN KEGIATAN  KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
MATA KULIAH IPS 1


“Inventarisasi Koleksi Objek Wisata Jawa Timur Park 1, Keadaan Geografis Gunung Bromo dan Keberadaan Suku Tengger, Serta Gambaran Keadaan Pusat Kerajinan Kulit Tanggulangin”

Disusun Oleh:
WANTIA KHIKMAH  (1123305005)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
2012

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
MATA KULIAH IPS 1
Inventarisasi Koleksi Objek Wisata Jawa Timur Park 1, Keadaan Geografis Gunung Bromo dan Keberadaan Suku Tengger, Serta Gambaran Keadaan Pusat Kerajinan Kulit Tanggulangin

Disusun Oleh:
WANTIA KHIKMAH (1123305005)

Telah disetujui dan disahkan pada:
Hari                 : …………………………….
Tanggal           : …………………………….

Purwokerto, 10 Januari 2012
Dosen Pembimbing,

Hj. Tutuk Ningsih, S.Ag., M.Pd
NIP.196409161998032001

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya serta anugerah-Nya yang telah dilimpahkan, sehingga penyusunan laporan hasil praktikum mata kuliah IPS 1 ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada baginda Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaatnya.
Harapan dari penulis, semoga laporan hasil praktikum mata kuliah IPS 1 ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang berguna bagi pembaca. Penulis menyadari dengan keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan hasil praktikum ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga dapat bermanfaat.









Purwokerto, 10 Januari 2013
Penulis,


Wantia Khikmah


A.    LATAR BELAKANG KEGIATAN
Setelah mempelajari konsep teoritis yang disajikan di dalam pembelajaran kelas dilaksanakan, pembelajaran tersebut akan lebih mengena jika direalisasikan dalam konsep pembelajaran praktis. Konsep pembelajaran praktis ini dapat berupa praktikum lapangan, kuliah kerja lapangan, maupun praktek studi lapangan yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan sebelumnya guna pengembangan pengetahuan mahasiswa pada umumnya, dan pengembangan kecakapan kompetensi pada khususnya.
Dalam hal ini, konsep praktis yang diambil berupa praktikum lapangan mata kuliah IPS 1, dimana dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi, memahami, serta menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapangan. Pengamatan atau observasi yang kami lakukan antara di Taman Belajar dan Rekreasi-Jawa Timur Park 1, Gunung Bromo dan Keberadaan Suku Tengger yang menempatinya, serta di Pusat Kerajinan Kulit Tanggulangin.
B.     TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan dari kegiatan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
ü  Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa, terutama hal-hal yang berkaitan dengan konsep pembelajaran mata kuliah IPS.
ü  Mengintegritas pengetahuan mahasiswa ke dalam lingkungan masyarakat nantinya.
ü  Mengidentifikasi objek yang diamati dalam lapangan.
ü  Mengetahui interaksi sosial disekitar objek observasi yang dikunjungi.
ü  Sebagai media pembelajaran untuk berpikir aktif, kritis, kreatif dalam menemukan hal yang bersifat baru.
C.    RUMUSAN KEGIATAN
1.      Menyebutkan gambaran umum museum di Jatim Park 1.
2.      Identifikasilah apa yang dipamerkan di Museum Jatim Park 1.
3.      Menyebutkan apa saja yang ada pada dalam BNS.
4.      Mengidentifikasi keadaan geografis Gunung Bromo.
5.      Menjelaskan mengenai keberadaan Suku Tengger.
6.      Menjelaskan interaksi Sosial Tengger mulai dari segi Sejarah, Perekonomian, dan Sosial-Budaya.
7.      Menyebutkan apa saja yang di produksi di Tanggulangin.
8.      Menjelaskan gambaran keadaan perekonomian yang ada di Tanggulangin.



D.    GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA
1.      Jawa Timur Park 1
Jawa Timur Park 1 merupakan salah satu tempat rekreasi dan taman belajar yang  terletak di Jalan Kartika No. 2 Kota Batu ,Jawa Timur  serta berada di lereng timur gunung Panderman. Obyek wisata ini berada sekitar 20 km dari arah barat Kota Malang, dan kini menjadi salah satu icon wisata terkenal di daerah Kota Malang bahkan Se-Jawa Timur. Dengan memadukan secara serasi konsep pendidikan (Education) dan konsep pariwisata (Tourism) membuat objek wisata yang satu ini menjadi primadona wisata di Kota Batu. Telah terbukti  bahwa Jawa Timur Park 1 merupakan objek wisata yang tidak hanya untuk objek liburan keluarga tetapi juga dapat belajar bersama di wahana pendidikan yang telah disediakan.
Jawa Timur Park 1 dilengkapi pula dengan SCINCE STADIUM (Galeri Belajar) yang mampu menampung 300 siswa/mahasiswa,  dan kelengkapan alat peraga ilmu terapan (Indoor & Outdoor) yang diantaranya didukung oleh PLN, Telkom, Rimba Raya dan sejumlah Universitas Terkemuka (Negeri maupun Swasta) di Jawa Timur, sehingga mampu menjadi sarana penyebaran informasi tentang khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi (Biologi/ Kimia / Matematika / Fisika).
Pengunjung akan disajikan 4 wahana terbaru di tahun 2012 yaitu, MIDI SKATER, AIRBORNE SHOT, ROBIN HOOD 3D, dan PENDULUM yang semakin menambah keceriaan dan memberikan hiburan terdahsyat dan terlengkap bersama Jawa Timur Park.
Wahana yang disajikan oleh Jatim Park bersifat rekreasi yang menarik dan edukatif. Obyek wisata ini memiliki lebih dari 50 wahana yang seru dan tentunya menarik, diantaranya kolam renang raksasa (dengan latar belakang patung Mpu Gandring, Ken Arok, dan Ken Dedes), spinning coaster, drop zone, jet cooster, dan masih banyak wahana lainnya. Wahana pendidikan yang menjadi pusat perhatian diantaranya adalah Volcano, Galeri Nusantara Science Center Kimia & Biologi, Outdoor Science Center, Amazing Human Body, Anjungan Jatim & Irian Jaya, diorama binatang langka, sains dan miniatur candi-candi dll.
*      Galeri Nusantara.
 Wahana Galeri Nusantara merupakan obyek wisata pembuka di Jatim Park I. Sebelum masuk Galeri Nusantara, wisatawan bisa mencoba menabuh gong terbesar kedua di Indonesia. Setelah itu pengunjung Jatim Park I akan disajikan diorama budaya-budaya di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
*      Miniatur candi-candi di Indonesia.
 Jatim Park I sepertinya ingin bersaing dengan TMII. Hal ini dibuktikan dengan adanya miniatur candi-candi yang ada di Indonesia. Mulai dari Candi , Borobudur Candi Tikus, stupa Buddha, dan lain-lain.
*      Kolam renang dan rekreasi bermain air.
 Yang membuat betah setiap anak-anak yang berkunjung ke Jatim Park 1 adalah kolam renang raksana. Kolam renang tersebut memiliki latar belakang patung Ken Dedes, Ken Arok, dan Empu Gandring. Kolam renang dibagi menjadi beberapa area dengan kedalaman tertentu. Disediakan pula papan peluncur, perahu karet, tembak-tembakan air, dan jalur permainan air lainnya. Udara kota Batu yang dingin akan menyatu dengan kesegaran air kolam renang.
*      Wahana uji nyali dan keberanian.
 Di Jatim Park 1 ada puluhan wahana menguji adrenalin ada. Mulai roller coaster, spinning coaster, rumah hantu, rumah misteri, halilintar, kapal berombak, ontang-anting, dan lain-lain. Bagian paling favorit bagi para engunjung adalah rumah hantu. Orang dewasa maupun anak anak sekalipun ingin mencoba masuk ke rumah hantu untuk menguji keberaniannya.

*      Bioskop 3D dan gedung amphiteather.
Jatim Park acara telah memiliki bioskop 3D. Wisatawan bisa duduk santai menikmati pemutaran film 3 dimensi terbesar di Indonesia. Selain itu, jika para pengunjung ada yang suka  menonton pertunjukkan live music, Jatim Park 1 punya amphiteather terbuka yang teduh. Lagu-lagu yang dimainkan tergantung permintaan pengunjung.
*      Chemical and Biology Science Center

Kunjungi Science Centre Kimia & Biologi yang menyuguhkan perpaduan antara ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan menjadikan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Temui Bar Kimia di wahana ini. Jika belum puas, Anda juga bisa mencoba berbagai macam alat peraga di sini, seperti alat peraga detak jantung, percobaan asam basa, atau ketahui organ-organ dalam tubuh manusia dengan alat peraga/Amazing Human Body.
*      Agro Park
Di Taman Agro ini anda bisa melihat langsung jenis tanaman sayur dan buah, seperti: kangkung, tomat, cabe, daun mint, buah Dewandaru yang berasal dari Amerika selatan, buah Menteng dari Malaysia, buah Bisbul dari Filipina, dan masih banyak lagi. Selain itu kalian juga bias belajar bagaimana bercocok tanam.
*      Prehistorical Scene
Saat memasuki Taman Sejarah ini, anda akan disambut dengan Gerbang Pandhu Raksa Plumbangan yang mencerminkan bangunan pada abad XIV M. Didalamnya terdapat berbagai macam miniatur Arca dan Candi yang ada di Indonesia, seperti Arca Dewi Sri, Candi Jawi dan masih banyak lagi. Selain itu, juga ada miniatur keberadapan agama islam pada abad XIX M yang digambarkan melalui kehidupan sehari-hari di kediaman Kyai Kasan Besari, Ponorogo dan kediaman Sunan Giri beserta masjidnya.
*      Flumride
Salah satu wahana permainan dayung di Jawa Timur Park 1. Bukan sekedar mendayung perahu saja, lho, tapi Anda juga dapat berkeliling dan belajar tentang bermacam – macam patung Binatang Mitologi lengkap beserta penjelasannya. Rute yang dilalui Flumride cukup menarik, karena melewati Diorama Binatang, dan Baby Zoo.
2.      Batu Night Specktaculer (BNS)
Daerah Malang yang sejuk sangat cocok dijadikan tempat untuk menghilangkan penat. Salah satu lokasi wisata yang bisa di kunjungi saat berekreasi di daerah Malang, khususnya di daerah Batu adalah berkunjung ke Batu Night Spectacular atau BNS. Terletak di dataran tinggi dengan suasana yang sejuk . Salah satu yang spesial dari tempat wisata ini adalah jam operasinya yang buka dari sore sampai malam hari. Jadi, jika mengunjungi BNS bisa melihat pemandangan kota Malang di malam hari dari ketinggian.
Batu Night Spectacular atau BNS yang terletak di kota Batu, Malang, Jawa Timur, menyajikan berbagai wahana dan atraksi menarik.
Wahana BNS
Gokart menjadi salah satu wahana yang menarik untuk dicoba bagi para pengunjung. Dengan lapangan gokart yang dikelilingi ban dan memiliki standar keamanan internasional, pengunjung dapat memacu kecepatan gokart untuk sejenak merasakan sensasi menjadi seorang pembalap. Sebelum melaju dengan gokart, Anda akan dilengkapi dengan pakaian balap lengkap dengan helm sebagai perlengkapan keselamatan wahana ini. Seru sekali merasakan melaju dengan kecepatan tinggi di atas gokart yang lincah ini.

Rasakan juga serunya berada di ketinggian dengan menaiki sepeda udara. Seperti sepeda pada umumnya, Anda dapat mengayuh sepeda ini agar dapat berjalan dengan lebih cepat. Tetapi, jika ingin berlama-lama berada di ketinggian, Anda tidak perlu mengayuhnya karena tanpa dikayuh sepeda ini tetap berjalan. Dengan menaiki wahana ini, bonusnya Anda dapat melihat wahana lain yang ada di Batu Night Spectacular atau BNS dari ketinggian yang terlihat layaknya mainan. Juga, pemandangan kota Malang dari atas yang terlihat indah, terlebih jika hari mulai gelap, lampu kota yang menyala membentuk kelap-kelip cahaya lampu yang indah.
Di sini juga terdapat wahana rumah hantu yang membuat pengunjung ingin mencobanya. Pengunjung dapat memasuki rumah hantu dengan cara berjalan kaki atau dengan menggunakan kereta yang disediakan. Lalu melewati terowongan-terowongan dengan berbagai situasi yang bisa membuat Anda takut. Masih banyak wahana lain di Batu Night Spectacular (BNS) yang menarik. Misalnya, Bumper Car, Cinema 4 Dimensi, dan Flying Swinger. Di samping itu, berbagai fasilitas di arena ini menarik untuk dinikmati.
3.      Gunung Bromo Dan Keberadaan Suku Tengger
a.       Keadaan Geografis Gunung Bromo
Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut.  Luas 50.276,2 hektar.  Letak : Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kab. Lumajang, dan Kab. Malang, Provinsi Jawa Timur. Temperatur udara : 3° - 20° C. Curah hujan rata-rata 6.600 mm/tahun.  Ketinggian tempat 750 - 3.676 m dpl. Letak geografis 7°51’ - 8°11’ LS, 112°47’ - 113°10’ BT.
Gunung ini berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Obyek wisata Gunung Bromo merupakan fenomena alam dengan kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya. Lautan pasir Taman Nasional Bromo-Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian 2392 m dari permukaan laut.
 Selain padang pasir dan rerumputan yang luas, dari puncak gunung Bromo yang masih aktif ini, pengunjung juga bisa menyaksikan  kemegahan gunung Semeru yang menjulang tinggi menembus awan. Para wisatawan yang berkunjung ke Bromo biasanya juga  ingin  menikmati pemandangan spektakular matahari terbit. Bukit Pananjakan merupakan titik tertinggi di Bromo-Tengger sehingga menjadi tempat paling tepat untuk melihat sunrise. Dari Pananjakan ini sunrise memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah.
 Selain itu pengunjung  akan menjumpai sebuah Pura yang sampai saat ini masih digunakan oleh suku Tengger untuk beribadah. Pengunjung juga dapat menyaksikan dari dekat kegiatan bercocok tanam kentang, wortel  dan kubis yang dilakukan oleh masyarakat di tebing-tebing bukit yang curam.
Untuk menikmati seluruh keindahan Bromo tersebut di atas, perjalanan sebaiknya menggunakan mobil jeep karena medannya yang terjal dan jurang di kiri-kanan.sampai di lembah Gunung Bromo pengunjung bisa memilih berjalan kaki atau menaiki kuda untuk menuju ke puncak Kawah Bromo. Di lembah Gunung bromo terdapat jasa penyewaan kuda untuk para pengunjung  yang sekiranya tidak kuat berjalan kaki menuju puncak   Bromo. Para penduduk sekitar memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencari penghasilan.
 Selama perjalanan menuju kawah, pengunjung  akan menemui Gunung Batok dan sebuah Pura yang menjadi tempat ibadah bagi penduduk asli Bromo yaitu suku Hindu Tengger. Posisi pura sekitar 1 km jalan kaki dari pangkalan jeep kawah Bromo, dan 2 km dari anak tangga Bromo.
Sampai di Gunung Brromo, pengunjung  akan mendaki 223 tangga sampai ke tepi kawah yang masih aktif. Kawah Gunung Bromo selalu mengeluarkan asap putih yaang menandakan kalau Gunung Bromo masih aktif. Para pengunjung bisa menikmati panorama pemandangan yang sangat indah.
b.      Keberadaan Suku Tengger
Suku bangsa Tengger berdiam disekitar kawasan di pedalaman gunung Bromo yang terletak di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan persebaran bahasa dan pola kehidupan sosial masyarakat, daerah persebaran suku Tengger adalah disekitar Probolinggo, Lumajang, (Ranupane kecamatan Senduro), Malang (desa Ngadas kecamatan Poncokusumo), dan Pasuruan. Sementara pusat kebudayaan aslinya adalah di sekitar pedalaman kaki gunung Bromo.
Bagi penduduk asli Bromo, suku Tengger, Gunung Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo.
Upacara Kasodo diselenggarakan setiap tahun (Desember/Januari) pada bulan purnama. Melalui upacara tersebut, masyarakat Suku Tengger memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo, sementara masyarakat Tengger lainnya harus menuruni tebing kawah dan meraih untuk menangkap sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.
c.       Interaksi Sosial Suku Tengger
Sejarah
Menurut mitos atau legenda yang berkembang di masyarakat suku Tengger, mereka berasal dari keturunan Roro Anteng yang merupakan putri dari Raja Brawijaya dengan Joko Seger putra seorang Brahmana. Nama suku Tengger diambil dari akhiran nama kedua pasang suami istri itu yaitu, “Teng” dari Roro Anteng dan “Ger” dari Joko Seger. Legenda tentang Roro Anteng dan Joko Seger yang berjanji pada Dewa untuk menyerahkan putra bungsu mereka, Raden Kusuma merupakan awal mula terjadinya upacara Kasodo di Tengger.
Menurut beberapa ahli sejarah, suku Tengger merupakan penduduk asli orang Jawa yang pada saat itu hidup pada masa kejayaan Majapahit. Saat masuknya Islam di Indonesia (pulau Jawa) saat itu terjadi persinggungan antara Islam dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, salah satunya adalah Majapahit yang merasa terdesak dengan kedatangan pengaruh Islam, kemudian melarikan diri ke wilayah Bali dan pedalaman di sekitar Gunung Bromo dan Semeru. Mereka yang berdiam di sekitar pedalaman Gunung Bromo ini kemudian mendirikan kampung yang namanya diambil dari akhiran nama pemimpin mereka yaitu Roro Anteng dan Joko Seger.
Perekonomian
Pada masa kini masyarakat Tengger umumnya hidup sebagai petani di ladang. Prinsip mereka adalah tidak mau menjual tanah (ladang) mereka pada orang lain. Macam hasil pertaniannya adalah kentang, kubis, wortel, tembakau, dan jagung. Jagung adalah makanan pokok suku Tengger. Selain bertani, ada sebagian masyarakat Tengger yang berprofesi menjadi pemandu wisatawan di Bromo. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan kuda yang mereka miliki untuk disewakan kepada wisatawan.
Sosial-budaya Suku Tengger
Bahasa yang berkembang di masyarakat suku Tengger adalah bahasa Jawa Tengger yaitu bahasa Jawi kuno yang diyakini sebagai dialek asli orang-orang Majapahit. Bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab mantra pun menggunakan tulisan Jawa Kawi. Suku Tengger merupakan salah satu sub kelompok orang Jawa yang mengembangkan variasai budaya yang khas. Kekhasan ini bisa dilihat dari bahasanya, dimana mereka menggunakan bahasa Jawa dialek tengger, tanpa tingkatan bahasa sebagaimana yang ada pada tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa padaumumnya.
Pendidikan pada masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah disekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger.

Dalam kehidupan suku Tengger, sudah mengalami teknologi komunikasi yang dibawa oleh wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Suku Tengger tidak seperti suku-suku lain karena masyarakat Tengger tidak memiliki istana, pustaka, maupun kekayaan seni budaya tradisional. Tetapi suku Tengger sendiri juga memiliki beberapa obyek penting yaitu lonceng perungggu dan sebuah padasan di lereng bagian utara Tengger yang telah menjadi puing.
Mayoritas masyarakat Tengger memeluk agama Hindu, namun agama Hindu yang dianut berbeda dengan agama Hindu di Bali, yaitu Hindu Dharma. Hindu yang berkembang di masyarakat Tengger adalah Hindu Mahayana. Selain agama Hindu, agama laiin yang dipeluk adalah agama Islam, Protestan, Kristen, dll. Berdasarkan ajaran agama Hindu yang dianut, setiap tahun mereka melakukan upacara Kasono. Selain Kasodo, upacara lain yaitu upacara Karo, Kapat, Kapitu, Kawulo, Kasanga. Sesaji dan mantra amat kental pengaruhnya dalam masyarakat suku Tengger. Masyarakat Tengger percaya bahwa mantra-mantra yang mereka pergunakan adalah mantra-mantra putih bukan mantra hitam yang sifatnya merugikan.
4.      Tanggulangin
Tanggulangin merupakan sentra kerajinan tas, dompet, jaket yang terbuat dari kulit yang berlokasi di jalan Kludan Raya Tanggulangin Sidoarjo. Kerajinan Kulit di Tanggulangin ini berdiri sejak tahun 1976. Di Tanggulangin Sidoarjo ini, merupakan perkumpulan pengerajin kulit yang memproduksi tas, koper, sepatu, sabuk atau ikat pinggang, dompet dan semua pernak-pernik yang terbuat dari kulit.
Walaupun memproduksi berbagai macam kerajinan yang berbahan dasar kulit, tapi yang paling terkenal di Tanggulangin ini adalah Tas Tanggulangin atau Tas Kulit Tanggulangin. Hasil kerajinan Tas tanggulangin ini juga di eksport ke Jepang, Arab Saudi dan Eropa.
Industri tas dan koper Tanggulangin Sidoarjo sesungguhnya merupakan salah satu ikon wisata Sidoarjo. Tas, koper, dompet, ikat pinggang dan sepatu hasil dari Tanggulangin ini telah memiliki brand dan mutu yang cukup bagus yang sudah diakui oleh konsumen.
Sudah banyak hempasan badai yang menerjang industri tas Tanggulangin ini. Mulai dari krisis moneter, dilanjut dengan serbuan barang-barang produk Cina yang harganya sangat kompetitif, namun mempunyai kualitas yang buruk. Dan yang paling parah adalah munculnya bencana semburan Lumpur Lapindo Sidoarjo.
Kini, para Pengerajin Tas dan koper Tanggulangin, mulai berusaha untuk membangun dan menghidupkan kembali industri mereka. Banyak usaha yang telah dilakukan oleh para pengerajin tas Tanggulangin ini. Usaha yang dilakukan para pengrajin tas Tanggulangin untuk menunjukkan kepada masyaraklat luas bahwa pengrajin industri tas dan kulit Tanggulangin masih eksist dan tetap berproduksi.
E.     DESKRIPSI PELAKSANAAN KEGIATAN
            Kegiatan ini di laksanakan guna untuk pratikum pembelajara IPS 1, kegiatan yang pertama kita lakukan adalah observasi, menganalisis, mengamati apa yang ada di objek wisata yang dapat di jadikan media pembelajaran. Objek pertama yang kita datangi adalah jatim park 1, kemudian BNS,  kemudian gunung bromo, dan tanggulangin.
Setelah kita melaksanakan observasi di masing-masing objek wisata, kemudian kita di haruskan menyusun laporan hasil pratikum guna untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah pembelajaran IPS 1.
F.      KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil laporan pratikum di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa dari setiap objek wisata yang kami kunjungi dapat menjadi media pembelajaran dan sangat bermanfaat bagi kami karena kami bukan hanya sekedar melihat ataupun bersenang-senang melainkan semua itu dapat menambah pengetahuan serta wawasan.
Di jatim park, selain kita dapat menikmati segala wahana permainan tapi kita juga dapat belajar tentang sejarah, adat istiadat, keanekaragaman suku, keanekaragaman hayati, pengetahuan biologi, fisika, kimia. Dan lain sebagainya.
Di BNS, kita dapat melihat wahana bermain yang ada, serta membeli oleh-oleh di sana. Serta menikmati suasana malam di kota Batu tersebut.
Di bromo kita dapat mengetahui keadaan geografis yang ada di gunung bromo tersebut serta dapat mengamati secara langsung kegiatan sehari-hari masyarakat suku tengger yang berada di daerah gunung bromo dan kita juga dapat mengetahui budaya serta adat istiadat dan tradisi masyarakat suku tengger.
Kemudian yang selanjutnya adalah tanggulangin, di tanggulangin kita dapat menjumpai berbagai bentuk kerajinan yang berasal dari kulit seperti tas, dompet, jaket, sabuk dan lain sebagainya.

Untuk pembaca dan teman-teman yang akan melakukan kegiatan observasi serupa sebaiknya kita ketika sedang berada di objek wisata lebih memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, jangan digunakan untuk bermain saja karena yang perlu di ingat bahwa tujuan ke tempat tersebut untuk study observasi bukan hanya untuk sekedar berlibur/ bersenang-senang saja. Laksanakanlah tugasmu terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar