Minggu, 19 Mei 2013

tiga semut pemberani


Di bawah sebuah ladang lobak, hiduplah suatu kerajaan semut yang makmur dan damai. Raja semut yang paling bijaksana bernama Artur. Penduduk-penduduk semut sangat menghormati raja mereka.
Hingga saat musim hujan tiba, perkampungan semut dilanda banjir besar. Para semut kalang kabut mencari tempat pelindungan. Ladang lobak mulai berguguran menimpa rumah-rumah semut dibawah tanah. Sang raja kebingungan melihat penduduk semut tak mempunyai rumah.
“Penduduk-penduduk semut sekalian, harap tenang” kata sang raja semut berpidato
Para semut kemudian diam dan mendengarkan pidato sang raja. Dengan antusias mereka semua mengikuti perintah Artur sang raja semut. Mereka semua akan pindah ke ladang lain dan membuat kerajaan semut yang baru. Kerajaan semut yang aman dari serangan air hujan.
“Besok kita akan berangkat berpetualangan mencari tempat baru, sekarang kalian berkemas dan beristirahatlah” perintah sang raja semut bijaksana
Saat matahari menempus ceah-celah tanah dan mulai menerangi hamparan rumah semut yang rusak, para semut sudah besiap-siap untuk berpetualang. Mereka semua bersorak-sorak bergembira.
Rombongan para semut terkesima melihat hamparan hijau daun-daun lobak yang menjulang tinggi. Mereka tak yakin bisa melewati ladang lobak yang begitu luas.
Tiba-tiba seekor ulat hijau berjalan pelan mengesot menghampiri para semut, para semut ketakutan. Mereka berteriak-teriak, tapi sang raja berusaha menenangkan mereka. Tiga ekor semut maju kedepan menghunuskan pedangnya, membabat habis ulat besar yang mengganggu mereka. Dalam hitungan menit, ulat itu terkapar ditanah dengan cairan hijau yang keluar dari perutnya.
Tiga semut pemberani dinobatkan sebagai panglima perang untuk kerajaan semut yang akan dibangun kembali oleh sang raja. Semua penduduk semut berteriak senang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar