LINGKUNGAN EKEKTIF DALAM PEMBELAJARAN
Disusun
dan diajukan guna memenuhi tugas makalah
Mata
Kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen
Pegampu: Henie Kurniawati, S.Psi.
Disusun
oleh:
1. Nuraeni
Marzuki 1123305007
2. Ahmad
Arifin Zain 1123305014
3. Alfian
Fendi Priyaji 1123305015
4. Erika
Ditya Budiastuti 1123305022
5. Dara
Unika An’asyiki 1123305025
6. Ruswati 1123305031
7. Roikhatul
Janah 1123305032
8. Rizki
Bagus Panuntun 1123305034
9. Khanifah
1123305035
3
PGMI-A
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
TAHUN
2011/ 2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Dunia
pendidikan terus mengalami perkembangan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Berbagai jenis kebijakan yang ditetapkan untuk memperoleh mutu
pendidikan nasional yang bisa bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya,
serta berbagai jenis metode yang diramu untuk mendapatkan hasil yang unggul
dari dunia pendidikan di Indonesia.
Proses
pembelajaran merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam
pencapaian mutu pendidikan yang baik. Oleh karena itu beberapa model
pembelajaran efektif telah diterapkan untuk menciptakan proses pembelajaran
yang kondusif. Suatu proses pembelajaran yang kondusif dapat diketahui dari
meningkatnya prestasi belajar siswa. Selain itu dapat dilihat langsung dari semakin
meningkatnya animo siswa untuk mengikuti suatu pelajaran. Proses pembelajaran
yang kondusif menyebabkan siswa lebih aktif, termotivasi dan betah untuk
belajar. Sehingga secara psikologis siswa tidak merasa terpaksa belajar, dengan
demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
Pengertaian lingkungan adalah ada dua istilah yang sangat erat kaitannya
tetapi berbeda secara gradual, ialah “alam sekitar” dan lingkungan. Lingkungan
adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh
tertentu pada individu. Istilah lain yang erat kaitannya dengan lingkungan
adalah “ekologi” atau sering disebut “lingkungan hidup”.
Faktor pembelajaran yang penting yaitu Lingkungan
belajar/pembelajaran/pendidikan terdiri dari berikut ini:
1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau
kelompok kecil.
2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi
berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya.
3. Lingkungan alam (fisik) meliputi sumber daya alam yang dapat diberdayakan
sebagai sumber belajar.
4. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan tekhnologi yang dapat
dijadikan sumber belajar dan yang dapt menjadi faktor pendukung pengajaran.
Dalam konteks ini ternasuk sistem nilai, norma, dan adat kebiasaan.[1]
Terjadinya
proses pembelajaran yang kondusif tidak terlepas dari tersedianya lingkungan
pembelajaran yang efektif pula. Lingkungan Pembelajaran meliputi beberapa hal
sebagai berikut:
1. Management
Kelas
Kontribusi
antara strategi guru dalam manajemen kelas meliputi tingkat kehadiran,
peraturan sekolah dan kelas, respon guru terhadap pendapat siswa, instruksi
yang memperbaiki suasana belajar siswa
2. Persistensi dari Masalah Manajemen
Orang tua pemimpin sekolah dan guru telah
mengedentifikasi kedisiplinan siswa adalah masalah kritis di sekolah dan
pemimpin dalam kelas pun mendukung pernyataan tersebut. Beberapa peninjauan
menemukan lebih dari 50% siswa yang tidak diberikan tugas tiap waktu. Guru
pemula menandai management adalah masalah utama.
B. Tujuan dari pengaturan kelas antara lain:
1.
Ketika guru mengatur kelas mereka,
mereka memiliki dua tujuan penting. Pertama membuat pengajaran berbasis
lingkungan yang terbaik.
2.
Tujuan kedua dari pengaturan kelas
adalah untuk mengembangkan respon siswa dan peraturan diri. Sistem pengaturan
yang efekif membantu siswa menumbuhkan kemampuan mereka untuk mengatur
pengajaran dan mengontrol diri.
Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan kelas, meliputi:
a.
Karakteristik siswa
b.
Prosedur penstabilan
Penerapan
prosedur intensitas siswa akan ikut pada aktivitas sehari-harinya seperti
bagaimana siswa menyelesaikan ujian. Bagaimana meraut pensilnya, bagaimana
membuat transisi dari aktivitas yang satu dan aktivitas lainnya. Standar
perbaikan perilaku seperti mendengarkan seseorang ketika berbicara.
3.
Lingkungan fisik
a.
Penglihatan kedepan ruangan harus
disusun sehingga semua siswa dapat melihat ke papan tulis, OHP dan tampilan
yang lain.
b.
Keterjangkauan untuk meningkatkan
area lintas tinggi seperti rautan pensil, pintu kelas dan daya tampung ruang
serta harus dijaga kebersihan dan terpisah dengan yang lain
c.
Untuk sekolah dasar (SD) harus
mempunyai tempat menyimpan pekerjaannya di dalam laci tanpa diganggu oleh siswa
lain
4.
Pembuatan peraturan yang efektif
a.
Rencanakan pelan-pelan tata cara
kelas kamu dan aturan sebelum tahun dimulai
b.
Pikirkan pembangunan setingkat
dengan siswa kamu dalam persiapan dan mengajar aturan mengajar dan tata
caranya.
Peraturan kelas dan sekolah
mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
1. Konsisten
1. Konsisten
Peraturan kelas dan sekolah harus
konsisten. Contoh: jika sekolah menghendaki siswa di luar kelas maka dengan
sendirinya guru harus mempertegasnya.
2. Keteraturan
Peraturan
harus jelas sehingga tidak bermakna ganda.
3. Rasional
Harus jelas dan masuk akan. Rencana
tata cara dan aturan dalam kelas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Tata cara atau aturan kelas dibuat
sebelum masuk sekolah hari pertama.
2.
Guru dan orang tua menyiapkan aturan
dan segala kebutuhan untuk siswa.
Antara lain:
tentang tata cara membuat tugas, bagaimana kertas-kertas
disiapkan
dan lain-lain
3.
Guru matematika menyediakan sebuah
tulisan daftar aturan sebelum dia
mulai pelajaran pada hari pertama.
Dia kemudian meminta siswa untuk memberi masukan sebagai tambahan.
Aturan-aturan tersebut diperlukan di kelas sehingga kelas sebagai tempat yang
baik untuk belajar.
4. Setelah
membuat peraturan sesuai dengan syarat-syarat yang benar, maka yang dilakukan
selanjutnya adalah mengajarkan peraturan dan cara menjalankannya.
5. Peraturan
dibuat sesuai tingkatan siswa.
Keteguhan
seorang guru dapat membantu siswa dalam membangun tanggung jawabnya. Demokrasi
seorang guru merupakan kemampuan guru dalam menggabungkan kepedulian dan
keteguhan. Beberapa karakteristik dari sebuah demokrasi guru adalah :
1.
Kelasnya teratur dan dibatasi oleh
bangungan.
2.
Siswa-siswa telah memelihara setiap
aturan.
3.
Dia menyediakan pimpinan pada
keduanya yakni mematuhi perintah dan memandu pelajaran.
4.
Dia menggunakan aktivitas belajarnya
untuk mempromosikan sebuah suasana pada hak milik dan kepunyaan.
Contoh:
Penyusunan aturan pada mata pelajaran keterampilan dan ilmu Ilmu Pasti
– Pikirkan lingkungan fisik kamu dalam perencanaan tata cara dan aturan.
– Pada tingkat keenam guru menyusun kursi siswa karena itu mereka bertatap muka jauh dari jendela kelas. Pada saat itu siswa melakukan pembelajaran langsung ke lingkungan atau di lapangan.
Penyusunan aturan pada mata pelajaran keterampilan dan ilmu Ilmu Pasti
– Pikirkan lingkungan fisik kamu dalam perencanaan tata cara dan aturan.
– Pada tingkat keenam guru menyusun kursi siswa karena itu mereka bertatap muka jauh dari jendela kelas. Pada saat itu siswa melakukan pembelajaran langsung ke lingkungan atau di lapangan.
– Untuk ilmu ukur, guru mempunyai memindahkan
kegiatannya ke ruangan tamu karena ruangan itu tidak ditutup papan tulis.
– Menjelaskan kepada siswa tentang
berkebiasaan dan tata cara kelas kamu
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian sebelumnya, maka
diptarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran yang kondusif tidak terlepas dari tersedianya lingkungan pembelajaran yang efektif.
1. Proses pembelajaran yang kondusif tidak terlepas dari tersedianya lingkungan pembelajaran yang efektif.
2. Peraturan sekolah dan kelas harus sesuai dengan
tingkatan siswa
3. Peraturan dibuat sebelum siswa mulai masuk tahun
ajaran.
4. Terlaksananya tata cara dan peraturan sekolah dan
kelas membutuhkan
kerjasama yang
kondusif antara kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar
Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar