PEMBELAJARAN YANG
EFEKTIF
(THE EFFECTIVE LESSON)
Makalah
Disusun dan Diajukan
Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Psikologi
Pendidikan
Dosen Pengampu : Henie
Kurniawati, S.Psi.MA Psi
Oleh:
Wantia Khikmah : 1123305005
Dian Windiasih : 1123305006
One Ulfatu Zain : 1123305013
Alfam Attamimy : 1123305024
Khusnul Umami : 1123305027
Anisaul Fadliyah : 1123305036
Rois Ma’ruf : 1123305037
Deny Ristiani : 1123305041
Tarbiyah/ 3 PGMI A
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Mengajar (teaching) dapat membantu siswa memperoleh
informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekpresikan
dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar[1]. Pembelajaran adalah upaya
untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dalam pengertian ini terdapat
kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil
pembelajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini
didasarkan pada kondisi pembelajaran yang ada. Kegiatan-kegiatan ini pada
dasarnya merupakan inti dari perencanaan pembelajaran.
Proses pembelajaran
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara
guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses
pembelajaran. Pada kenyataan yang kita lihat di sekolah-sekolah, seringkali
guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif,
sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran tidak
efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektifitas
pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Untuk menciptakan kondisi pembelajaran
yang efektif, guru dituntut agar mampu mengelola proses pembelajaran yang
memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau dan mampu belajar.
Makalah ini membahas
bagaimana menerapkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari hakikat
sebenarnya, sehingga dengan demikian akan terwujud suatu pembelajaran yang
menghasilkan pembelajaran yang optimal sesuai tujuan yang akan dicapai.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Pembelajaran Efektif
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar pada hakikatnya
merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada individu
sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan
lingkungannya.[2] Belajar juga kegiatan berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini
berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada
keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Soemanto[3]
Menurut Hamalik
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi (siswa dan guru), material (buku, papan tulis, kapur dan alat
belajar), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran[4]. Dapat disimpulkan bahwa secara
umum pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Pembelajaran
bertujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan
pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa
menjadi bertambah, baik kuantitas maupun kualitasnya.
2. Pengertian Efektif
Efektif adalah
perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pembelajaran yang
efektif ditandai dengan sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara
aktif.
3. Hakikat Pembelajaran
Efektif
Hakikat pembelajaran
yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada
hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang
efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan
dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan mereka.[5]
Pembelajaran efektif akan
melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa, serta dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga memberikan kreatifitas siswa
untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan
memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara belajarnya
sendiri. Di dalam menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka
perlu dilakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai
yaitu dengan cara belajar efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif
perlu adanya bimbingan dari guru.
B. Karakteristik Pembelajaran yang Efektif
Terdapat beberapa karakteristik pembelajaran yang efektif antara lain:
1. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental
ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir
kritis. Dan secara fisik, misalnya menyusun intisari pelajaran, membuat peta
dan lain-lain.
2. Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas
menjadi hidup.
3. Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas.
4. Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang
saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain.
5. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata.
6. Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari
sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya
dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada diri orang lain.
7. Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari
faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika
diperlukan [6]
C. Kondisi Efektif
Dalam menciptakan kondisi yang baik, hendaknya guru
memperhatikan dua hal: pertama, kondisi internal merupakan kondisi yang ada
pada diri siswa itu sendiri, misalnya kesehatan, keamanannya, ketentramannya,
dan sebagainya. Kedua, kondisi eksternal yaitu kondisi yang ada di luar pribadi
manusia, umpamanya kebersihan rumah, penerangan serta keadaan lingkungan fisik
yang lain. Dalam mewujudkan kondisi pembelajaran yang efektif, maka perlu
dilakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Melibatkan siswa secara aktif
2. Menarik minat dan perhtian siswa
3. Membangkitkan motivasi siswa
4. Memberikan pelayanan individu Siswa
5. Menyiapkan dan menggunakan berbagai media dalam pembelajaran
D. Suasana Pembelajaran Efektif
Beberapa suasana yang
efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran:
1. Suasana belajar yang menyenangkan
Suasana belajar yang menyenangkan akan terwujud apabila terdapat
keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang
menarik (misalnya keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk
peserta didik bergerak),dan adanya rasa aman dan bersemangat.
2. Suasana Bebas
Suasana bebas atau terbuka (permisif) merupakan kebebasan bagi siswa dalam
berbicara dan atau berpendapat.
3. Pemilihan media
pengajaran dan metode yang sesuai
Guru dituntut mampu memiliki dan menggunakan media pengajaran sesuai dengan
materi yang akan di sajikan, dituntut mampu menggunakan metode mengajar secara
stimulan untuk menghidupkan suasana pengajaran dengan baik.
E. Upaya Memelihara
Kondisi dan Suasana Belajar yang Efektif
Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus
memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif antara lain:
1. Tanggung jawab pendidik
Guru sebagai perancang
pengajaran dituntut memiliki kemampuan untuk merencanakan kegiatan belajar
mengajar secara efektif, yang berarti harus memiliki pengetahuan dan keahlian
yang profesional serta kesiapan pada proses belajar mengajar.
2. Penataan lingkungan belajar
Dalam memelihara kondisi dan suasana yang efektif perlu adanya penataan
lingkungan belajar. Aktivitas guru dalam menata lingkungan belajar lebih
terkonsentrasi pada pengelolaan lingkungan belajar di dalam kelas. Oleh karena
itu guru dalam melakukan penataan lingkungan belajar dikelas tiada lain
melakukan aktivitas pengelolaan kelas atau manajemen kelas (classroom
management).
3. Cara pengajaran
pendidik
Dalam rangka memelihara kondisi dan suasana belajar yang efektif maka guru
harus mampu memilih cara yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran. Karena
mengajar adalah hal yang kompleks dan melibatkan peserta didik yang bervariasi,
maka seorang Pendidik harus mampu dan menguasai beragam strategi dan perspektif
serta dapat mengaplikasikannya secara fleksibel.
F. Strategi
Pembelajaran Efektif
Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif diperlukan strategi
yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan seefektif
mungkin. Dalam melaksanakan strategi tersebut, diperlukan beberapa hal yaitu:
1. Prinsip-prinsip belajar
Prinsip belajar
merupakan cara untuk mencapai pembelajaran yang efektif. Dengan adanya prinsip
belajar ini, akan terjadi sebuah perubahan bagi peserta didik yang signifikan
diantaranya:
a. Perubahan yang disadari
b. Perubahan yang berkesinambungan
2. Esensi Belajar
a. Perubahan seluruh aspek pribadi
b. Proses yang disengaja dan disadari
c. Terjadi karena ada dorongan/kebutuhan yang ingin dicapai
d. Bentuk pengalaman yang sistematis, dan terarah
3. Rangkaian aktivitas belajar
a. Adanya kebutuhan dan tujuan : merasakan adanya kekurangan
b. Kesiapan untuk memenuhi kebutuhan
c. Pemahaman situasi : melihat aspek yang terkait dengan belajar
d. Menafsirkan situasi : hubungan berbagai aspek
e. Respons : aktivitas belajar
4. Hasil Pembelajaran
a. Informasi verbal
b. Kecakapan intelektual : diskriminasi, konsep konkret, aturan
c. Strategi kognitif
d. Sikap
e. Kecakapan motorik
5. Kualitas belajar
a. Belajar untuk menjadi diri sendiri
b. Belajar untuk belajar
c. Belajar untuk berbuat
d. Belajar untuk hidup bersama secara damai
G. Manajemen Pengajaran Efektif
Pengelolaan atau manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk
melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain dalam
mencapai tujuan organisasi.
Ada beberapa faktor
yang perlu diperhatikan berkaitan dengan manajemen dalam suatu model
pembelajaran , yaitu :
1. Manajemen efektif adalah hasil dari sejumlah faktor, tidak ada cetak
biru/pedoman yang sederhana bagi manajemen kelas yang efektif.
2. Manajemen efektif mendorong keberhasilan murid.
3. Manajemen efektif bebas dan tidak terbatas. Banyak guru mempercayai bahwa
jika manajemen terlalu terstruktur, hal itu mengurangi kreativitas murid.
4. Efektifitas manajemen bersifat konsisten. Para guru harus bekerja dalam
cara yang sama untuk pengungkapan yang sama dari perilaku salah. Guru tidak
seharusnya menghukum dengan marah atau putus asa. Tentu saja, guru pun
seharusnya jangan takut untuk amarah sepanjang marah itu tidak mengurangi
motivasi dan hukuman yang diberikan.
H. Mengajar yang Efektif
Mengajar efektif adalah
mengajar yang dapat membawa belajar yang efektif. Untuk dapat mengajar secara
efektif guru harus mampu menciptakan iklim belajar yang menunjang terciptanya
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar. Kondisi yang dimaksudkan
hanya dapat tejadi apabila guru mengajar menggunakan prinsip-prinsip mengajar.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Konteks
Belajar, sebagian besar tergantung pada konteks be1ajar itu sendiri ..
Situasi problematis yang mencakup tugas untuk belajar hendaknya dinyatakan
dalam kerangka konteks yang dianggap penting dan memaksa bagi pelajar dan
melibatkan siswa menjadi peserta yang aktif, justru karena tujuan itu sendiri.
b. Fokus
Proses mengajar harus dilakukan secara fokus agar mencapai hasil yang
diinginkan atau sesuai tujuan.
c. Sosialisasi
Kondisi sosial pada
suatu kelas banyak sekali pengaruhnya terhadap proses belajar yang sedang
berlangsung di kelas itu. Sehingga seorang guru harus mampu bersosialisasi
dengan siswa.
d. Individualisasi
Dalam mengorganisasi belajar mengajar guru memperhatikan taraf kesanggupan
siswa dan merangsangnya untuk menentukan bagi dirinya sendiri apa yang dapat
dilakukan sebaik-baiknya.
e. Urutan
Guru harus mempertimbangkan efektivitas dari serangkaian pelajaran yang
disusun secara tepat menurut waktu atau urutannya.
f. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan untuk meneliti hasil dan proses belajar siswa, untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang melekat pada proses belajar itu. Usaha
belajar yang efektif dan sukses ditambah oleh evaluasi yang bermutu dan
diskriminatif akan mengenai pada semua aspek belajar. Evaluasi merupakan bagian
mutlak dari pengajaran sebagai unsur intergral di dalam organisasi belajar yang
wajar.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pemaparan
makalah di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa: Proses pembelajaran merupakan
suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas
dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Pada hakikatnya
pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja
terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses
pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan,
ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan suasana serta upaya
pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus mampu melaksanakan proses
pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu untuk menciptakan suasana dan
kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus adanya faktor-faktor pendukung
tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru dalam mengajar, fasilitas
dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik antara guru dan peserta
didik.
FOOTNOTE
- [1] Wasty
Soemanto, Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), hlm. 104
- [2] Oemar
Hamalik,Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2002), hlm.
56
- [3] Sri Esti
Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Grasindo, 2002), hlm.
226-227
- [4] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Belajar yang Mempengaruhi (Jakarta:PT. Rineka Cipta),hlm. 94-97
DAFTAR PUSTAKA
Djiwandoro, Sri Esti Wuryani. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
PT. Grasindo.
Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor Belajar yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Soemanto. Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Daftar pustaka 6 yang mana ya?
BalasHapus