LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
MATA KULIAH IPS 1
“Inventarisasi
Koleksi Objek Wisata Jawa Timur Park 1, Keadaan Geografis Gunung Bromo dan
Keberadaan Suku Tengger, Serta Gambaran Keadaan Pusat Kerajinan Kulit
Tanggulangin”
Disusun
Oleh:
WANTIA
KHIKMAH (1123305005)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2012
LEMBAR
PENGESAHAN
LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM
MATA
KULIAH IPS 1
Inventarisasi
Koleksi Objek Wisata Jawa Timur Park 1, Keadaan Geografis Gunung Bromo dan
Keberadaan Suku Tengger, Serta Gambaran Keadaan Pusat Kerajinan Kulit
Tanggulangin
Disusun
Oleh:
WANTIA
KHIKMAH (1123305005)
Telah
disetujui dan disahkan pada:
Hari :
…………………………….
Tanggal :
…………………………….
Purwokerto, 10 Januari 2012
Dosen Pembimbing,
Hj.
Tutuk Ningsih, S.Ag., M.Pd
NIP.196409161998032001
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan
hati, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya serta anugerah-Nya yang telah dilimpahkan, sehingga penyusunan
laporan hasil praktikum mata kuliah IPS 1 ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam semoga terlimpahkan
kepada baginda Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat-sahabat, serta para
pengikutnya. Semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaatnya.
Harapan dari penulis, semoga laporan
hasil praktikum mata kuliah IPS 1 ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna bagi pembaca. Penulis menyadari dengan keterbatasan yang dimiliki. Untuk itu,
penulis menerima segala kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan laporan hasil praktikum ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga dapat bermanfaat.
Purwokerto,
10 Januari 2013
Penulis,
Wantia
Khikmah
A.
LATAR
BELAKANG KEGIATAN
Setelah mempelajari konsep teoritis yang
disajikan di dalam pembelajaran kelas dilaksanakan, pembelajaran tersebut akan
lebih mengena jika direalisasikan dalam konsep pembelajaran praktis. Konsep
pembelajaran praktis ini dapat berupa praktikum lapangan, kuliah kerja
lapangan, maupun praktek studi lapangan yang disesuaikan dengan materi yang
diajarkan sebelumnya guna pengembangan pengetahuan mahasiswa pada umumnya, dan
pengembangan kecakapan kompetensi pada khususnya.
Dalam
hal ini, konsep praktis yang diambil berupa praktikum lapangan mata kuliah IPS
1, dimana dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi,
memahami, serta menganalisis hasil pengamatan yang dilakukan secara langsung di
lapangan. Pengamatan atau observasi yang kami lakukan antara di Taman Belajar
dan Rekreasi-Jawa Timur Park 1, Gunung Bromo dan Keberadaan Suku Tengger yang
menempatinya, serta di Pusat Kerajinan Kulit Tanggulangin.
B.
TUJUAN
KEGIATAN
Adapun
tujuan dari pelaksanaan dari kegiatan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
ü Menambah
pengetahuan dan wawasan mahasiswa, terutama hal-hal yang berkaitan dengan
konsep pembelajaran mata kuliah IPS.
ü Mengintegritas
pengetahuan mahasiswa ke dalam lingkungan masyarakat nantinya.
ü Mengidentifikasi
objek yang diamati dalam lapangan.
ü Mengetahui
interaksi sosial disekitar objek observasi yang dikunjungi.
ü Sebagai
media pembelajaran untuk berpikir aktif, kritis, kreatif dalam menemukan hal
yang bersifat baru.
C.
RUMUSAN
KEGIATAN
1. Menyebutkan gambaran umum museum di Jatim Park
1.
2. Identifikasilah
apa yang dipamerkan di Museum Jatim Park 1.
3. Menyebutkan apa saja yang ada pada dalam BNS.
4. Mengidentifikasi
keadaan geografis Gunung Bromo.
5. Menjelaskan mengenai keberadaan Suku Tengger.
6. Menjelaskan interaksi Sosial Tengger mulai dari segi Sejarah,
Perekonomian, dan Sosial-Budaya.
7. Menyebutkan
apa saja yang di produksi di Tanggulangin.
8. Menjelaskan
gambaran keadaan perekonomian yang ada di Tanggulangin.
D. GAMBARAN
UMUM OBJEK WISATA
1. Jawa
Timur Park 1
Jawa Timur Park 1 merupakan salah satu tempat
rekreasi dan taman belajar yang terletak
di Jalan Kartika No. 2 Kota Batu ,Jawa Timur serta berada di lereng timur gunung Panderman.
Obyek wisata ini berada sekitar 20 km dari arah barat Kota Malang, dan kini menjadi salah satu icon
wisata terkenal di daerah Kota Malang bahkan Se-Jawa Timur. Dengan memadukan
secara serasi konsep pendidikan (Education) dan konsep pariwisata (Tourism) membuat objek
wisata yang satu ini menjadi primadona wisata di Kota Batu. Telah
terbukti bahwa Jawa Timur Park 1 merupakan objek
wisata yang tidak hanya untuk objek liburan keluarga tetapi juga dapat belajar
bersama di wahana pendidikan yang telah disediakan.
Jawa Timur Park 1 dilengkapi pula
dengan SCINCE STADIUM (Galeri Belajar) yang mampu menampung 300
siswa/mahasiswa, dan kelengkapan alat peraga ilmu terapan (Indoor
& Outdoor) yang diantaranya didukung oleh PLN, Telkom, Rimba Raya dan
sejumlah Universitas Terkemuka (Negeri maupun Swasta) di Jawa Timur, sehingga mampu menjadi sarana penyebaran informasi
tentang khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi (Biologi/ Kimia / Matematika /
Fisika).
Pengunjung akan disajikan 4 wahana
terbaru di tahun 2012 yaitu, MIDI
SKATER, AIRBORNE SHOT, ROBIN HOOD 3D, dan PENDULUM yang semakin
menambah keceriaan dan memberikan hiburan terdahsyat dan terlengkap bersama
Jawa Timur Park.
Wahana yang
disajikan oleh Jatim Park bersifat rekreasi yang menarik dan edukatif. Obyek
wisata ini memiliki lebih dari 50 wahana yang seru dan tentunya menarik,
diantaranya kolam renang raksasa (dengan latar belakang patung Mpu Gandring,
Ken Arok, dan Ken Dedes), spinning coaster, drop zone, jet cooster, dan masih
banyak wahana lainnya. Wahana pendidikan yang menjadi pusat perhatian
diantaranya adalah Volcano, Galeri Nusantara Science Center Kimia &
Biologi, Outdoor Science Center, Amazing Human Body, Anjungan Jatim & Irian
Jaya, diorama binatang langka, sains dan miniatur candi-candi dll.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Wahana Galeri Nusantara merupakan obyek wisata
pembuka di Jatim Park I. Sebelum masuk Galeri Nusantara, wisatawan bisa mencoba
menabuh gong terbesar kedua di Indonesia. Setelah itu pengunjung Jatim Park I
akan disajikan diorama budaya-budaya di Indonesia dari Sabang sampai
Merauke.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Jatim
Park I sepertinya ingin bersaing dengan TMII. Hal ini dibuktikan dengan adanya
miniatur candi-candi yang ada di Indonesia. Mulai dari Candi , Borobudur Candi Tikus, stupa Buddha, dan
lain-lain.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Yang
membuat betah setiap anak-anak yang berkunjung ke Jatim Park 1 adalah kolam
renang raksana. Kolam renang tersebut memiliki latar belakang patung Ken Dedes,
Ken Arok, dan Empu Gandring. Kolam renang dibagi menjadi beberapa area dengan
kedalaman tertentu. Disediakan pula papan peluncur, perahu karet,
tembak-tembakan air, dan jalur permainan air lainnya. Udara kota Batu yang
dingin akan menyatu dengan kesegaran air kolam renang.
Di Jatim
Park 1 ada puluhan wahana menguji adrenalin ada. Mulai roller coaster, spinning
coaster, rumah hantu, rumah misteri, halilintar, kapal berombak, ontang-anting,
dan lain-lain. Bagian paling favorit bagi para engunjung adalah rumah hantu.
Orang dewasa maupun anak anak sekalipun ingin mencoba masuk ke rumah hantu
untuk menguji keberaniannya.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Jatim
Park acara telah memiliki bioskop 3D. Wisatawan bisa duduk santai menikmati
pemutaran film 3 dimensi terbesar di Indonesia. Selain itu, jika para
pengunjung ada yang suka menonton
pertunjukkan live music, Jatim Park 1 punya amphiteather terbuka yang teduh.
Lagu-lagu yang dimainkan tergantung permintaan pengunjung.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Kunjungi Science Centre Kimia & Biologi
yang menyuguhkan perpaduan antara ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan
menjadikan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Temui Bar Kimia di
wahana ini. Jika belum puas, Anda juga bisa mencoba berbagai macam alat peraga
di sini, seperti alat peraga detak jantung, percobaan asam basa, atau ketahui
organ-organ dalam tubuh manusia dengan alat peraga/Amazing Human Body.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Di Taman Agro ini anda bisa melihat langsung
jenis tanaman sayur dan buah, seperti: kangkung, tomat, cabe, daun mint, buah
Dewandaru yang berasal dari Amerika selatan, buah Menteng dari Malaysia, buah
Bisbul dari Filipina, dan masih banyak lagi. Selain itu kalian juga bias
belajar bagaimana bercocok tanam.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Saat memasuki Taman Sejarah ini, anda akan
disambut dengan Gerbang Pandhu Raksa Plumbangan yang mencerminkan bangunan pada
abad XIV M. Didalamnya terdapat berbagai macam miniatur Arca dan Candi yang ada
di Indonesia, seperti Arca Dewi Sri, Candi Jawi dan masih banyak lagi. Selain
itu, juga ada miniatur keberadapan agama islam pada abad XIX M yang digambarkan
melalui kehidupan sehari-hari di kediaman Kyai Kasan Besari, Ponorogo dan
kediaman Sunan Giri beserta masjidnya.
![*](file:///C:/Users/neo9/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Salah satu wahana permainan dayung di Jawa
Timur Park 1. Bukan sekedar mendayung perahu saja, lho, tapi Anda juga dapat
berkeliling dan belajar tentang bermacam – macam patung Binatang Mitologi
lengkap beserta penjelasannya. Rute yang dilalui Flumride cukup menarik, karena
melewati Diorama Binatang, dan Baby Zoo.
2.
Batu Night Specktaculer (BNS)
Daerah Malang yang
sejuk sangat cocok dijadikan tempat untuk menghilangkan penat. Salah satu
lokasi wisata yang bisa di kunjungi saat berekreasi di daerah Malang, khususnya
di daerah Batu adalah berkunjung ke Batu Night Spectacular atau BNS. Terletak
di dataran tinggi dengan suasana yang sejuk . Salah satu yang spesial dari
tempat wisata ini adalah jam operasinya yang buka dari sore sampai malam hari.
Jadi, jika mengunjungi BNS bisa melihat pemandangan kota Malang di malam hari
dari ketinggian.
Batu Night Spectacular atau BNS yang terletak di kota Batu, Malang, Jawa Timur, menyajikan berbagai wahana dan atraksi menarik.
Batu Night Spectacular atau BNS yang terletak di kota Batu, Malang, Jawa Timur, menyajikan berbagai wahana dan atraksi menarik.
Wahana BNS
Gokart menjadi salah satu wahana yang menarik untuk dicoba bagi para pengunjung. Dengan lapangan gokart yang dikelilingi ban dan memiliki standar keamanan internasional, pengunjung dapat memacu kecepatan gokart untuk sejenak merasakan sensasi menjadi seorang pembalap. Sebelum melaju dengan gokart, Anda akan dilengkapi dengan pakaian balap lengkap dengan helm sebagai perlengkapan keselamatan wahana ini. Seru sekali merasakan melaju dengan kecepatan tinggi di atas gokart yang lincah ini.
Gokart menjadi salah satu wahana yang menarik untuk dicoba bagi para pengunjung. Dengan lapangan gokart yang dikelilingi ban dan memiliki standar keamanan internasional, pengunjung dapat memacu kecepatan gokart untuk sejenak merasakan sensasi menjadi seorang pembalap. Sebelum melaju dengan gokart, Anda akan dilengkapi dengan pakaian balap lengkap dengan helm sebagai perlengkapan keselamatan wahana ini. Seru sekali merasakan melaju dengan kecepatan tinggi di atas gokart yang lincah ini.
Rasakan juga serunya berada di ketinggian dengan menaiki sepeda udara.
Seperti sepeda pada umumnya, Anda dapat mengayuh sepeda ini agar dapat berjalan
dengan lebih cepat. Tetapi, jika ingin berlama-lama berada di ketinggian, Anda
tidak perlu mengayuhnya karena tanpa dikayuh sepeda ini tetap berjalan. Dengan
menaiki wahana ini, bonusnya Anda dapat melihat wahana lain yang ada di Batu
Night Spectacular atau BNS dari ketinggian yang terlihat layaknya mainan. Juga,
pemandangan kota Malang dari atas yang terlihat indah, terlebih jika hari mulai
gelap, lampu kota yang menyala membentuk kelap-kelip cahaya lampu yang indah.
Di sini juga terdapat wahana rumah hantu yang membuat pengunjung ingin
mencobanya. Pengunjung dapat memasuki rumah hantu dengan cara berjalan kaki
atau dengan menggunakan kereta yang disediakan. Lalu melewati
terowongan-terowongan dengan berbagai situasi yang bisa membuat Anda takut. Masih banyak wahana lain di Batu Night Spectacular
(BNS) yang menarik. Misalnya, Bumper Car, Cinema 4 Dimensi, dan Flying Swinger.
Di samping itu, berbagai fasilitas di arena ini menarik untuk dinikmati.
3.
Gunung
Bromo Dan Keberadaan Suku Tengger
a.
Keadaan
Geografis Gunung Bromo
Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih
aktif dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut. Luas 50.276,2 hektar. Letak : Kab. Pasuruan, Kab. Probolinggo, Kab.
Lumajang, dan Kab. Malang, Provinsi Jawa Timur. Temperatur udara : 3° - 20° C. Curah
hujan rata-rata 6.600 mm/tahun. Ketinggian tempat 750 - 3.676 m dpl. Letak
geografis 7°51’ - 8°11’ LS, 112°47’ - 113°10’ BT.
Gunung ini berada dalam empat wilayah, yakni
Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.. Bentuk tubuh
Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan
pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah
dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat).
Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat
kawah Bromo.
Obyek wisata Gunung Bromo merupakan fenomena
alam dengan kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya
kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut
pasir yang mengelilinginya. Lautan pasir Taman Nasional Bromo-Semeru
merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan
berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian 2392 m dari
permukaan laut.
Selain
padang pasir dan rerumputan yang luas, dari puncak gunung Bromo yang masih
aktif ini, pengunjung juga bisa menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang
menjulang tinggi menembus awan. Para wisatawan yang berkunjung ke Bromo
biasanya juga ingin menikmati pemandangan spektakular matahari
terbit. Bukit Pananjakan merupakan titik tertinggi di Bromo-Tengger sehingga
menjadi tempat paling tepat untuk melihat sunrise. Dari Pananjakan ini sunrise
memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah.
Selain
itu pengunjung akan menjumpai sebuah
Pura yang sampai saat ini masih digunakan oleh suku Tengger untuk beribadah.
Pengunjung juga dapat menyaksikan dari dekat kegiatan bercocok tanam kentang,
wortel dan kubis yang dilakukan oleh masyarakat di tebing-tebing bukit
yang curam.
Untuk menikmati seluruh keindahan Bromo
tersebut di atas, perjalanan sebaiknya menggunakan mobil jeep karena
medannya yang terjal dan jurang di kiri-kanan.sampai di lembah Gunung Bromo
pengunjung bisa memilih berjalan kaki atau menaiki kuda untuk menuju ke puncak
Kawah Bromo. Di lembah Gunung bromo terdapat jasa penyewaan kuda untuk para
pengunjung yang sekiranya tidak kuat
berjalan kaki menuju puncak Bromo. Para
penduduk sekitar memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencari penghasilan.
Selama
perjalanan menuju kawah, pengunjung akan
menemui Gunung Batok dan sebuah Pura yang menjadi tempat ibadah bagi penduduk
asli Bromo yaitu suku Hindu Tengger. Posisi pura sekitar 1 km jalan kaki dari
pangkalan jeep kawah Bromo, dan 2 km dari anak tangga Bromo.
Sampai di Gunung Brromo, pengunjung akan mendaki 223 tangga sampai ke tepi kawah yang
masih aktif. Kawah Gunung Bromo selalu mengeluarkan asap putih yaang menandakan
kalau Gunung Bromo masih aktif. Para pengunjung bisa menikmati panorama
pemandangan yang sangat indah.
b. Keberadaan Suku
Tengger
Suku bangsa Tengger berdiam
disekitar kawasan di pedalaman gunung Bromo yang terletak di kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan persebaran bahasa dan pola kehidupan
sosial masyarakat, daerah persebaran suku Tengger adalah disekitar Probolinggo,
Lumajang, (Ranupane kecamatan Senduro), Malang (desa Ngadas kecamatan
Poncokusumo), dan Pasuruan. Sementara pusat kebudayaan aslinya adalah di
sekitar pedalaman kaki gunung Bromo.
Bagi penduduk asli Bromo, suku Tengger, Gunung
Bromo dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger
mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah
pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak
gunung Bromo.
Upacara Kasodo diselenggarakan setiap tahun
(Desember/Januari) pada bulan purnama. Melalui upacara tersebut, masyarakat
Suku Tengger memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan
kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji
dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo, sementara masyarakat Tengger
lainnya harus menuruni tebing kawah dan meraih untuk menangkap sesaji yang
dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.
c.
Interaksi
Sosial Suku Tengger
Sejarah
Menurut mitos atau legenda yang berkembang di
masyarakat suku Tengger, mereka berasal dari keturunan Roro Anteng yang
merupakan putri dari Raja Brawijaya dengan Joko Seger putra seorang Brahmana.
Nama suku Tengger diambil dari akhiran nama kedua pasang suami istri itu yaitu,
“Teng” dari Roro Anteng dan “Ger” dari Joko Seger. Legenda tentang Roro Anteng
dan Joko Seger yang berjanji pada Dewa untuk menyerahkan putra bungsu mereka,
Raden Kusuma merupakan awal mula terjadinya upacara Kasodo di Tengger.
Menurut beberapa ahli sejarah, suku Tengger merupakan penduduk asli orang Jawa yang pada saat itu hidup pada masa kejayaan Majapahit. Saat masuknya Islam di Indonesia (pulau Jawa) saat itu terjadi persinggungan antara Islam dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, salah satunya adalah Majapahit yang merasa terdesak dengan kedatangan pengaruh Islam, kemudian melarikan diri ke wilayah Bali dan pedalaman di sekitar Gunung Bromo dan Semeru. Mereka yang berdiam di sekitar pedalaman Gunung Bromo ini kemudian mendirikan kampung yang namanya diambil dari akhiran nama pemimpin mereka yaitu Roro Anteng dan Joko Seger.
Menurut beberapa ahli sejarah, suku Tengger merupakan penduduk asli orang Jawa yang pada saat itu hidup pada masa kejayaan Majapahit. Saat masuknya Islam di Indonesia (pulau Jawa) saat itu terjadi persinggungan antara Islam dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, salah satunya adalah Majapahit yang merasa terdesak dengan kedatangan pengaruh Islam, kemudian melarikan diri ke wilayah Bali dan pedalaman di sekitar Gunung Bromo dan Semeru. Mereka yang berdiam di sekitar pedalaman Gunung Bromo ini kemudian mendirikan kampung yang namanya diambil dari akhiran nama pemimpin mereka yaitu Roro Anteng dan Joko Seger.
Perekonomian
Pada masa kini masyarakat Tengger
umumnya hidup sebagai petani di ladang. Prinsip mereka adalah tidak mau menjual
tanah (ladang) mereka pada orang lain. Macam hasil pertaniannya adalah kentang,
kubis, wortel, tembakau, dan jagung. Jagung adalah makanan pokok suku Tengger.
Selain bertani, ada sebagian masyarakat Tengger yang berprofesi menjadi pemandu
wisatawan di Bromo. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan
kuda yang mereka miliki untuk disewakan kepada wisatawan.
Sosial-budaya
Suku Tengger
Bahasa yang berkembang di masyarakat suku Tengger
adalah bahasa Jawa Tengger yaitu bahasa Jawi kuno yang diyakini sebagai dialek
asli orang-orang Majapahit. Bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab mantra pun
menggunakan tulisan Jawa Kawi. Suku Tengger merupakan salah satu sub kelompok
orang Jawa yang mengembangkan variasai budaya yang khas. Kekhasan ini bisa
dilihat dari bahasanya, dimana mereka menggunakan bahasa Jawa dialek tengger,
tanpa tingkatan bahasa sebagaimana yang ada pada tingkatan bahasa dalam bahasa
Jawa padaumumnya.
Pendidikan pada masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah disekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger.
Dalam kehidupan suku Tengger, sudah mengalami teknologi komunikasi yang dibawa oleh wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Suku Tengger tidak seperti suku-suku lain karena masyarakat Tengger tidak memiliki istana, pustaka, maupun kekayaan seni budaya tradisional. Tetapi suku Tengger sendiri juga memiliki beberapa obyek penting yaitu lonceng perungggu dan sebuah padasan di lereng bagian utara Tengger yang telah menjadi puing.
Pendidikan pada masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah disekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger.
Dalam kehidupan suku Tengger, sudah mengalami teknologi komunikasi yang dibawa oleh wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Suku Tengger tidak seperti suku-suku lain karena masyarakat Tengger tidak memiliki istana, pustaka, maupun kekayaan seni budaya tradisional. Tetapi suku Tengger sendiri juga memiliki beberapa obyek penting yaitu lonceng perungggu dan sebuah padasan di lereng bagian utara Tengger yang telah menjadi puing.
Mayoritas masyarakat Tengger memeluk agama
Hindu, namun agama Hindu yang dianut berbeda dengan agama Hindu di Bali, yaitu
Hindu Dharma. Hindu yang berkembang di masyarakat Tengger adalah Hindu
Mahayana. Selain agama Hindu, agama laiin yang dipeluk adalah agama Islam,
Protestan, Kristen, dll. Berdasarkan ajaran agama Hindu yang dianut, setiap
tahun mereka melakukan upacara Kasono. Selain Kasodo, upacara lain yaitu
upacara Karo, Kapat, Kapitu, Kawulo, Kasanga. Sesaji dan mantra amat kental
pengaruhnya dalam masyarakat suku Tengger. Masyarakat Tengger percaya bahwa
mantra-mantra yang mereka pergunakan adalah mantra-mantra putih bukan mantra
hitam yang sifatnya merugikan.
4.
Tanggulangin
Tanggulangin merupakan sentra kerajinan
tas, dompet, jaket yang terbuat dari kulit yang berlokasi di jalan Kludan Raya Tanggulangin Sidoarjo. Kerajinan Kulit di Tanggulangin
ini berdiri sejak tahun 1976. Di Tanggulangin Sidoarjo ini, merupakan
perkumpulan pengerajin kulit yang memproduksi tas, koper, sepatu, sabuk atau
ikat pinggang, dompet dan semua pernak-pernik yang terbuat dari kulit.
Walaupun
memproduksi berbagai macam kerajinan yang berbahan dasar kulit, tapi yang
paling terkenal di Tanggulangin ini adalah Tas Tanggulangin atau Tas
Kulit Tanggulangin. Hasil kerajinan Tas tanggulangin ini juga di eksport
ke Jepang, Arab Saudi dan Eropa.
Industri tas
dan koper Tanggulangin Sidoarjo sesungguhnya merupakan salah satu ikon wisata
Sidoarjo. Tas, koper, dompet, ikat pinggang dan sepatu hasil dari Tanggulangin
ini telah memiliki brand dan mutu yang cukup bagus yang sudah diakui oleh
konsumen.
Sudah banyak
hempasan badai yang menerjang industri tas Tanggulangin ini. Mulai dari krisis
moneter, dilanjut dengan serbuan barang-barang produk Cina yang harganya sangat
kompetitif, namun mempunyai kualitas yang buruk. Dan yang paling parah adalah
munculnya bencana semburan Lumpur Lapindo Sidoarjo.
Kini, para
Pengerajin Tas dan koper Tanggulangin, mulai berusaha untuk membangun dan
menghidupkan kembali industri mereka. Banyak usaha yang telah dilakukan oleh
para pengerajin tas Tanggulangin ini. Usaha yang dilakukan para pengrajin tas
Tanggulangin untuk menunjukkan kepada masyaraklat luas bahwa pengrajin industri
tas dan kulit Tanggulangin masih eksist dan tetap berproduksi.
E. DESKRIPSI
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan
ini di laksanakan guna untuk pratikum pembelajara IPS 1, kegiatan yang pertama
kita lakukan adalah observasi, menganalisis, mengamati apa yang ada di objek
wisata yang dapat di jadikan media pembelajaran. Objek pertama yang kita
datangi adalah jatim park 1, kemudian BNS, kemudian gunung bromo, dan tanggulangin.
Setelah kita melaksanakan
observasi di masing-masing objek wisata, kemudian kita di haruskan menyusun
laporan hasil pratikum guna untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
pembelajaran IPS 1.
F. KESIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan hasil laporan pratikum di atas dapat kita
ambil kesimpulan bahwa dari setiap objek wisata yang kami kunjungi dapat
menjadi media pembelajaran dan sangat bermanfaat bagi kami karena kami bukan
hanya sekedar melihat ataupun bersenang-senang melainkan semua itu dapat
menambah pengetahuan serta wawasan.
Di jatim park, selain kita dapat menikmati segala wahana
permainan tapi kita juga dapat belajar tentang sejarah, adat istiadat,
keanekaragaman suku, keanekaragaman hayati, pengetahuan biologi, fisika, kimia.
Dan lain sebagainya.
Di BNS, kita dapat melihat wahana bermain yang ada, serta
membeli oleh-oleh di sana. Serta menikmati suasana malam di kota Batu tersebut.
Di bromo kita dapat mengetahui keadaan geografis yang ada
di gunung bromo tersebut serta dapat mengamati secara langsung kegiatan
sehari-hari masyarakat suku tengger yang berada di daerah gunung bromo dan kita
juga dapat mengetahui budaya serta adat istiadat dan tradisi masyarakat suku
tengger.
Kemudian yang selanjutnya adalah tanggulangin, di
tanggulangin kita dapat menjumpai berbagai bentuk kerajinan yang berasal dari
kulit seperti tas, dompet, jaket, sabuk dan lain sebagainya.
Untuk pembaca dan teman-teman yang akan melakukan
kegiatan observasi serupa sebaiknya kita ketika sedang berada di objek wisata
lebih memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, jangan digunakan untuk bermain
saja karena yang perlu di ingat bahwa tujuan ke tempat tersebut untuk study
observasi bukan hanya untuk sekedar berlibur/ bersenang-senang saja. Laksanakanlah
tugasmu terlebih dahulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar