PRINSIP-PRINSIP
DALAM PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN
![](file:///C:/Users/TOSHIB~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Makalah Ini Dibuat Guna Memenuhi Tugas
Terstruktur
Mata Kuliah :
Strategi Pembelajaran
Dosen
Pengampu
:
Oleh
:
Wantia
Khikmah ( 1123305005)
Erna
Setyowati ( 11233050xx)
Catur
Setyowati (11233050xx)
Sahid Reza ( 11233050xx)
Khanifah (1123305035)
TAR/ 4 PGMI-A
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PURWOKERTO
2013/2014
A. Pendahuluan
Strategi
pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidkan yang terpenting juga
mengalami perubahan. Strategi pembelajaran yang dituntut pada saat ini adalah
strategi pembelajaran yang berpusat pada aktivitas peserta didik (student
sentris) dalam suasana lebih demokratis, adil, manusiawi, memberdayakan,
menyenangkan, menggembirakan, membangkitkan minat belajar, merangsang munculnya
inspirasi, imajinasi, kreasi, inovasi, etos kerja, dan semangat hidup.
Strategi pembelajaran perlu bervariasi dan sesuai dengan
kompetensi dan hasil belajar yang akan dicapai serta materi pembelajaran.
Sesuai dengan tuntutan kehidupan masyarakat saat ini, hendaknya strategi tidak
hanya berguna dalam pencapaian tujuan pembelajaran saja, tetapi juga memiliki
dampak pengiring dalam pertumbuhan kepribadian individu, sesuai dengan tuntutan
pembentukan kompetensi. Untuk itu perlu digunakan strategi yang sesuai dengan
konteks kehidupan nyata,.
Dalam makalah ini kami akan membahas
tentang prinsip-prinsip dalam penerapan strategi pembelajaran. Yang dimaksud
dengan prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan
dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum strategi pembelajaran
adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai
semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan
masing-masing.
B.
Prinsip Pembelajaran
Pengertian Prinsip Pembelajaran
Prinsip dikatakan juga landasan. Prinsip pembelajaran
menurut Larsen dan Freeman (1986 dalam Supani dkk. 1997/1998) adalah represent
the theoretical framework of the method. Prinsip pembelajaran adalah
kerangka teoretis sebuah metode pembelajaran. Kerangka teoretis adalah
teori-teori yang mengarahkan harus bagaimana sebuah metode dilihat dari segi 1)
bahan yang akan dibelajarkan, 2) prosedur pembelajaran (bagaimana siswa belajar
dan bagaimana guru mengajarkan bahan), 3) gurunya, dan 4) siswanya.
Dengan demikian, prinsip pembelajaran adalah kerangka
teoretis, petunjuk-petunjuk teoretis bagi penyusunan sebuah metode pembelajaran
dalam hal :
1) Pemilihan dan
peyusunan bahan pembelajaran yang akan dibelajarkan;
2) Pengaturan proses belajar mengajarnya: bagaimana
mengajarkan dan mempelajarinya, hal-hal yang berhubungan dengan pendekatan,
teknik, media, dan sebagainya;
3) Guru yang akan mengajarkannya,
persyaratan yang harus dimiliki, serta aktivitas yang harus dilaksanakan;
4) Siswa yang mempelajarinya,
berkenaan dengan aktivitasnya; dan
5) Hal-hal lain yang terlibat
dalam proses belajar mengajar.
C. Prinsip Prinsip Dalam Penerapan
Strategi Pembelajaran
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip
penggunaan strategi pembelajaran adalah hal-hal yang diperhatikan dalam
menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk
mencapai semua tujuan dan semua keadaan.[1]
Setiap strategi memiliki kekhasan tersendiri, karena itu guru harus mampu
memilih strategi yang dianggap cocok dengan keadaan, guru perlu memahami
prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai berikut:
a.
Berorientasi pada tujuan.
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.
Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan.
Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Guru dituntut untuk menyadari
tujuan dari kegiatan mengajarnya dengan titik tolak kebutuhan siswa.[2]
b.
Aktivitas.
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar
adalah berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas
siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan tidak terbatas pada aktivitas fisik, akan
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
Dinamika perkembangan psikologis dan fisiologis yang normal dan baik akan
sangat mendukung proses pembelajaran dan pencapaian hasilnya.[3]
c.
Individualitas.
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa, dan pada
hakekatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa. Walaupun
yang diajar adalah kelompok siswa dan standar keberhasilan guru ditentukan
setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka
semakin berkualitas proses pembelajaran.
d.
Integritas.
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi
siswa. Strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi misalnya, guru
harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada
pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka
bisa berkembang secara keseluruhan. Mendorong siswa agar dapat menghargai
pendapat orang lain, mendorong siswa agar berani mengeluarkan gagasan atau
ide-ide yang orisinil, mendorong siswa untuk bersikap jujur, tenggang rasa, dan
lain sebagainya.
Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 menyebutkan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik, serta psikologis peserta didik.[4]
D. Macam-macam Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu 1) prinsip umum dan 2) prinsip khusus (lihat Supani,
dkk. 1997/1998).
1. Prinsip umum,
Yaitu prinsip pembelajaran yang dapat
diberlakukan/ berlaku untuk semua mata pelajaran di suatu sekolah/program
pendidikan. Prinsip-prinsip umum pembelajaran di antaranya sebagai berikut.
1)
Prinsip motivasi,
Yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif
yang dapat mendorong siswa untuk belajar. Dengan prinsip ini, guru harus
berperan sebagai motivator siswa dalam belajar.
2)
Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami,
Yaitu
dalam mempelajari sesuatu, apalagi yang berhubungan dengan keterampilan
haruslah melalui pengalaman langsung, seperti belajar menulis siswa harus
menulis, belajar berpidato harus melalui praktik berpidato.
3)
Prinsip pemecahan masalah,
Yaitu
dalam belajar siswa perlu dihadapkan pada situasi-situasi bermasalah dan guru
membimbing siswa untuk memecahkannya.
4)
Prinsip perbedaan individual
Yaitu setiap siswa memiliki
perbedaan-perbedaan dalam berbagai hal, seperti intelegensi, watak, latar
belakang keluarga, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Dengan demikian, guru dalam
kegiatan pembelajaran dituntut memperhitungkan perbedaa-perbedaan itu.
2. Prinsip khusus
Yaitu prinsip-prinsip pembelajaran yang hanya
berlaku untuk satu mata pelajaran tertentu, seperti pembelajaran bahasa
Indonesia. Setiap mata pelajaran memiliki banyak prinsip khusus.
Prinsip-prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya sebagai
berikut.
1)
Ajarkan bahasa, bukan tentang bahasa
Yaitu pembelajaran bahasa merupakan aktivitas
membina siswa mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sebagai penutur
bahasa. Artinya, siswa dilatih keterampilan berbahasa yang hanya dikuasai
melalui praktik berbahasa. Jadi, pembelajaran bahasa merupakan kegiatan untuk
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi yang harus dilakukan melalui praktik
menggunakan bahasa. Bukan sebaliknya, pembelajaran bahasa adalah aktivitas
mempelajari teori atau pengetahuan tentang bahasa.
2)
Bahasa target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga
wahana komunikasi dalam proses pembelajaran atau di kelas.
Artinya,
kegiatan pembelajaran tidak semata-mata ditujukan untuk mengenal dan menguasai
bahasa target. Akan tetapi, proses pembelajaran harus menjadikan bahasa itu
sebagai wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan bahasa target
dalam setiap kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di luar bahasa
(pendekatan komunikatif).
3) Sejauh
mungkin gunakan bahasa otentik yang digunakan dalam konteks nyata
sebagai sumber bahan ajar, seperti bahasa di surat kabar, bahasa nyata dalam
kehidupan.
4)
Setiap bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri.
Untuk itu, dalam mempelajari bahasa kedua
harus menjaga jangan sampai terjadi interferensi (pengaruh) bahasa pertamanya
terhadap bahasa kedua yang dipelajari.
E.
Fungsi menggunakan prinsip-prinsip staategi
pembelajaran
Sebagai pedoman/kerangka teori, setiap butir
prinsip pengajaran memberikan arah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan
pengajaran.[5]
F.
Penutup
Prinsip pembelajaran adalah
G.
Daftar Pustaka
Sanjaya, Wina. Strategi
pembelajaran Berorientasi Standar proses Pendidikan(Cet. VII; Jakarta:
Kencana, 2010), hal.133
http://www.uin-alauddin.ac.id/download-14.%20Nuryamin_STRATEGI%20PEMBELAJARAN.pdf
,diakses pada hari rabu tanggal 6 November 2013 jam 15.10
Arikunto,Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan (Cet. V; Jakarta: Bina Aksara, 1989), hal. 130
Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran (Cet.
I; Bandung: Wacana Prima, 2007), hal. 3
[1]
http://www.uin-alauddin.ac.id/download-14.%20Nuryamin_STRATEGI%20PEMBELAJARAN.pdf
,diakses pada hari rabu tanggal 6 November 2013 jam 15.10
[2] Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan (Cet. V; Jakarta: Bina Aksara, 1989), hal. 130
[3] Muhammad Asrori, Psikologi
Pembelajaran (Cet. I; Bandung: Wacana Prima, 2007), hal. 3
[4] Wina Sanjaya, Strategi pembelajaran Berorientasi Standar proses
Pendidikan(Cet. VII; Jakarta: Kencana, 2010), hal.133
[5]
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/07/20/prinsip-pendekatan-metode-teknik-strategi-dan-model-pembelajaran/
diakses pada hari rabu, tanggal 6 November 2013, jam 16.39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar