Ada
sebuah peribahasa lokal yang begitu kental “ula mburu bentong”. Peribahasa ini
menggambarkan kejadian tadi malam. Kejadian yang menggemparkan seluruh warga
desa, yeah- hampir semua warga desa keluar dan sekitar rumah gue jadi luapan manusia-manusia.
Ceritanya,
di rumah tetangga gue ada yang kemalingan. Si tuan rumah sempet memergoki si
maling kabur ke sungai yang ada disebelah rumah gue. Hebohnya masyaAllah. Gue
selalu percaya, tidak ada yang kebetulan didunia ini.
Pencarianpun
semakin menegangkan, sampai ada yang mencari dibawah kolong jembatan dan
sungaipun disusuri oleh warga untuk mencari maling tersebut. Tidak pernah ada
yang kebetulan, ada warga yang mau buang hajat disungai, dia kaget
melihat ada orang dan berteriak, kemudian warga yang sudah tegang sejak awal
langsung memburu sumber suara dan akhirnya maling ditemukan berkat orang yang
mau buang hajat itu. Tidak pernah ada yang kebetulan didunia ini.
Yang
membuat gue terheran-heran si maling adalah seorang perempuan, padahal kalo
laki-laki pasti udah babak belur diserbu masa. Manusia selalu punya perlakuan
“khusus” untuk wanita kan? Tidak ada yang kebetulan, saat itu juga entah dari
mana ada intel yang sedang keliling. Sepertinya tidak ada ampun.
Usut
punya usut, si maling itu ternyata udah sering beraksi di kawasan rumahnya
sendiri, ceritapun semakin banyak yang beredar melewati telinga gue. Dan
pelakunya adalah warga desa gue sendiri. Memalukan, miris.
Si
pelaku mengelak, dan pas gue liat *karena ikut menonton* tidak ada ekspresi
muka ketakutan, was-was, atau merasa bersalah sedikitpun dimuka si pelaku. Ya
ampun, gue aja kalo mau nyontek pas ulangan ketakutannya setengah mati sampai
akhirnya nggak jadi nyontek. Lah ini, maling nggak ada takut-takutnya sama
sekali. Fyuh~
Sekali
lagi, tidak ada yang kebetulan didunia ini. Mungkin, Allah udah berkali-kali
memberikan kesempatan untuk bertobat. Kesempatan yang tidak dia gunakan dan
akhirnya karena Allah sayang sama si maling, Allah membukakan jalan agar ia
ketangkap basah dan dihukum didunia menurut undang-undang yang berlaku. Semoga,
pelakunya memang jera setelah dia keluar dari jeruji besi nanti.
Selalu
ada kesempatan untuk memperbaaiki diri, sekelam apapun masa lalu manusia. Iya
kan? Lagian gue jadi sedikit iba, kasian anaknya, keluarganya, pastinya merasa
malu dong punya keluarga yang ternyata seorang pencuri. Na’udzubillah.
Gue
jadi inget kejadian dua bulan yang lalu. Ketika uang gue hilang bilangan juta dan itu
bukan semuanya uang gue, ada duit
milik orang lain yang dititipin ke gue. Gue harus
berkeringat lebih keras untuk mengganti uang yang dicuri orang itu. Tidak ada yang
kebetulan, itu mungkin peringatan buat gue, biasanya uang berapa lembarpun langsung gue masukin
ke Rekening. Entah kenapa kala itu, gue males banget pergi ke Bank dan kejadian
kehilangan uangpun menimpa gue.
Kalau
inget kejadian itu, bawaannya campur aduk. Yaiyalah, gue itu belum kerja. Untuk
dapat seratus ribu aja harus tarik nafas panjang. Sudahlah.
Gue
sadar, didunia ini selalu ada dua pilihan. Wanita dan laki-laki, dan ada orang
baik adapula yang memilih untuk tidak baik alias jahat. Semoga orang-orang yang
belum baik segera dipertemukan dengan orang yang pintar memperbaiki. Hingga
nggak ada lagi orang-orang yang nggak baik didunia ini.
Dan
semoga kelak, gue dipertemukan dengan orang yang baik. Agar hidup gue dipenuhi
dengan kebaikan-kebaikan. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar