Rabu, 02 Maret 2016

jangan marah-marah, mari ramah-ramah



Ada sebuah peribahasa lokal yang begitu kental “ula mburu bentong”. Peribahasa ini menggambarkan kejadian tadi malam. Kejadian yang menggemparkan seluruh warga desa, yeah- hampir semua warga desa keluar dan sekitar rumah gue jadi luapan manusia-manusia.
Ceritanya, di rumah tetangga gue ada yang kemalingan. Si tuan rumah sempet memergoki si maling kabur ke sungai yang ada disebelah rumah gue. Hebohnya masyaAllah. Gue selalu percaya, tidak ada yang kebetulan didunia ini.
Pencarianpun semakin menegangkan, sampai ada yang mencari dibawah kolong jembatan dan sungaipun disusuri oleh warga untuk mencari maling tersebut. Tidak pernah ada yang kebetulan, ada warga yang mau buang hajat disungai, dia kaget melihat ada orang dan berteriak, kemudian warga yang sudah tegang sejak awal langsung memburu sumber suara dan akhirnya maling ditemukan berkat orang yang mau buang hajat itu. Tidak pernah ada yang kebetulan didunia ini.
Yang membuat gue terheran-heran si maling adalah seorang perempuan, padahal kalo laki-laki pasti udah babak belur diserbu masa. Manusia selalu punya perlakuan “khusus” untuk wanita kan? Tidak ada yang kebetulan, saat itu juga entah dari mana ada intel yang sedang keliling. Sepertinya tidak ada ampun.
Usut punya usut, si maling itu ternyata udah sering beraksi di kawasan rumahnya sendiri, ceritapun semakin banyak yang beredar melewati telinga gue. Dan pelakunya adalah warga desa gue sendiri. Memalukan, miris.
Si pelaku mengelak, dan pas gue liat *karena ikut menonton* tidak ada ekspresi muka ketakutan, was-was, atau merasa bersalah sedikitpun dimuka si pelaku. Ya ampun, gue aja kalo mau nyontek pas ulangan ketakutannya setengah mati sampai akhirnya nggak jadi nyontek. Lah ini, maling nggak ada takut-takutnya sama sekali. Fyuh~
Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan didunia ini. Mungkin, Allah udah berkali-kali memberikan kesempatan untuk bertobat. Kesempatan yang tidak dia gunakan dan akhirnya karena Allah sayang sama si maling, Allah membukakan jalan agar ia ketangkap basah dan dihukum didunia menurut undang-undang yang berlaku. Semoga, pelakunya memang jera setelah dia keluar dari jeruji besi nanti.
Selalu ada kesempatan untuk memperbaaiki diri, sekelam apapun masa lalu manusia. Iya kan? Lagian gue jadi sedikit iba, kasian anaknya, keluarganya, pastinya merasa malu dong punya keluarga yang ternyata seorang pencuri. Na’udzubillah.
Gue jadi inget kejadian dua bulan yang lalu. Ketika uang gue hilang bilangan juta dan itu bukan semuanya uang gue, ada duit milik orang lain yang dititipin ke gue. Gue harus berkeringat lebih keras untuk mengganti uang yang dicuri orang itu. Tidak ada yang kebetulan, itu mungkin peringatan buat gue, biasanya uang berapa lembarpun langsung gue masukin ke Rekening. Entah kenapa kala itu, gue males banget pergi ke Bank dan kejadian kehilangan uangpun menimpa gue.
Kalau inget kejadian itu, bawaannya campur aduk. Yaiyalah, gue itu belum kerja. Untuk dapat seratus ribu aja harus tarik nafas panjang. Sudahlah.
Gue sadar, didunia ini selalu ada dua pilihan. Wanita dan laki-laki, dan ada orang baik adapula yang memilih untuk tidak baik alias jahat. Semoga orang-orang yang belum baik segera dipertemukan dengan orang yang pintar memperbaiki. Hingga nggak ada lagi orang-orang yang nggak baik didunia ini.
Dan semoga kelak, gue dipertemukan dengan orang yang baik. Agar hidup gue dipenuhi dengan kebaikan-kebaikan. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar