Selasa, 07 April 2015

Surat dari Pangeran

sumber gambar : google

Ketika gue menginjakkan kaki kerajaan milik keluarga gue, mama memberikan sepucuk surat. Entah surat itu dari siapa, gue mulai penasaran dan langsung membukanya perlahan.

Eghem, isi suratnya begini
Untuk putri  pertama warsito-suwarni
Yang kurindukan hidup bersamaku
Yang sedang menunggu kedatanganku dikerajaannya

Untuk bidadariku, calon permaisuriku, ibu dari anak-anakku
Maaf sayang, baru kali ini aku berani menulis ini untukmu
Aku tahu, kau pasti lelah menungguku
Aku yakin kau pasti menanti-nantikan kapan kedatanganku

Maaf jika baru sekarang aku berani menunjukan diriku melalui surat ini
Aku yakin, kau pasti bertanya-tanya siapa aku
Sabar, kau pasti akan segera tahu siapa aku
Setelah aku sampai didepan gerbang istanamu, kau akan segera tau
Hingga hari itu tiba, sabarlah tuan putri
Tunggulah aku dalam taat
Jangan berhenti menunggu kedatanganku
Tetaplah berdo’a untukku, do’amu menguatkan perjalananku

Maaf tuan putri,
Aku sempat tersesat ketika akan menuju istanamu
Jalannya begitu berliku dan membuatku ragu
Maaf jika langkaku menuju istanamu diawali keraguan
Terus yakinkan aku melalui do’a-do’a panjangmu
Air mata yang kau teteskan disepertiga malammu
Selalu membuatku kuat dan yakin bahwa kaulah pilihanku

Banyak kerajaan didunia ini,
Entah kenapa kaulah yang akan kutuju
Kaulah putri terbaik yang akan aku jadikan permaisuri

Aku seorang pangeran,
Untuk sekedar datang ke istanamu, aku butuh banyak persiapan
Banyak sekali yang harus aku persiapkan
Tak mungkin aku datang tanpa membawa masa depan untukmu
Itu pasti membuatku malu

Aku lelaki, aku harus menyiapkan segalanya untuk kebahagiaan kita nanti
Kau akan menjadi tanggung jawabku

Aku takakan menulis banyak
Aku tak mau banyak berjanji akan hal-hal yang belum pasti
Kupastikan ini,
Jika yang datang bukan orang lain, pasti itu aku
Kupastikan, itu aku

Aku terus memperbaiki diriku
seperti yang kau lakukan selama menungguku
Aku akan jadi imam yang baik untukmu
Kuyakin kau juga sedang belajar jadi ma’mum yang baik untukku

Aku akan tetap memilihmu
Meski kutau kau pernah jatuh pada orang yang salah
Akupun pernah salah jalan menujumu
Maaf itu kesalahanku, kesalahanku mengenalimu

Aku baru menyadari bahwa kau begitu canntik dihatiku
Allah sungguh hebat menciptakanmu untuk mendampingiku
Allah mempertemukan kita dengan cara yang tak pernah kusangka
Meskipun kau belum tahu siapa aku
Aku tau banyak hal tentangmu
Sabarlah untuk menunggu kedatanganku

Sekarang aku siap,
Aku sudah memeriksa ulang peta dunia
Sudah kutandai dimana letak kerajaan yang kau diami
Kuyakinkan padamu, itu istanamu
Aku tak datang sendiri tuan putri
Aku datang membawa serombongan keluargaku
Aku tak main-main denganmu,

Sekarang aku akan melangkah gagah menuju kerajaanmu
Tak sepengecut dulu,
Bersembunyi dan menyembunyikan diriku

Aku siap sekarang tuan putri
Aku tahu kau adalah gadis yang sangat dan super cuek
Aku mulai terbiasa dengan sifat burukmu itu
Aku tahu kau tak suka sayuran yang enak menurutku
Aku sudah memaklumi hal itu lama
Aku tahu kau begitu suka travelling dan hiking
Aku akan bekerja keras agar bisa memenuhi hobimu itu
Aku tahu kau begitu pelupa
Aku akan terus mengingat banyak hal untukmu
Aku tahu kau kadang teledor,
Aku akan selalu mengingatkanmu, meskipun itu hal-hal yang kecil
Aku tahu kau takan bisa diam setelah bercerita
Aku akan memberikan telingku untuk mendengar semua kisahmu
Aku tahu kau suka jalan-jalan
Aku akan memberikan kakiku untuk menggendongmu saat kau lelah
Aku tahu kau suka membaca,
Aku akan menjaga mataku agar aku bisa membacakan banyak hal padamu
Aku tahu banyak hal tantangmu,
Meski kau belum tahu siapa aku
Semua yang ada dikamu,
Semua tentangmu,
Aku mencintai semua hal dalam dirimu
Terutama senyum manismu itu
Aku bahagia, karena ternyata kaulah bidadari yang Allah pilihkan untukku
Tunggu dalam taat kedatanganku

Aku tidak mencari yang sempurna
Aku mencari yang terbaik
Dan semoga memang kaulah jawabannya

Gue seneng banget *cengar-cengir*. Udah gue bilang kan? Pangeran gue pasti gak bakal ngebiarin gue menunggu lama. Terimakasih pangeran, gue akan selalu menunggumu, jangan berhenti melangkan menuju istana kerajaaan gue.. Bawa semua keluargamu, gue dan keluarga gue juga sedang menunggu kedatangnmu. Datanglah tepat waktu, diwaktu yang tepat, datanglah dengan membawa kebahagiaan wahai pangeran masa depan yang belum  diketahui siapa kamu. Gue penasaran, siapa dirimu?
Gue selalu berdo’a untukmu, entah kamu. Tapi sekarang gue yakin pasti. Kau selalu berdo’a buat gue dengan semua masa depanmu. Pangeran, maaf gue bingung. Gue ingin sekali membalas suratmu. Tapi kenapa tak kau cantumkan alamat kerajaanmu? Kau sungguh misterius, membuat gue semakin penasaran akanmu. Gue akan menunggumu hingga saat yang tepat itu datiang. Hari dimana kau datang bersama keluargamu untuk melamar gue, menjadi permaisurimu.
Gue bangun, dan ternyata itu hanya mimpi. Mimpi yang membahagiakan, bukan? *jingkrak-jingkrak* *alay* *abaikan* gue masih seneng membayangkan surat itu ternyata dari kamu. Iya kamu, jangan tengok ke belakang. Gue bilang itu kamu, iya kamu.

Disudut dunia, 7 April 2015
Menjemput do’a dengan sabar, menantimu dalam taat

Pangeran berkuda putihku, tetaplah datang dengan gagah berani

4 komentar:

  1. Astaga ade, ngomongin pangeran berkuda putih lagi :D
    Bakal sering bersin2 nih si pangerannya, sering diomongin sih... ahaha

    Tentang sepucuk surat, itu mimpi beneran atau hanya sekedar fiksi yang kamu inginkan untuk jd kenyataan dek? :P :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak bakal bersin-bersin udah tak kasih ultraflu kok mas

      mmm ilusi yang dimimpikan, atau mimpi yang hanya jadi ilusi? entahlah :D :p

      Hapus
    2. ultraflu -_-
      ilusi dan mimpi... hmm trus kapan donk kenyataannya? haha :D :P

      Skripsi dek dikerjain dulu, haha
      *menghantui ade dgn kata "skripsi" :P

      Hapus
    3. haha, skripsi..
      iya iya pasti bakal kelar deh

      Hapus