Senin, 13 April 2015

jika bukan dia, kuyakin pasti kamu




Entah kenapa gue pengen banget membalas surat dari pangeran gue, meski surat iru cuman ada dalam benak gue doang. gue nggak tau kemana harus mengirimkan surat ini  pada pangeran gue. Meskipun gue hanya menulis di blog pribadi gue. Dan gue yakin pasti nggak akan ada yang ngebaca mungkin termasuk pangeran gue.
Meskipun begitu, gue pengen membalas suratmu pangeran. Maaf jika membuatmu tertekan dengan memberitahu kalau gue udah lama menunggumu pangeran. Gue tahu pasti kamu datang penuh perjuangan, karena kamu adalah pangeran. Tetaplah berjuang buat gue, apapun halangan dan rintangan yang membentang dalam perjalanan menuju istana gue, jangan menyerah pangeran. Semangat! Semangat!

Tadaaam, ini dia isi surat buat pangeran pemberani gue..
Bum buuum…



Dear pangeranku..
Terimakasih sudah menulis surat untukku
Aku bahagia, bahagia sekali
Meskipun aku masih belum tahu, siapa kamu
Walaupun begitu, aku sudah jatuh cinta padamu lebih dulu
Aku jatuh cinta padamu melalui do’a - do’aku
Aku merasa kita selalu bertemu lewat do’a

Bagaimana bisa aku sudah jatuh cinta duluan padamu?
Kau tahu bukan, aku mungkin belum pernah bertemu denganmu
Ah, atau jangan-janagn kita sudah pernah bertemu?
Entahlah, meskipun begitu
Tetaplah seperti ini
Hingga keberanian membawamu menemui keluargaku

Kau sudah sangat tahu tentang diriku,
Jangan-jangan kau ada disekitarku?
Kenapa kau membuatku menerka-nerka siapa dirimu?

Aku yakin, kita selalu bertemu lewat do’a-do’a kita
Apakah benar do’aku mampu menyentuh hatimu?
Benarkah? Aku bahagia mengetahui itu

Terimakasih sudah menulis surat untukku
Pasti kau begitu pemalu, hingga lama membuatku menunggumu
Pasti kau sangat pemalu,
Hingga kau datang membawa keluarga besarmu ke kerajaanku
Pasti kau amat pemalu,
Hingga kau datang untuk waktu yang lama
Kau tahu? Aku sudah menunggumu selama dua puluh dua tahun
Kaupun tahu, itu bukan waktu yang sebentar
Kumohon, jangan buat aku menunggu lama lagi
Aku sudah ingin sekali hidup bersamamu

Bukankah kau berjanji datang membawa masa depan untukku?
Bukankah kau mengatakan, aku akan menjadi tanggung jawabmu?
Ayo, mantapkan langkahmu untuk menuju istanaku
Kau sudah memastikan menandai peta dunia itu kan?
Bahwa hanya aku, kerajaan yang kau tuju?

Aku tahu, kerajaan ayahku sangatlah kecil
Pasti kau sulit menemukannya
Maafkan aku, karena terlahir bukan dari kerajaan yang besar dan megah
Maafkan aku karena membuatmu jatuh cinta kepadaku

Aku tidak sabar untuk menghabiskan hari tua bersamamu
Melahirkan anak-anakmu.
Berapa anak yang akan kau mau?
Aku akan senang mengandung anak-anak kebangganmu
Aku sudah tidak sabar menantikan itu pangeranku

Wahai pangeranku, yang belum kuketahui siapa kamu
Meski kau datang tidak dari dulu
Ku yakin kau akan datang tepat waktu

Semoga perjalananmu menuju kerajaaanku akan lancar
Disepanjang jalan sudah kutanami bunga lotus kesukaanku
Ketika kau lelah berjalan, lihatlah bunga itu
Dan berjalanlah lagi membawa sebuah harapan

Kupastikan, aku akan selalu menunggumu
Karena bukan dia yang kutunggu, tapi kamu
Hanya kamu dan kamu selalu yang kutunggu
Bukan dia, kuyakin PASTI itu kamu

dipojok kamar, posko KKN 26, Kalitinggar-Padamara
14 April 2015
aku yang merindumu, yang akan selalu mengagumimu selalui tulisan-tulisanku, tanpa perlu mengusikmu
pangeranku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar