Selasa, 14 April 2015

ketika iuss "berhenti" jatuh cinta


Judulnya serem amat yak? Hehe. Sebenernya gue nggak pernah berhenti buat jatuh cinta. Iya, gue selalu jatuh cinta. Bahkan setiap hari gue semakin jatuh cinta. So, judulnya perlu gue ganti nggak? Nggak usah, nggak apa-apa kok.

Jatuh cinta…
Jatuh cinta yang gue maksud, jatuh cinta pada lawan jenis. Lebih tepatnya pangeran pemberani gue. Siapakah itu? Gue juga belum tau siapa gerangan dia itu, gue selalu jatuh cinta sama pangeran gue, meskipun gue nggak tau siapa dia. Gue memutuskan untuk selalu mengucapkan cinta kepadanya.

Mengungkapkannya lewat tulisan-tulisan gue, tanpa harus mengusiknya, tanpa gue cemburu kepadanya. Gue juga nggak peduli meskipun pangeran gue nggak pernah membaca tulisan-tulisan gue.
Gue yakin Allah selalu menyampaikan rasa cinta gue pada pangeran pemberani gue. Dan jika ternyata pangeran gue selalu membaca tulisan-tulisan konyol gue ini, gue ngrasa seneng meski gue juga nggak tahu siapa dia, pasti dia tertawa renyah membaca tulisan-tulisan gue.

Gue nggak mau mengusiknya. Inilah car ague untuk jatuh cinta kepadanya. Gue yakin jika saatnya telah tiba dia benar-benar akan muncul dihadapan gue dengan cara yang paling indah yang sudah Allah siapkan dari dulu                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       untuk gue dan pangeran gue. Gue yakin dia akan dating dengan membawa serombongan keluarganya disaat yang tepat suatu hari nanti. atau jangan-jangan besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, entahlah. Gue yakin dia bakal dating saat kami memang sudah benar-benar siap.

“cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan kemarin dan kini. Tapi nanti”

Mungkin sekarang belum waktunya, tapi nanti jika sudah masanya kami akan disatukan dalam sebuah hubungan yang indah hingga pangeran gue menuntun gue ke surge-Nya. Amin. Gue selalu bahagia membayangkan masa depan gue bersama pangeran gue, pangeran yang belum tahu siapakah dia.

PASTI. Gue yakin pasti. Allah bakal menyatukan gue dengan pangeran yang terbaik buat gue. Allah sudah menyiapkan satu untuk gue, untuk menemani gue, melindungi gue, menjaga gue, menghormati gue, menghargai gue, dan yang terbaik untuk mendampingi gue kelak. “apabila karena Allah dua insane berpadu, apa yang ditakutkan bila Allah yang jadi pemandu” cintai gue karena Allah duhai pangeran.
Jangan pernah katakana cinta ke gue kalau nyatanya kau belum siap memikul tanggung jawab gue. Jangan dulu bilang saying sebelum kau siap menafkahi gue. Jangan dulu member harapan-harapan palsu jika kau ternyata belum siap menerima kekurangan-kekurangan yang ada didiri gue.

Jika saatnya nanti kau sudah tau dan bisa mencintai dengan cinta yang baik dan benar datanglah ke gue. Gue bakal jatuh sejatuh-jatuhnya ke hatimu pangeran. Gue akan menemani skuat dan semampu gue.
Kata ustadz Felix dalam bukunya yang berjudul “udah putusin aja!” bahwasannya lelaki sejati tak pernah ajak pacaran.gue nggak mau pacaran, karena gue pengen nikah sama lelaki sejati yang nggak ngajak pacaran tapi ngajak ke pernikahan. *loh, malah bahas nikah-nikahan sih?* *na nana* *abaikan* *alay*
Dengan Allah bersamamu
Semoga Allah selalu menemani langkahmu menuju aku
Allah dulu
Allah lagi, dan..
Allah terus
Semoga kita bersatu karena Allah
Bersatu Untuk Allah
Dan disatukan oleh Allah

Entah kapan gue berhenti buat jatuh cinta. Gue nggak begitu mengahrapakan kau adalah lelaki yang sempurna pangeran. Asalkan kau mau berjuang bersama untuk menjadi manusia yang semakin baik & bahagia, kenapa tidak kita bersatu. Gue juga nggak begitu mengahrapkan kau punya fisik yang tampan, cukup ibadah yang mapan hingga kau membimbingku menuju kebaikan, kenapa kita nggak segera bersatu pangeran?


Izinkan gue selalu menyapamu dalam setiap do’a yang gue panjatkan. Cukup tangan ini yang tau karena apa gue menangis disetiap sujud malam gue. Gue disini dan kamu disitu, kita berdua memang Cuma bergantung pada Allah semata. Gue yakin meski jauh dimata namun kita dekat di do’a.

Gue bakal mengungakapkan dan mengatakan perasaan gue lewat kertas putih. Inilah car ague jatuh cinta tanpa harus mengusikmu, tanpa harus membuatmu terganggu. Ini caraku, what about you?
Pangeran, jika ternyata kau masih takut untuk bersanding denganku. Maka cintailah Allah lebih dalam dan biarkan Allah menuliskan takdir kita untuk bersama, saling mencintai karena-nya.

Menikah buakn masalah “dengan siapa” atau “kapan?” tapi lebih penting dari itu adalah “kenapa saya menikah?” dan “bagaimana menjalani proses pernikahan yang berkah?” Felix Y Siauw dalam bukunya “udah putusin aja!” sih bilang kaya gitu.

Mungkin awal menemukan jodoh yang baik adalah dengan berniat memperbaiki diri. Dan semoga gue bertemu dengan seseorang yang akan selalu membawa gue dalam kebaikan. Mengingatkan dan membimbing gue dalam kebaikan. Memang saat ini gue hidup dengan impian gue, pangeran kuharap kau juga hidup dengan mimpimu. Meskipun mimpi kita mungkin berbeda kuharap muara kita sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar