Sabtu, 16 Mei 2015

Membangun masa depan dengan Do'a

sumber gambar : google

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.. sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang” 
(QS. An-Nahl :18)

Maka memintalah hanya pada Allah, sama Allah saja kita meminta segala sesuatu. Oke, setuju. Teruslah berdo’a dan jangan pernah berhenti berdo’a.

Do’a adalah sumber kekuatan yang tidak terbayangkan. Gue setuju banget soal kata orang-orang yang ini. Do’a itu sebuah harapan, bagaimana jadinya jika hidup tanpa harapan. Justru harapan yang kadang membuat orang tetap hidup.

Gue selalu punya mimpi-mimpi indah. Gue selalu bermimpi setinggi mungkin hingga rasanya gue bisa nyentuh awan diatas sana saking tingginya. Gue selalu punya zona nyaman sendiri ketika berdo’a.

Gue pernah loh berdo’a yang jelek-jelek. Berharap orang lain mendapatkan suatu keburukan. Oh my god, itu dulu. Saat gue dipenuhi pikiran-pikiran jahat. Biasa iblis dan antek-anteknya nggak pernah bosen ngegodain gue. Bismillah, semoga benteng pertahanan gue kokoh hingga setan beserta cucu-cucunya tidak bisa menembus benteng pertahanan gue lagi.

Sebenernya boleh nggak sih kita ngedo’ain orang lain yang jelek-jelek. Contohnya yaaa gue lagi sebel sama seseorang sebut saja dia si A. nah saking sebelnya gue ke si A itu gue berdo’a supaya dia kena sial ato apalah gitu semacamnya. Intinya gue berharap banget si A itu mendapatkan musibah yang buruk sangat.

Gimana? Boleh nggak? (nggak boleh) oke! Berarti nggak boleh nih? #sad

Gue nggak pernah khawatir sama apa yang akan terjadi, hal-hal yang berbau masa depan. Pilihannya itu Cuma ada dua kalo nggak menderita ya bahagia. Tapi, gue nggak mau membayangkan gue bakal menderita, pastinya gue membayangkan hal-hal yang nantinya bakal membuat gue bahagia.

Gue nggak takut sama apa yang disebut masa depan. Kita kan nggak bakal tahu sama apa yang akan terjadi hari esok. Gue emang punya masa lalu yang menyakitkan, tapi bukan berarti gue harus takut menjalani hari ini dan hari esok.

Kadang gue sempet takut sih, kalo udah inget-inget masa lalu gue. Gimana rasanya gue kecewa berat ke seseorang. Orang yang gue harapkan jadi pangeran penyelamat gue ternyata mengecewakan gue. Tapi udah lupain soal orang itu. Itu kesalahan gue. Terlalu percaya, terlalu sayang, dan terlalu-terlalu lainnya hingga dia begitu keterlaluan.

Gue kadang masih suka sakit banget, tapi gue bisa menahannya. Dalam film blood katanya rasa sakit ada batasnya, tapi rasa takut tidak aka nada batasnya. Apakah itu hati/tubuhmu, kau akan bisa menahan rasa sakit. Akan tetapi, jangan takut apapun yang terjadi. Kurang lebihnya sepeti itu. Kita nggak boleh takut meskipun kita sakit.

jangan sampai rasa sakit membuat kita takut, dan jangan biarkan rasa takut membuat kita sakit.


Rasa takutmu tak boleh lebih besar dari rasa sakitmu. Rasa takut itu sangat membahayakan, tapi takut akan Laknat Allah itu wajib kita punyai. Kalo tolak ukurnya agama udah nggak bisa ngomong apa-apa deh.
Jadi, gue selalu bermimpi hal-hal yang indah. Berharap hal-hal yang baik. Itu yang bisa gue lakukan. Semoga semoga semoga yang aku semogakan menjadi sebuah kemungkinan yang memungkinkan.

Gue selalu bermimpi setinggi mungkin, bahkan ditempat-tempat yang tinggi sering gue meneriakkan mimpi-mimpi gue. Biar semesta ikut mendengar dan langit ikut meng-aminkan. Termasuk kamu pangeran, ya kamu! Jangan menegok kebelakang. Aku bilang kamu, kamu salah satu mimpiku.

Pangeran, gue akan membangun masa depan kita melalui do’a. semoga kamu juga, saat ini mungkin kita sama-sama sedang memperbaiki diri, tidak apa-apa kan jika sekarang kita berjuang sendiri. Tidak, kita berjuang bersama melalui do’a - do’a kita.

Sampai bertemu di waktu yang takkan kita duga pangeran, Ada banyak cara tuhan menghadirkan kita, mungkin menunggu adalah salah satunya. Jangan buru-buru datanglah tepat waktu. Kalau aku selalu mendo’akanmu, bagaimana denganmu pangeran?

Jangan pernah berhenti berharap dan mengharapkan kita buat segera bersatu. Selamat berharap pangeran, jangan lupa bersyukur dan jangan lupa bahagia. Jangan lupa membangun masa depan kita melalui do’a – do’a.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar