Impianku selalu sederhana, hanya duduk bersebelahan denganmu didepan penghulu dan semua orang menyuarakan “sah...” sederhana banget kan?
Mungkin
undangan bahagia kita yang akan sampai
ke teman-teman kita (temanku dan temanmu) berwarna Biru, warna kesukaanku.
Warna yang menggambarkan betapa damainya orang yang sudah dipertemukan itu.
Warna biru adalah warna yang mewakili betapa dalamnya rasaku padamu. Mungkin
ada sedikit sentuhan warna Merah, warna berani. Karena kamu sudah berani datang
kepada orang tuaku dengan membawa serombongan keluarga besarmu.
Mungkin
tidak akan ada foto kita dalam undagan yang akan kita bagikan, cukup tulisan
memohon do’a restu agar keluarga kita barokah. Format undangannya mungkin tidak
dalam bentuk kertas yang nantinya akan dibuang begitu saja. Satu lembar
samadengan satu pohon, sungguh sayang sekali pernikahan
kita menyia-nyiakan pohon yang ada dibumi yang kuantitasnya tentu sudah
berkurang semenjak ribuan taun silam.
Sekarang
sudah jamannya kantong plastik berbayar di pasar swalayan, mungkin untuk
menghemat plastik yang katanya indonesia masuk tiga besar penghasil sampah
plastik. Miris bukan. Desain undangannya menggunakan tas kain, biar sedikit
mahal kebermanfaatannya lebih panjang daripada kertas yang akan langsung
dibuang.
Pesta pernikahan kita tidak usah yang mewah – mewah,
sederhana saja. Asalkan semua orang bahagia dengan kebahagiaan kita. Makanan yang
disuguhkanpun tidak perlu yang wah, yang penting enak dan terjamin
kehalalannya, dan pastinya tidak usah yang mahal-mahal. Kita harus berhemat
yang penting enak.
Kita juga tidak perlu mengundang biduan untuk
menghibur orang – orang yang datang, bila ada rejeki alangkah baiknya
mengadakan pengajian biar pernikahan kita dibekali dengan barokah. Kalaupun ada
music, penyanyinya dilarang berbusana seksi. Itu pasti akan merusak matamu dan
mata-mata para lelaki yang dating ke pernikahan kita.
Impianku sederhana itu, kalau boleh olehmu. Tapi,
kapan kamu mewujudkan mimpiku itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar