Ternyata
menyakitkan ketika kita melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hati kita.
Tapi jika aku mengikutinya, aku akan kecewa untuk yang keduakalinya. Kadang
dalam hidup, kita memang harus melakukan hal yang kita benci, seperti menjauhinya.
Aku hanya ingin mengamatinya dari sudut yang tak perlu dia ketahui. Aku ingin
mencuri-curi pandang kearahnya. Aku tak berani lagi menatap kedalam matanya.
Aku tak mau jatuh terlalu dalam, karena sakit ketika kita terjatuh kedalam mata
seseorang yang tak berdasar.
Jika
kata orang mata adalah jendela jiwa, matanya lebih dari itu. Dialah asal muasal
cerita ini dimulai. Bukan dia yang kini telah tiada, tapi dia yang punya
sepasang mata yang sama. Tuhan, aku menyayanginya sekarang. Titip rindu dan salam
dariku.
Semoga
tuhan masih mau berbaik hati padaku agar aku terbiasa dengan rasa sakit ini.
Aku ingin berlari menjauh, tapi rasanya itu tidak mengkin setiap hari aku
melihatnya dan jika aku ingin benar-benar menjauh dan melupakannya itu ibarat
mencari sebuah cincin yang hilang ditengah samudra. Mustahil!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar