Terkadang
kita tak menyedari bahwa disekeliling kita ada seorang malaikat yang tak
bersayap. Sesosok malaikat yang kadang kita tak mengakui keberadaannya.
Malaikat yang akan selalu ada buat kita. Yang menyemangati kita, mendukung
kita, yang bangga akan diri kita. Tapi seringkali kita tidak pernah mau sekedar
menyadari kalau ternyata dia ada didekat kita.
Malaikat
itu tak pernah mau menunjukkan kalau dia seorang malaikat buat kita. Dia hanya
berusaha meberikan hal yang dia punya untuk kita, memberi perhatian yang kadang
kita tak menyadarinya, selalu tertawa jika kita bahagia, dia akan menangis jika
kita sedih. Tapi kadang kita memang benar-benar tidak tahu siapa malaikat kita.
Karena kita biasa menggunakan mata yang ada diwajah kita, jika kita melihatnya
lewat mata hati kita. Kita akan bisa melihat siapa malaikat itu.
Malaikat
yang tidak mempunyai sayap, sebenarnya malaikat itu lemah. Lemah karena kadang
kita tak pernah mempedulikannya, lemah karena kita kadang tak menganggapnya
ada, lemah karena kita tak pernah menyadari keberadaannya. Malaikat itu hanya
bisa berharap, dia bisa melihat kita, bisa bersama kita. Walaupun dia tahu ada
orang yang ada bersama kita, dia akan pura-pura bersikap biasa pada kita hingga
kita tidak akan pernah tahu bahwa dialah malaikat kita.
Malaikat
kita, ada disekeliling kita. Belajarlah untuk selalu melihat segala hal dengan
mata hati kita. Karena hati adalah mata yang tidak pernah tertutup.