Judulnya
serem amat yak? Hehe. Sebenernya gue nggak pernah berhenti buat jatuh cinta.
Iya, gue selalu jatuh cinta. Bahkan setiap hari gue semakin jatuh cinta. So,
judulnya perlu gue ganti nggak? Nggak usah, nggak apa-apa kok.
Jatuh
cinta…
Jatuh
cinta yang gue maksud, jatuh cinta pada lawan jenis. Lebih tepatnya pangeran
pemberani gue. Siapakah itu? Gue juga belum tau siapa gerangan dia itu, gue
selalu jatuh cinta sama pangeran gue, meskipun gue nggak tau siapa dia. Gue
memutuskan untuk selalu mengucapkan cinta kepadanya.
Mengungkapkannya
lewat tulisan-tulisan gue, tanpa harus mengusiknya, tanpa gue cemburu
kepadanya. Gue juga nggak peduli meskipun pangeran gue nggak pernah membaca
tulisan-tulisan gue.
Gue
yakin Allah selalu menyampaikan rasa cinta gue pada pangeran pemberani gue. Dan
jika ternyata pangeran gue selalu membaca tulisan-tulisan konyol gue ini, gue
ngrasa seneng meski gue juga nggak tahu siapa dia, pasti dia tertawa renyah
membaca tulisan-tulisan gue.
Gue
nggak mau mengusiknya. Inilah car ague untuk jatuh cinta kepadanya. Gue yakin
jika saatnya telah tiba dia benar-benar akan muncul dihadapan gue dengan cara
yang paling indah yang sudah Allah siapkan dari dulu untuk
gue dan pangeran gue. Gue yakin dia akan dating dengan membawa serombongan
keluarganya disaat yang tepat suatu hari nanti. atau jangan-jangan besok,
minggu depan, bulan depan, tahun depan, entahlah. Gue yakin dia bakal dating
saat kami memang sudah benar-benar siap.
“cinta itu memikirkan
yang dicintai, bukan kemarin dan kini. Tapi nanti”
Mungkin
sekarang belum waktunya, tapi nanti jika sudah masanya kami akan disatukan
dalam sebuah hubungan yang indah hingga pangeran gue menuntun gue ke surge-Nya.
Amin. Gue selalu bahagia membayangkan masa depan gue bersama pangeran gue,
pangeran yang belum tahu siapakah dia.
PASTI.
Gue yakin pasti. Allah bakal menyatukan gue dengan pangeran yang terbaik buat
gue. Allah sudah menyiapkan satu untuk gue, untuk menemani gue, melindungi gue,
menjaga gue, menghormati gue, menghargai gue, dan yang terbaik untuk
mendampingi gue kelak. “apabila karena
Allah dua insane berpadu, apa yang ditakutkan bila Allah yang jadi pemandu” cintai
gue karena Allah duhai pangeran.
Jangan
pernah katakana cinta ke gue kalau nyatanya kau belum siap memikul tanggung
jawab gue. Jangan dulu bilang saying sebelum kau siap menafkahi gue. Jangan
dulu member harapan-harapan palsu jika kau ternyata belum siap menerima
kekurangan-kekurangan yang ada didiri gue.
Jika
saatnya nanti kau sudah tau dan bisa mencintai dengan cinta yang baik dan benar
datanglah ke gue. Gue bakal jatuh sejatuh-jatuhnya ke hatimu pangeran. Gue akan
menemani skuat dan semampu gue.
Kata
ustadz Felix dalam bukunya yang berjudul “udah putusin aja!” bahwasannya lelaki
sejati tak pernah ajak pacaran.gue nggak mau pacaran, karena gue pengen
nikah sama lelaki sejati yang nggak ngajak pacaran tapi ngajak ke pernikahan.
*loh, malah bahas nikah-nikahan sih?* *na nana* *abaikan* *alay*
Dengan Allah bersamamu
Semoga Allah selalu
menemani langkahmu menuju aku
Allah dulu
Allah lagi, dan..
Allah terus
Semoga kita bersatu
karena Allah
Bersatu Untuk Allah
Dan disatukan oleh
Allah
Entah
kapan gue berhenti buat jatuh cinta. Gue nggak begitu mengahrapakan kau adalah
lelaki yang sempurna pangeran. Asalkan kau mau berjuang bersama untuk menjadi
manusia yang semakin baik & bahagia, kenapa tidak kita bersatu. Gue juga
nggak begitu mengahrapkan kau punya fisik yang tampan, cukup ibadah yang mapan
hingga kau membimbingku menuju kebaikan, kenapa kita nggak segera bersatu
pangeran?
Izinkan
gue selalu menyapamu dalam setiap do’a yang gue panjatkan. Cukup tangan ini yang
tau karena apa gue menangis disetiap sujud malam gue. Gue disini dan kamu
disitu, kita berdua memang Cuma bergantung pada Allah semata. Gue yakin meski
jauh dimata namun kita dekat di do’a.
Gue
bakal mengungakapkan dan mengatakan perasaan gue lewat kertas putih. Inilah car
ague jatuh cinta tanpa harus mengusikmu, tanpa harus membuatmu terganggu. Ini
caraku, what about you?
Pangeran,
jika ternyata kau masih takut untuk bersanding denganku. Maka cintailah Allah
lebih dalam dan biarkan Allah menuliskan takdir kita untuk bersama, saling
mencintai karena-nya.
Menikah
buakn masalah “dengan siapa” atau “kapan?” tapi lebih penting dari itu adalah
“kenapa saya menikah?” dan “bagaimana menjalani proses pernikahan yang berkah?”
Felix Y Siauw dalam bukunya “udah putusin aja!” sih bilang kaya gitu.
Mungkin
awal menemukan jodoh yang baik adalah dengan berniat memperbaiki diri. Dan
semoga gue bertemu dengan seseorang yang akan selalu membawa gue dalam
kebaikan. Mengingatkan dan membimbing gue dalam kebaikan. Memang saat ini gue
hidup dengan impian gue, pangeran kuharap kau juga hidup dengan mimpimu.
Meskipun mimpi kita mungkin berbeda kuharap muara kita sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar