Entah
kenapa gue pengen banget membalas surat dari pangeran gue, meski surat iru cuman ada dalam benak gue doang. gue nggak tau kemana
harus mengirimkan surat ini pada
pangeran gue. Meskipun gue hanya menulis di blog pribadi gue. Dan gue yakin
pasti nggak akan ada yang ngebaca mungkin termasuk pangeran gue.
Meskipun
begitu, gue pengen membalas suratmu pangeran. Maaf jika membuatmu tertekan
dengan memberitahu kalau gue udah lama menunggumu pangeran. Gue tahu pasti kamu
datang penuh perjuangan, karena kamu adalah pangeran. Tetaplah berjuang buat
gue, apapun halangan dan rintangan yang membentang dalam perjalanan menuju
istana gue, jangan menyerah pangeran. Semangat! Semangat!
Tadaaam,
ini dia isi surat buat pangeran pemberani gue..
Bum
buuum…
Dear
pangeranku..
Terimakasih
sudah menulis surat untukku
Aku
bahagia, bahagia sekali
Meskipun
aku masih belum tahu, siapa kamu
Walaupun
begitu, aku sudah jatuh cinta padamu lebih dulu
Aku
jatuh cinta padamu melalui do’a - do’aku
Aku
merasa kita selalu bertemu lewat do’a
Bagaimana
bisa aku sudah jatuh cinta duluan padamu?
Kau
tahu bukan, aku mungkin belum pernah bertemu denganmu
Ah,
atau jangan-janagn kita sudah pernah bertemu?
Entahlah,
meskipun begitu
Tetaplah
seperti ini
Hingga
keberanian membawamu menemui keluargaku
Kau
sudah sangat tahu tentang diriku,
Jangan-jangan
kau ada disekitarku?
Kenapa
kau membuatku menerka-nerka siapa dirimu?
Aku
yakin, kita selalu bertemu lewat do’a-do’a kita
Apakah
benar do’aku mampu menyentuh hatimu?
Benarkah?
Aku bahagia mengetahui itu
Terimakasih
sudah menulis surat untukku
Pasti
kau begitu pemalu, hingga lama membuatku menunggumu
Pasti
kau sangat pemalu,
Hingga
kau datang membawa keluarga besarmu ke kerajaanku
Pasti
kau amat pemalu,
Hingga
kau datang untuk waktu yang lama
Kau
tahu? Aku sudah menunggumu selama dua puluh dua tahun
Kaupun
tahu, itu bukan waktu yang sebentar
Kumohon,
jangan buat aku menunggu lama lagi
Aku
sudah ingin sekali hidup bersamamu
Bukankah
kau berjanji datang membawa masa depan untukku?
Bukankah
kau mengatakan, aku akan menjadi tanggung jawabmu?
Ayo,
mantapkan langkahmu untuk menuju istanaku
Kau
sudah memastikan menandai peta dunia itu kan?
Bahwa
hanya aku, kerajaan yang kau tuju?
Aku
tahu, kerajaan ayahku sangatlah kecil
Pasti
kau sulit menemukannya
Maafkan
aku, karena terlahir bukan dari kerajaan yang besar dan megah
Maafkan
aku karena membuatmu jatuh cinta kepadaku
Aku
tidak sabar untuk menghabiskan hari tua bersamamu
Melahirkan
anak-anakmu.
Berapa
anak yang akan kau mau?
Aku
akan senang mengandung anak-anak kebangganmu
Aku
sudah tidak sabar menantikan itu pangeranku
Wahai
pangeranku, yang belum kuketahui siapa kamu
Meski
kau datang tidak dari dulu
Ku
yakin kau akan datang tepat waktu
Semoga
perjalananmu menuju kerajaaanku akan lancar
Disepanjang
jalan sudah kutanami bunga lotus kesukaanku
Ketika
kau lelah berjalan, lihatlah bunga itu
Dan
berjalanlah lagi membawa sebuah harapan
Kupastikan,
aku akan selalu menunggumu
Karena
bukan dia yang kutunggu, tapi kamu
Hanya
kamu dan kamu selalu yang kutunggu
Bukan
dia, kuyakin PASTI itu kamu
dipojok kamar, posko KKN 26, Kalitinggar-Padamara
14 April 2015
aku yang merindumu, yang akan selalu mengagumimu selalui tulisan-tulisanku, tanpa perlu mengusikmu
pangeranku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar