![]() |
sumber gambar : google |
“Dan
jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan
jumlahnya.. sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang”
(QS.
An-Nahl :18)
Maka
memintalah hanya pada Allah, sama Allah saja kita meminta segala sesuatu. Oke,
setuju. Teruslah berdo’a dan jangan pernah berhenti berdo’a.
Do’a
adalah sumber kekuatan yang tidak terbayangkan. Gue setuju banget soal kata
orang-orang yang ini. Do’a itu sebuah harapan, bagaimana jadinya jika hidup
tanpa harapan. Justru harapan yang kadang membuat orang tetap hidup.
Gue
selalu punya mimpi-mimpi indah. Gue selalu bermimpi setinggi mungkin hingga
rasanya gue bisa nyentuh awan diatas sana saking tingginya. Gue selalu punya
zona nyaman sendiri ketika berdo’a.
Gue
pernah loh berdo’a yang jelek-jelek. Berharap orang lain mendapatkan suatu
keburukan. Oh my god, itu dulu. Saat gue dipenuhi pikiran-pikiran jahat. Biasa
iblis dan antek-anteknya nggak pernah bosen ngegodain gue. Bismillah, semoga
benteng pertahanan gue kokoh hingga setan beserta cucu-cucunya tidak bisa
menembus benteng pertahanan gue lagi.
Sebenernya
boleh nggak sih kita ngedo’ain orang lain yang jelek-jelek. Contohnya yaaa gue
lagi sebel sama seseorang sebut saja dia si A. nah saking sebelnya gue ke si A
itu gue berdo’a supaya dia kena sial ato apalah gitu semacamnya. Intinya gue
berharap banget si A itu mendapatkan musibah yang buruk sangat.
Gimana?
Boleh nggak? (nggak boleh) oke! Berarti nggak boleh nih? #sad
Gue
nggak pernah khawatir sama apa yang akan terjadi, hal-hal yang berbau masa
depan. Pilihannya itu Cuma ada dua kalo nggak menderita ya bahagia. Tapi, gue
nggak mau membayangkan gue bakal menderita, pastinya gue membayangkan hal-hal
yang nantinya bakal membuat gue bahagia.
Gue
nggak takut sama apa yang disebut masa depan. Kita kan nggak bakal tahu sama
apa yang akan terjadi hari esok. Gue emang punya masa lalu yang menyakitkan,
tapi bukan berarti gue harus takut menjalani hari ini dan hari esok.
Kadang
gue sempet takut sih, kalo udah inget-inget masa lalu gue. Gimana rasanya gue
kecewa berat ke seseorang. Orang yang gue harapkan jadi pangeran penyelamat gue
ternyata mengecewakan gue. Tapi udah lupain soal orang itu. Itu kesalahan gue.
Terlalu percaya, terlalu sayang, dan terlalu-terlalu lainnya hingga dia begitu
keterlaluan.
Gue
kadang masih suka sakit banget, tapi gue bisa menahannya. Dalam film blood
katanya rasa sakit ada batasnya, tapi
rasa takut tidak aka nada batasnya. Apakah itu hati/tubuhmu, kau akan bisa
menahan rasa sakit. Akan tetapi, jangan takut apapun yang terjadi. Kurang
lebihnya sepeti itu. Kita nggak boleh takut meskipun kita sakit.
jangan sampai rasa sakit membuat kita takut, dan jangan biarkan rasa takut membuat kita sakit.
Rasa
takutmu tak boleh lebih besar dari rasa sakitmu. Rasa takut itu sangat
membahayakan, tapi takut akan Laknat Allah itu wajib kita punyai. Kalo tolak
ukurnya agama udah nggak bisa ngomong apa-apa deh.
Jadi,
gue selalu bermimpi hal-hal yang indah. Berharap hal-hal yang baik. Itu yang
bisa gue lakukan. Semoga semoga semoga yang aku semogakan menjadi sebuah
kemungkinan yang memungkinkan.
Gue
selalu bermimpi setinggi mungkin, bahkan ditempat-tempat yang tinggi sering gue
meneriakkan mimpi-mimpi gue. Biar semesta ikut mendengar dan langit ikut
meng-aminkan. Termasuk kamu pangeran, ya kamu! Jangan menegok kebelakang. Aku
bilang kamu, kamu salah satu mimpiku.
Pangeran,
gue akan membangun masa depan kita melalui do’a. semoga kamu juga, saat ini
mungkin kita sama-sama sedang memperbaiki diri, tidak apa-apa kan jika sekarang
kita berjuang sendiri. Tidak, kita berjuang bersama melalui do’a - do’a kita.
Sampai
bertemu di waktu yang takkan kita duga pangeran, Ada banyak cara tuhan
menghadirkan kita, mungkin menunggu adalah salah satunya. Jangan buru-buru
datanglah tepat waktu. Kalau aku selalu mendo’akanmu, bagaimana denganmu
pangeran?
Jangan
pernah berhenti berharap dan mengharapkan kita buat segera bersatu. Selamat
berharap pangeran, jangan lupa bersyukur dan jangan lupa bahagia. Jangan lupa
membangun masa depan kita melalui do’a – do’a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar