Menggelitik banget men,
mahar untuk bidadari. Kadang gue suka mikir, apa iya suatu saat gue bisa jadi
bidadari buat seseorang? Bidadari di dunia dan surganya seseorang. Gue pengen
banget meraih itu, dan untuk hal ini gue suka mikir keras. Padahal yah, tau
sendiri kan otak gue jarang banget digunain buat mikir. Apalagi kalo ujian,
lebih suka pake imajinasi dari pada harus mikirin jawaban. Hihihi~
Kemarin gue ngebeli
buku judulnya Mahar untuk Bidadari karyanya Amr Khaled. Iya kawan, gue suka banget
beli buku. Menurut gue buku itu investasi jangka panjang gue. Menurut gue pula
orang yang paling pelit di dunia adalah orang yang nggak mau beli buku. Jadi
kesimpulannya gue bukan orang pelit karena setiap bulan gue berusaha nyisihin
uang untuk sekedar beli satu buku buat dibaca. Entah novel ataupun buku-buku
lainnya.
Dihalaman pertama
setelah daftar isi ada kata-kata indah banget men. Gini nih kutipannya. Engga
gue edit pake bahasa gue :
“dikeheningan
malam,
Saat
hati berada dalam genggaman-Nya
Mengalir
air mata karena takut akan kuasa-Nya
Bermesra
dengan-Nya adalah keindahan tak terkira
Bangunlah
di keheningan, dan sembahlah Dia
Yang
berhak disembah
Sucikan
hati, sembahlah Dia saat yang lain terlena
Dan
rasakanlah iman yang sempurna”
Keren kan kata-katanya,
gue selalu termotivasi untuk selalu bangun disepertiga malam. Karena saat
itulah Allah SWT membuka pintu-pintu langit. Nggak ada penghalang antara gue
dan Allah. Diwaktu yang dijanjikan semua do’a bakal dikabulkan itu gue selalu
memaksimalkan untuk bisa memanfaatkan waktu yang bagi kebanyakan orang masih
asik dibuai mimpi. Gue selalu berharap banyak. Gue yakin satu persatu
harapan-harapan gue pasti bakal dikabulin sama Allah meski dengan bentuk yang
berbeda, cara yang nggak sama dengan keinginan gue. Gue yakin sangat, Allah
bakal mengabulkan semua do’a-do’a gue.
Dan gue suka banget
kata-kata terakhir dibuku itu. “seperti menyikat gigi setiap pagi. Yang tidak pernah engkau lupa,
jadikanlah sholat malam suatu kebiasaan, yang jika ditinggalkan akan membuat
hatimu merasa tidak tenang” gue pengen waktu sepertiga malam yang
saat kita menengadahkan tangan semua do’a kita akan terjawab, gue pengen nggak
seharipun melewatkan waktu itu. Seperti kata bang tere “berikan hati yang
cantik, meski tak seorangpun mengetahui kecantikan hati tersebut” gue pengen
punya hati yang cantik, meski tak seorangpun memahami kecantikan hati tersebut.
Gue pengen selalu memperbaiki diri dan belajar untuk bisa menjadi “bidadari”
untuk seseorang hingga ke syurga-Nya. Amin.
Semoga gue menjadi
jawaban terbaik dari seseorang yang setiap malam diam-diam menyelipkan nama gue
dalam setiap bisikan do’anya. Semoga gue adalah jawaban terbaik untuknya, dan
semoga dia juga menjadi jawaban terbaik buat gue.
Meskipun sekarang gue
nggak tau siapa dan dimana dia. Semoga setiap bisikan do’a yang gue ucapkan
selalu sampai kedalam hatinya untuk menyejukan langkahnya bahwa disini ada
seorang putri yang setia menunggunya. Dan semoga rangkaian do’a-do’anya menjadi
penyejuk buat gue untuk sabar menantinya.
I Wish *berdo’a dalam
hati* amiin.
Kampus, 30 Mei 2015
semoga kelak, gue menjadi seorang 'Bidadari'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar