Mama...
Dimana lagi kan kutemui perempuan sepertimu, mah?
Selalu membantu saat aku susah
Selalu memberi semangat saat aku lemah
Membantu berdiri saat aku terjatuh
Bahkan tak pernah marah meski aku marah
Katakan padaku,
Dimana lagi kan kujumpai perempuan sepertimu, mah?
Demi tuhan, aku benar-benar tidak tahu lagi
Kemana aku harus mencari perempuan selainmu, mah?
Ah, bagaimana bisa..
Aku menemukan perempuan perempuan lain sepertimu, mah?
Aku takkan bisa menemukan ibu selainmu, mah
Bagaimana mungkin..
Aku mencari ibu lain selainmu, mah..
Mah..
Meski airmataku takkan pernah bisa membawamu sampai ke jepang
Tapi aku yakin..
Mama bisa merasakan..
Aku menyayangimu..
Selalu menyayangimu..
Dulu, sekarang, esok, lusa, samapai gak tau kapan..
Akan selalu menyayangimu
Karena engkau mah,
Orang yang akan aku sebut lebih dulu
Sebagai pahlawan dalam hidupku
Kaulah malaikatku, mah..
Malaikat yang selalu aku danggakan
Dan..
Selalu membanggakanku..
Aku mencintaimu, mah..
Anakmu, mah
Selasa, 24 Desember 2013
Minggu, 22 Desember 2013
Sepenggal tulisan tentang ibu
Aku
belum pernah menulis tentang ibu, selalu dari dulu yang aku tulis adalah semua
tentang bapak. Aku bingung jika harus menjabarkan kata-kata yang gak bisa
dikeluarkan. Ibu, maafkan aku. Maaf jika air mata ini tak dapat mengantarkanmu
sampai ke mekah. Mungkin bukan sekarang, tapi aku yakin suatu saat nanti jika
Allah mengijinkan aku ingin mengajakmu pergi kesana, menunaikan rukun islam
kelima, agama kita bu.
22
desember, banyak orang-orang mengatakan itu adalah hari ibu. Mungkin para bapak
cemburu karena nggak ada hari bapak. Kenapa indonesia dilambangkan sebagai ibu
pertiwi? Karena kasih sayang seorang ibu sedalam samudra. Dan ibuku adalah kamu
mah (mama aku).
Mungkin
mama nggak akan pernah baca tulisan ini di blog, karena aku sangat yakin. Mama
nggak ngerti internet. Mah, mungkin semua wanita didunia ini pengen jadi
seorang ibu yang sempurna buat anaknya kelak. Bagi aku, mama adalah ibu nomer
dua didunia yang pernah aku punya. Karena katanya hanya tuhan yang boleh jadi
nomer satu dan paling sempurna.
Makasih
mah buat selama ini. Udah mau ngedidik aku menjadi cewe yang “berbeda” dari
cewe-cewe yang ada. Hadiah terindah yang mama kasih ke aku itu “kebebasa” yang
gak setiap orang tua ngasih hal itu ke anak-anak mereka.
Mama
nggak pernah nyuruh aku buat jadi ini, buat jadi itu. Mama nggak pernah ngalang
aku buat jangan nglakuin ini, dan nglakuin itu. Mama selalu ngasih pilihan
bagaimana aku harus memilih. Tapi mama selalu nunjukin dan ngarahin semua hal
yang pengen aku pilih. Makasih mah buat kebebasan yang selama ini mama kasih.
Bahkan,
soal cita-cita mama nggak pernah nyuruh aku buat jadi apa yang mama mau. Mama
selalu ndukung aku waktu kecil aku pengen jadi seorang dokter, terus berubah
jadi seorang pilot, jadi model, jadi presenter, bahkan mama juga gak protes saat
aku bilang mau jadi dubes di jepang. Mama selalu suport aku saat tiba-tiba aku
hanya pengen jadi seorang ibu rumah tangga yang baik, mama selalu bangga saat
akhirnya aku bilang mau jadi psikolog dan berubah lagi ingin jadi penulis. Tapi
akhirnya aku memilih untuk menjadi seorang guru.
Mama
selalu yakin kalau aku bisa menjadi apa yang aku mau. Makasih mah udah nunjukin
jalan terbaik yang mama tahu buat jadi seorang guru. Meskipun nantinya aku
hanya akan jadi seorang guru buat anak aku, jadi seorang dokter buat keluarga
aku kelak, jadi pilot, jadi model, jadi presenter, jadi dubes, jadi psikolog,
jadi penulis dikerajaan yang nantinya akan aku bangun. Makasih mah udah yakin
sama anak mama bakal bisa jadi apa aja.
Pasti
repot ya mah punya anak kaya aku? Nggak doyan sayur, suka minta macem-macem,
keras kepala, suka protes dan banyak maunya. Maaf mah jika selama ini belum
bisa jadi seorang anak yang baik.
Pasti
mama sangat khawatir pas dulu aku suka kabur-kabur dari rumah. Ternyata aku
labil banget mah. Tapi mama selalu nguatin aku dan ngebimbing aku buat
menikmati proses. Mama nggak pernah malu punya anak kaya aku, yang pas SD, SMP,
SMA, dibilang anak yang bandel dan nakal sama guru-guru. Suka minggat, suka
bolos, dan hal-hal yang sekarang aku anggap bodoh. Tapi dari semua itu pasti
mama selalu ngajarin aku bahwa hidup itu banyak fariasi.
Aku
masih inget dulu waktu pertama kali aku pulang malem. Mama sama bapak nungguin
aku diruang tamu. Saat itu aku takut banget, takut kalau mama sama bapak bakal
marah besar. Tapi mama tersenyum dan nyuruh buat masuk kamar istirahat dan mama
bilang keaku buat gak peduliin apa yang bapak katakan “jadi gini nih kalau anak
udah gede? Pulangnya malem?” bapak Cuma ngomong kaya gitu.
Awalnya
aku pikir bakal sama kaya yang disinetron-sinetron itu. Ternyata mama sama
bapak beda, kalian selalu ngasih aku kebebasan bagaimana harus memilih hidup
ini. Mama nggak pernha nyramahin ini dan itu tapi mama selalu ngasih pilihan
solusi jika ini maka itu. Mama ngarahin dengan jelas hal-hal yang seharusnya
aku pilih. Makasih mah udah buat aku matang dengan sendirinya tanpa dikarbit.
Maksih
udah buat aku jadi manusia yang bukan karbitan. Aku nggak bisa nulis semua hal
yang aku aja bingung mau nulis apa. Aku selalu kehabisan kata-kata jika harus
membicarakan tentang mama (tentang ibu).
Dari
film yang pernah aku tonton ada kata-kata bagus yang emang pas buat mama bahwa
: “cinta seorang ibu itu seperti garam. Meski ada diawal dan akhir semua
masakan. Mereka meleburkan jiwanya dan memainkan bagian mereka tanpa terlihat”
dan aku sebagai seorang perempuan ingin punya cinta yang seperti itu.
Karena
dari pengorbanan mama selama ini aku belajar tentang KETULUSAN. Hal yang
membuat aku sedih jika mama berhenti percaya sama aku. Semoga mama akan tetap
terus percaya sama aku dulu, kemarin, sekarang, besok, lusa dan sampai nggak
tau kapan aku pengen mama selalu percaya bahwa anak kecilnya ini bisa melakukan
apa aja yang dia mau.
Nggak
akan ada aku yang kaya gini tanpa mama. Love you mah because Allah. Semoga
sampai disurga nanti kita bisa berkumpul lagi menjadi sebuah keluarga. Amin.
Jumat, 31 Mei 2013
malaikat tanpa sayap
Terkadang
kita tak menyedari bahwa disekeliling kita ada seorang malaikat yang tak
bersayap. Sesosok malaikat yang kadang kita tak mengakui keberadaannya.
Malaikat yang akan selalu ada buat kita. Yang menyemangati kita, mendukung
kita, yang bangga akan diri kita. Tapi seringkali kita tidak pernah mau sekedar
menyadari kalau ternyata dia ada didekat kita.
Malaikat
itu tak pernah mau menunjukkan kalau dia seorang malaikat buat kita. Dia hanya
berusaha meberikan hal yang dia punya untuk kita, memberi perhatian yang kadang
kita tak menyadarinya, selalu tertawa jika kita bahagia, dia akan menangis jika
kita sedih. Tapi kadang kita memang benar-benar tidak tahu siapa malaikat kita.
Karena kita biasa menggunakan mata yang ada diwajah kita, jika kita melihatnya
lewat mata hati kita. Kita akan bisa melihat siapa malaikat itu.
Malaikat
yang tidak mempunyai sayap, sebenarnya malaikat itu lemah. Lemah karena kadang
kita tak pernah mempedulikannya, lemah karena kita kadang tak menganggapnya
ada, lemah karena kita tak pernah menyadari keberadaannya. Malaikat itu hanya
bisa berharap, dia bisa melihat kita, bisa bersama kita. Walaupun dia tahu ada
orang yang ada bersama kita, dia akan pura-pura bersikap biasa pada kita hingga
kita tidak akan pernah tahu bahwa dialah malaikat kita.
Malaikat
kita, ada disekeliling kita. Belajarlah untuk selalu melihat segala hal dengan
mata hati kita. Karena hati adalah mata yang tidak pernah tertutup.
Dear awan biru
Ternyata
menyakitkan ketika kita melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hati kita.
Tapi jika aku mengikutinya, aku akan kecewa untuk yang keduakalinya. Kadang
dalam hidup, kita memang harus melakukan hal yang kita benci, seperti menjauhinya.
Aku hanya ingin mengamatinya dari sudut yang tak perlu dia ketahui. Aku ingin
mencuri-curi pandang kearahnya. Aku tak berani lagi menatap kedalam matanya.
Aku tak mau jatuh terlalu dalam, karena sakit ketika kita terjatuh kedalam mata
seseorang yang tak berdasar.
Jika
kata orang mata adalah jendela jiwa, matanya lebih dari itu. Dialah asal muasal
cerita ini dimulai. Bukan dia yang kini telah tiada, tapi dia yang punya
sepasang mata yang sama. Tuhan, aku menyayanginya sekarang. Titip rindu dan salam
dariku.
Semoga
tuhan masih mau berbaik hati padaku agar aku terbiasa dengan rasa sakit ini.
Aku ingin berlari menjauh, tapi rasanya itu tidak mengkin setiap hari aku
melihatnya dan jika aku ingin benar-benar menjauh dan melupakannya itu ibarat
mencari sebuah cincin yang hilang ditengah samudra. Mustahil!!
Rabu, 29 Mei 2013
bintang inspirasi
Setiap
orang pasti akan menemukan Bintang Inspirasinya masing-masing. Entahlah, dulu
aku kira Keoa’ku itu Bintang Inspirasiku. Tapi ternyata bukan, akhir-akhir ini
waktu datang menjelaskan padaku dan aku sudah tak dapat lagi menulis kisahnya.
Lukisannya sekarang buram dimataku.
Jika
setiap orang akan menemukan Bintang Inspirasinya sendiri, lalu siapa Bintang
Inspirasiku? Apa pernah ada orang yang menjadikanku sebagai inspirasinya? Apa
ada seseorang yang begitu tambah semangat ketika ada aku?
Lalu
siapa Bintang itu? Apakah (*****) itu orangnya? Tapi bagaimana mungkin. Dia
bukan orang yang ewow dalam kehidupanku. Aku juga mungkin tak pernah menjadi seseorang yang special baginya. Bahkan
mungkin aku hanya benalu dalam hidupnya aku mengganggu kehidupannya. Mengganggu
hubungannya, mengganggu pertemannanya, mengganggu perhatiannya. Ah, sudahlah..
Semoga
aku akan cepat mengetahui siapa Bintang Inspirasiku yang sesungguhnya. Semoga
selain menjadi Bintang Inspirasi bagiku semoga juga menjadi imam untukku dan
ayah dari anak-anakku kelak. Semoga Allah berbaik hati cepat mempertemukanku
dengan seseorang itu yang belum
kuketahui siapa dia sesungguhnya.
Jumat, 24 Mei 2013
Kehilangan
Cinta itu berani pergi atau DITINGGAL pergi. Berani
pergi karena orang yang kita cintai akan lebih bahagia jika tidak dengan kita.
Berani ditinggal pergi karena orang yang kita cintai harus pergi karena ada hal
yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Ketika kita kehilangan seseorang yang teramat sangat
kita sayangi. Kita harus belajar dengan kata ditinggal pergi itu. Kita
merasa sakit hati. Kenapa tuhan harus mempertemukan kita dengannya jika
akhirnya dia harus pergi tak kembali? Haruskah kita menyalahkan tuhan? Apakah
boleh kita memilih takdir? Kenapa takdir hanya dihadapkan pada dua pilihan
saja?
Akhirnya waktu dating menjelaskan bahwa tuhan sedang
mengajari kita tentang arti keikhlasan. Bahwa apa yang kita inginkan tidak
harus selalu terpenuhi. Bahwa ada hal-hal didunia ini yang tidak bisa kita
paksakan. Seperti hati, ia tidak bisa
dipaksa.
Kenapa tuhan hanya member kita sepotong hati? Karena
sepotongnya lagi tuhan berikan pada pasangan kita. Agar ia bersatu dan saling
memahami satu sama lain.. memahami keegoisan masing-masing. Memahami kelemahan
dan kelebihan masing-masing, memahami semua yang seharusnya dipahami yang tidak
bisa disebutkan satu-satu.
Kehilangan!!
Kata itu begitu amat menyakitkan. Kenapa kehilangan terasa begitumenyakitkan?
Apakah semua orang pernah merasa kehilangan seperti yang aku rasakan. Saat kita
sudah benar-benar ingin serius terhadap seseorang
dan tuhan berbicara lain. Dia harus pergi tak kembali. Itu amat sangat
menyakitkan, apa kita tidak boleh memiliki orang yang kita cintai? Buat apa
tuhan mempertemukan kita dengan mereka?
Lagi-lagi jawaban yang kutemui adalah keikhlasan.
Ikhlas membuat kita tegar dan tertahan. Kehilangan mengajarkan kita untuk
berkorban dan sabar. Ikhlas karena tuhan akan member kita yang lebih baik dari
itu. Karena tuhan tahu kita akan sanggup melewatinya. Tuhan akan selalu
menolong disetiap hembusan nafas kita.
Karena tuhan akan selalu member apa yang kita
butuhkan. Tuhan tak pernah menjanjikan selalu member yang kita inginkan!!
Karena tuhan lebih tahu apa yang tidak kita tahu. Kata seseorang scenario tuhan itu paling keren.
Langganan:
Postingan (Atom)